webnovel

Adventure Of Sasya (season 2)

Setelah beberapa tahun berlalu semenjak kejadian itu, Sasya sekarang hidup tenang, aman, dan nyaman bersama ayah dan pamannya. dia sekarang tinggal bersama ayah dan pamannya di dunia fantasi yang dipenuhi berbagai ras, diantaranya ada ras kucing, ras serigala, ras rubah, ras goblin, ras naga, dan berbagai ras lainnya. disana, ada sebuah sekolah akademi sihir yang mengajarkan murid-murid tentang cara menggunakan sihir dengan baik dan benar. Sasya berminat masuk ke sekolah tersebut dengan niat ingin belajar dan tentunya mencari teman baru. awalnya semua berjalan dengan baik. tapi, lama kelamaan masalah dan konflik mulai muncul. mereka semua saling menyalahkan atas apa yang terjadi. bahkan, ada yang ingin memulai peperangan antar ras karena ras mereka dikucilkan dan dihina oleh ras yang lebih tinggi. Sasya disini harus menyelesaikan semua masalah-masalah itu. dia berpetualang ke berbagai belahan dunia, dari mulai alam alam bawah, alam menengah, sampai ke alam atas tempat dimana para dewa berada. tentunya, ayah dan pamannya tidak akan membiarkannya berpetualang sendiri. mereka ikut bersama Sasya untuk berjaga-jaga kalau ada masalah yang akan mengancamnya. teman lama Sasya juga akan ikut berpetualang kembali bersamanya, memulai sebuah perjalanan baru di dunia yang baru. apakah Sasya dan yang lainnya akan berhasil menyelesaikan semua masalah ini? atau akan ada masalah yang jauh lebih besar dan berbahaya di masa depan nanti.

1_Me · Fantasy
Not enough ratings
6 Chs

bab 5: belanja di toko (sosok misterius muncul!)

Setelah beberapa lama berjalan, akhirnya mereka sampai di toko. Ternyata, toko itu sangat ramai sekali. Mereka semua juga memiliki tujuan yang sama, yaitu belanja di toko karena ada diskon.

Miku: "sayang sekali. Toko ini sangat ramai sekali. Kita sepertinya tidak bisa masuk ke dalam kalau seperti ini."

Sasya memikirkan cara agar mereka bisa masuk kedalam.

Setelah cukup berpikir, Sasya mendapatkan ide yang mungkin bisa membuat mereka masuk kedalam toko.

Sasya berbisik ke ayahnya, "ayah. Bagaimana kalau ayah teleportasikan kita kedalam toko?". "Ide yang bagus sayang." Jawab Legend.

Legend mulai mengumpulkan kekuatan agar mereka bisa berteleportasi ke dalam toko.

Setelah cukup mengumpulkan kekuatan, Legend memulai teleportasi ke dalam toko. Dia menggunakan teknik lingkaran sihir agar kemungkinan teleportasi meningkat.

Hanya butuh lima detik, mereka langsung ada di dalam toko.

Sasya senang kalau ayahnya masih bisa melakukan sihir tersebut.

Miku: "aku tidak percaya kemampuan pak Legend masih sehebat dulu."

Sasya: "itu benar. Ayah memang hebat dan bisa diandalkan kapanpun dibutuhkan."

Legend: "yah~"

Miku: "baiklah. Sekarang, karena kita sudah ada di dalam, bagaimana kalau kita mulai operasi pembelian!"

Sasya: "ayo!"

Legend: "ayo saja aku mah."

Merekapun mulai mencari barang-barang yang dibutuhkan di toko.

Di lantai 1, Miku mencari sebuah pakaian baru untuk dia pakai nanti saat sekolah akademi sihir sudah aktif kembali.

Di lantai 2, Legend sepertinya tidak terlalu ingin barang-barang yang ada di sana. Karena tujuannya ada di sana bukan untuk belanja, melainkan menjaga Sasya dan Miku dari para penjahat.

Di lantai 3, Sasya sedang mencari sebuah pakaian sehari-hari untuk dia pakai. Sasya sepertinya ingin pakaian yang polos dan tidak ada motif, serta hanya ada warna biasa saja.

Namun, sepertinya Sasya tidak tahu pakaian seperti apa yang harus dia pilih. Dia berpikir sejenak untuk menentukan mana yang akan dipilih.

Setelah beberapa saat berpikir, akhirnya Sasya memutuskan untuk mengambil baju yang sama seperti yang dia pakai sekarang. Setelah itu, dia kembali ke lantai 1 untuk berkumpul kembali bersama dengan yang lain.

Dalam perjalanan menuruni tangga, Sasya merasa kalau dia sedang diikuti oleh seseorang dari belakang. Tapi, saat dia menoleh ke belakang, tidak ada siapa-siapa disana.

Sasya: "...mungkin hanya perasaanku saja."

Sasya melanjutkan perjalanan menuruni tangga. Namun yang tidak dia ketahui adalah sosok misterius di belakangnya yang masih memantau dari balik lapisan cerita.

Setelah cukup lama menuruni tangga, Sasya akhirnya sampai di lantai 1 dan ternyata sudah ada Miku dan ayahnya disana. Merekapun menunjukkan barang-barang yang mereka beli sesuai keinginan masing-masing.

Miku membeli sebuah pakaian anti panas yang harganya sekitar 1500 koin dunia. Legend membeli sebuah tiara untuk putri kesayangannya, Sasya, dengan harga 4800 koin dunia. Sedangkan Sasya membeli pakaian baru, namun sama seperti yang dia pakai sekarang, dengan harga gratis.

Miku terkejut karena harganya gratis. Diapun bertanya ke Sasya dimana dia mendapatkannya. Sasya menjawab "aku mendapatkan ini di lantai 3."

Seketika Miku terkejut dan bingung mendengar ada lantai 3 di toko ini.

Miku: "Hah! Sasya. Serius kamu mendapatkan ini di lantai 3?"

Sasya: "iya."

Miku: "bukannya di toko ini tidak ada lantai 3. Kenapa kamu bisa kesana?"

Sasya: "aku hanya mengikuti kemana tangga itu berakhir."

Miku semakin penasaran dengan lantai 3 tersebut. Dia menggunakan skil pengamatannya untuk melihat lantai 3.

Setelah mencari dengan teliti, Miku tidak melihat lantai 3 di manapun. Tapi, dia melihat ada sosok perempuan dengan pakaian hitam sedang menatapnya. Miku terkejut dan menjadi takut. Berteriak yang membuat semua orang yang ada disana menjadi kaget karena teriakan nya.

Sasya: "ada apa Miku!?"

Miku: "aku, aku melihat sosok misterius! Dia, dia menatap ku dan seperti ingin membunuhku! Bagaimana ini Sasya!?"

Legend: "tenanglah Miku. Itu mungkin hanya bayangan seseorang saja...mungkin."

Legend seketika menteleportasikan mereka keluar dari toko. Karena Legend merasakan ada kekuatan yang luar biasa kuat, dia menyarankan untuk segera pulang karena takut terjadi hal-hal aneh.

Miku: "ta-tapi pak Legend.... Aku takut kalau dia akan mengincar ku nanti."

Legend: "jangan khawatir. Aku akan mengantarkan mu pulang kerumah."

Miku: "syukurlah~"

Merekapun pulang bersama-sama kembali kerumah masing-masing.

Sementara itu, sosok tersebut ada di atas toko. Dia sedang memperhatikan Sasya dengan tatapan kosong.

"Apakah hal itu...akan terulang...lagi? Aku tidak bisa membiarkan hal itu terus terjadi. Aku harus menghentikannya sebelum semua ini terlambat."

Bersambung.....