webnovel

ADURA

Seorang gadis bernama Yena, sudah cukup lama bekerja di Kerajaan Altair sebagai Pengawal Pribadi Raja. Dia dilantik secara langsung oleh Sang Raja dari kerajaan tersebut. Dia juga dipercaya, menjaga Pedang Legendaris Er'dura sebagai pemilik resminya. Namun, belum genap empat tahun Yena menjabat, tersiar isu pembunuh bayaran yang mengincar orang-orang penting di kerajaan. Kabar ini menyebar hingga ke penjuru negeri, tak terkecuali Negeri Aisty. Yena segera ditugaskan mengusut tuntas kasus ini, berpacu dengan waktu. Sebab pembunuhan demi pembunuhan terus terjadi. Pelaku dengan sadis, meninggalkan tubuh korbannya tanpa kepala. Yena yang hampir putus asa, pulang sebentar untuk sekadar beristirahat dan mendinginkan kepalanya dari tugas. Tak disangka, muncul seorang pemuda bernama Hazard, yang entah dari mana, tahu-tahu membeli rumah di sekitar tempat tinggalnya. Ciri fisiknya sama persis dengan si pembunuh, sesuai keterangan saksi. Sayang, tidak ada yang tahu bagaimana bentuk wajah aslinya. Sehingga kecurigaan Yena masih perlu diselidiki lebih dalam. Membuat Yena makin tertarik untuk mengungkapkan, siapa sebenarnya seseorang yang ada dibalik masker? *** “Tenang saja Nyonya. Saya berjanji, akan menuntaskan semua kejahatan yang telah dilakukan oleh Raja Altair zaman ini." “Bagaimanapun kondisinya, keluarga adalah hal pertama yang harus kulindungi.” “Aku juga seorang pangeran, tugasku melindungi kampung halaman dari para penghianat dan makhluk perusak.” “Walau kepentingan kami berbeda, tapi tujuan kami serupa. Yakni, mengirimmu langsung ke neraka!" *** Update: Sangat Lambat

DeanyNa · Fantasy
Not enough ratings
80 Chs

Bab 61 — Musuh & Sekutu (2)

Harith dan Arshan akhirnya sampai di depan gerbang Istana Altair. Setelah mendapat persetujuan dari penyihir pengawas, keduanya diperbolehkan masuk bersama kudanya.

Sang Pangeran dan penyihir yang berada di dalam pos pengawas, tak sengaja saling bertatapan. Penyihir itu langsung menundukkan pandangan memberi hormat. Harith sekadar tersenyum kecil, beralih membelai surai lembut kudanya.

"Keamanan di sini sudah cukup bagus. Apakah semua ini termasuk ide paman?"

Arshan kontan menegakkan bahunya bangga. "Tentu saja! Siapa lagi yang mampu memikirkannya selain saya?"

Harith ber-oh-ria layaknya orang yang baru tahu kemampuan Arshan. Sesaat, dia mengingat ucapan Nyonya Chayra. Lihatlah sekarang kelakuan Arshan, tak henti-hentinya membanggakan diri. Harith terkekeh geli melihatnya. Apalagi ketika membeberkan rencananya yang ingin membangun benteng tinggi di kota Reda setelah perang dimenangkan oleh Sang Pangeran. Arshan begitu menggebu menceritakan semua ide yang ada di kepalanya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com