Manik mata Zelene beralih untuk menatap Kezia. "Eum, Tante. Maaf nih Zelene mau tanya, kalau dia siapa, ya?" Lalu, Zelene menunjuk Kezia menggunakan jari telunjuknya.
"Dia Kezia, anak Tante. Dia sepupu kamu Zelene," jawab Irene lembut.
Bahagia Zelene hari ini semakin bertambah saat Irene mengatakan jikalau Kezia adalah sepupu Zelene. Meski Zelene tidak tahu Kezia anak siapa, tapi tetap saja Zelene senang. Setidaknya jika Zelene sedang libur sekolah dan ada di rumah, Kezia bisa menjadi temannya bermain.
Zelene bangkit dari posisi duduknya, dan berpindah posisi duduk menjadi tepat di samping Irene. Lalu, Zelene mengambil alih Kezia dari gendongan Irene menjadi ke dalam gendongannya. Tubuh Kezia terasa begitu ringan seperti boneka yang Zelene milikki.
"Ih, lucu banget sih kamu. Besok kita main bareng, ya?" Zelene mencubit kedua pipi Kezia gemas.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com