"Kenapa sih?"
"Lo kan pacar gue. Gue harus tau dong lo chatingan sama siapa aja," jawab Regan. "Lo harus blokir kontak si Barrel, nggak mau tau."
"Kok gitu?"
"Ya biar dia nggak deketin lo lagi. Lo nggak sadar apa kalo dia tuh suka sama lo? Nanti kalau lo jatuh cinta sama dia gimana? Masa mau ninggalin gue!?" ujar Regan panjang lebar dengan tak sadar.
Aneska tertawa. "Nggak papa. Dia tuh lebih keren dari lo, Gan. Ck, gue jadi ngebayangin gue dibonceng Barrel. Peluk dia dari belakang. Ter---"
"Gue balik!" Regan melempar ponsel Aneska ke atas ranjang dengan sembarang lempar. Lalu beranjak dari tengkurapnya. Ia memakai sandalanya lagi, lalu melenggang pergi begitu saja.
"Loh, Gan? Woy! Lo ngapa sensi gini?" Dengan tergesa-gesa Aneska berlari menghampiri Regan yang nampak merajuk itu. Ah sial, padahal ia hanya bercanda saja tadi yang bermaksud membuat Regan cemburu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com