"Sebenernya mereka gak seperti apa yang lo pikirin. Gue yakin aslinya mereka tuh gak begini. Cuma merekanya aja yang sok." ujar Qeesha yang masih dibalut dengan kekesalan.
Teman-temannya langsung merangkul Qeesha, lalu memeluknya. Mereka sangat takjub sekaligus takut dengan kejadian ini. Takjub dengan segala keberanian Qeesha, ia tak seperti wanita lain yang bisa cepat untuk menangis jika dikasari oleh laki-laki.
Afkar membawa anggotanya untuk pergi ke kantin. Afkar senang ketika ia berhasil untuk membuat gadis itu emosi padanya di depan teman-temannya.
"Lo kejam banget bos. Cewek secantik Qeesha lo gituin? Tar bisa kena karma, mampus lo." ujar Nino menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Kata Oik juga apa, Qeesha itu sama-sama galak kayak si bos. Jadi buat apa bos lama-lama pacaran sama si Abel, yang notabenenya orangnya kalem gitu gak asik." timpal Oik.
"Tapi lo kejam banget bos, kalau tuh cewek sakit gimana? Lo mau tanggung jawab?" lirih Oki.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com