webnovel

adventure of allias

seorang pemuda yang ditemukan setengah mati dan diasuh oleh penyihir bertemu dengan bermacam-macam masalah dan pertemuan yang tidak terduga

Reapert · Fantasy
Not enough ratings
12 Chs

Akhir dan permulaan

kemana arah angin menuju, kemana aliran sungai berakhir, kapan malam akan berlalu, hembusan angin malam yang dingin, gemercik air hujan mengiringi langkah kakiku yang tak tau kemana tempat yang dituju, sayatan luka dihati masih terasa sakit seolah itu semua mimpi, melangkahpun menjadi hal yang sulit tidak peduli dengan luka ditubuh ini tidak peduli rasa sakit yang mendera tubuh ini yang ada dalam fikiran ku hanyalah terus berjalan dan berjalan sampai aku tak sanggup berjalan lagi, dan akupun sudah sampai batas dimana tubuh kecil ini tak sanggup mengambil langkah lagi dan terjatuh tak berdaya

( Ahh~ akhirnya ibu, ayah, kakak, adik-adik ku aku akan menemui kalian sebentar lagi )

untuk apa hidup ini berlangsung jika aku hanya seorang diri, didalam kegelapan yang aku lihat hanyalah kilas balik saat para monster menyerang desa kami terus dan terus berulang sampai aku muak melihatnya, ketika hatiku sudah tak bisa lagi melihat pemandangan itu aku mendengar suara seseorang yang tak ku kenal suara yang lembut dan menenangkan setelah mendengar itu mimpi buruk yang ku alami menghilang.

saatku membuka mataku hanya mata kanan ku yang bisa melihat atap yang tak ku kenali saat menoleh kekanan yang kulihat hanyalah jendela dengan pemandangan langit yang gelap, rasa sakit saatku mencoba menggerakan anggota tubuhku tak tertahankan ketika aku menoleh kekiri aku melihat meja belajar sederhana dan sebuah boneka kelinci " kenapa aku disini" itulah yang ku fikirkan , kenapa aku masih hidup aku sudah lelah dengan semua ini jadi biarkanlah aku mati disana, saatku memejamkan mataku yang ku lihat hanyalah pemandang yang terjadi didesa aku sudah tak sanggup bahkan memejamkan sebelah mataku pada akhirnya aku hanya bisa berkhayal dengan mata terbuka, kapan kau mengakhiri hidupku yang menyedihkan ini jika dewa-dewi memang ada kenapa dia mebiarkan keluargaku terbunuh dengan tragis kenapa mereka hanya meninggalkan ku sendiri di dunia, selagi aku memikirkan itu semua mataharipun perlahan naik menerangi jendela, terdengar suara langkah kaki perlahan menghampiri, saat pintu terbuka aku melihat wanita berdiri terdiam dipintu sambil melihat ke arahku,

" (hiks..)uhhuuu akhirnya kamu terbangun "

sang wanita tergesa-gesa berlari kearahku dengan melupakan barang bawaanya dia menangis dan memegang erat tanganku, dia menangis dengan seseorang yang dia tak tahu asal muasalnya, aku hanya bisa menatapnya dengan wajah yang dingin tanpa emosi sedikitpun keluar dari wajahku, disaat sang wanita itu berhenti menangis dia teringat sesuatu dan terdiam sejenak saat dia menoleh ke arah pintu, dia tersadar makanan yang dibawanya jadi berserakan didepan pintu dengan senyum kecil dia mengarahkan telunjuknya kearah pintu dan cahaya kecilpun muncul diujung jarinya dengan sekejap makanan yang berserakan itu menghilang seiring dengan cahaya di telunjuk tanganya , lalu dia mengambil kain dan menaruhnya diatas meja dengan 2x ketukan dia mengangkat kain tersebut dan makanan pun muncul, dia sedikit kecewa karna wajahku tak berubah sedikitpun

diapun duduk di kursi dengan membawa makanan tersebut saat nampan makanan diletakan dipangkuanya aku menunjuk ke arah pisau yang ada disana lalu dia pun memberikanya padaku dengan cepat aku mengarahkan pisau itu ke arah leherku saat ujung pisau mengenai leher ku gerakan ku tiba-tiba terhenti dengan segera sang wanita itu mengambil pisau yang ada di tangan dan lalu memeluk ku dengan erat

[pasti berat untukmu anak muda di usia muda seperti ini kau sudah mengalami hal teragis seperti ini, tapi tenanglah kau tidak akan sendirian di dunia ini karna aku akan menjaga mu]

dengan lembut memeluk ku dan menangis, apa yang dia fikirkan sampai terus menangis melihatku seperti ini, saat dia berhenti menangis dia pun memperkenalkan dirinya, namanya adalah REINA dia adalah penyihir digunung ini karna letaknya yang belum terlewati manusia yang lain dia memilih untuk tinggal sendiri disini, dan mengoceh hal-hal yang tak kumengerti ,

[ okee..., aku sudah mengenalkan nama ku sekarang siapakah namamu anak muda ? ]

( ... )

[ hemmm.... mungkin karna terluka atau apalah kamu tak bisa menyebutkan nama mu sendiri yaa, yoshh mulai sekarang aku akan memanggilmu dengan nama ALLIAS , salam kenal yaa allias ]

sedikit demi sedikit kondsi tubuh ku mulai pulih tapi setiap aku melihat benda tajam aku selalu mengarahkanya entah keleher atau perut ku dan membuat reina marah besar sehingga dia menaruhkan segel kepada ku

[ ya ampun mau sampai kapan kamu terus berusaha menyakiti dirimu sendiri, cobalah melihat kedepan, tapi....! sesekali kau boleh lihat juga ke belakangmu karna itu akan membuat mu jadi lebih kuat allias ]

dengan wajah yang lembut lalu dia mengelus rambut ku, entah ingin marah atau ingin baik kepadaku dia pasti tersenyum diakhir, saat ku mencoba lagi dengan pecahan gelas yang ada di tempat sampah di dapur , pecahan gelas itu malah hancur, lalu aku mulai mengingat yang reina katakan tadi, ( lihatlah kedepan ) dengan sedikit dorongan lalu akupun membiasakan diri hidup disini, walaupun masih sulit untuk ku berbicara tapi reina selalu menerima ku apa adanya, aku melakukan segala hal yang diperintahkanya padaku walaupun hal sepele tapi hanya itu yang bisa ku lakukan

Dan begitulah kehidupan sehari-hari kami berlanjut..