Lalu Robby melanjutkan bermain Basket dengan teman teman nya. Walau aku tidak bisa membantah perintahnya, untuk bisa mengajaku makan di Kantin waktu istirahat nanti. Dan dia pergi sambil melambaikan tangannya kepadaku.
"Huss kamu ngelamunin apa Silvia? "
tanya listy kepadaku sambil mencubit jariku dengan lembut.
"Tidak ada apa apa listy! "
"Sejak kapan kamu dekat dengan Robby? "
"Sejak tadi malam ketika Robby bersembunyi di stand tempat ibuku berjualan"
"Ciyee ciyeee kamu mulai didekati dengan orang nomor 3 berkuasa di Geng Iskind Silvia"
"Husss apa apa an listy, aku bukannya senang, tapi aku malah tambah khawatir keselamatanku disekolah ini, kamu tahu aja kan Robby banyak di sukai para wanita di sekolah kita, apa lagi Isabella yang ngejar ngejar Robby sejak mereka masih kelas 1 SMA"
"Semoga saja tidak ada terjadi apa apa kepadamu listy, tapi aku yakin dengan kamu bisa dekat Robby, mungkin saja teman temannya Ketua Geng Iskind di kelas kita tidak membully kamu lagi silvia"
"Aku tidak tahu listy! Semoga ini baik baik saja nanti"
Setelah kami berdua sampai di Perpustakaan dan melanjutkan membaca buku di sini, aku pun berkata kepada listy untuk meninggalkannya sendirian di Perpustakaan untuk bisa membelikan para ketua Geng Iskind makanan di kantin, karena 10 menit lagi waktu istirahat akan di mulai.
Aku melihat Robby melambaikan tangannya kepadaku, sontak seluruh anak anak yang berada dikantin melihat ku, terutama anak anak dari Blackhit.
Mereka semua menatapku seperti ingin membunuhku saja di tempat ini.
"Hay Silvia! apakah kamu sudah selesai pekerjaanmu dengan ketua Geng Iskind lain nya"
"Iya sudah selesai Robby, kamu tidak perlu melambaikan tangan seperti itu kepadaku, anak anak di kantin ini jadi menatapku semua"
"Tidak usah khawatir kan itu Silvia, emang ada anak anak disini berani negur aku"
Dalam hatiku pun berkata,
"Huhhhh memang tidak ada yang berani di kantin ini dengan kamu, tapi berbeda lagi denganku, mungkin saja setelah istirahat ini selesai aku akan di bully mereka habis habisan lagi"
"Hello silvia ngelamunin apa kamu? "
sambil Robby mengoyangkan tangannya di depan mukaku.
"Kalau boleh tahu Robby? Tadi malam kenapa kamu bisa sampai ikut perkelahian Geng di Tanah Abang? "
"Tapi ini rahasia yah Silvia! kamu jangan berani berani mengatakan ke siapa siapa di sekolah ini, karena ketua Geng Iskind Iqbal saja tidak tahu masalah tadi malam"
Aku pun terdiam. Seperti nya masalah ini sangat tertutup bagi Robby, sehingga ketua tertinggi geng Iskind di Sekolah saja sampai tidak tahu.
"Baik Robby! aku janji tidak akan membocorkan rahasiamu kepada siapa siapa"
"Jadi begini ceritanya silvia, kamu harus tahu Silvia bahwa Sekolah kita ini masih di peringkat 3 terkuat di Ibu Kota Jakarta, terutama dengan kekuatan Geng di sekolah nya"
"Jadi maksudmu Robby masih ada yang lebih hebat dari sekolah kita? "
"Yap, benar sekali silvia, dan di antara ketiga kekuatan terbesar sekolah ini, diam diam ada mafia besar yang suka merekrut anak anak yang memiliki potensi untuk bisa bergabung dengan mereka"
"Jadi maksud semua ini, aku tidak mengerti robby? "
"Maksudku intinya saat tadi malam aku sedang mengikuti Test untuk bisa masuk jadi anggota Mafia tersebut Silvia! "
"Bukannya Geng di sekolah kamu sudah cukup hebat Robby? "
"Geng disekolah itu tidak bisa memberi kan masa depan yang cerah bagi keluarga ku nanti silvia, dengan aku bisa bergabung dengan kelompok Mafia itu, mungkin saja keluarga ku makin kuat posisi nya di negara ini Silvia.. "
Dalam hatiku bergumam,
"Gila bener emang ada yah mafia yang bisa membuat keluarga Robby yang terkaya ke 20 di negara ini sampai ketakutan dan ingin bisa bergabung dengan mereka, Wowww siapa kah nama kelompok Mafia ini? "