Masih bersama dengan Nameless Party, setelah melalui pertarungan yabg cukup panjang, mereka berhasil membersihkan ruangan itu dari segerombolan ratusan Morsus.
"Oi Zen! Apa itu tadi skill aktif pedang itu? Bagaimana? Bukankah itu cocok denganmu?"
Zen mengangguk berulang kali dengan sebuah senyuman terlukis di wajahnya. Dan Luck sendiri puas karena mahakarya buatannya itu memuaskan penggunanya.
Situasi saat ini terlihat sangat tenang. Dari kajuhan Zen dengan santai berjalan menuju lokasi Lucl dan Raven. Namun, kesunyian ini sendiri juga tidak selamanya memiliki arti pertanda baik.
Tiba-tiba mereka bertiga merasakan sebuah tekanan aneh dari segala arah di ruangan itu. Zen sendiri sempat menghentikan langkahnya, dan ketika perhatiannya teralihkan, sesuatu berbentuk mulut yang sangat lebar melahapnya dari bawah.
"Eh?"
"ZEN!!"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com