webnovel

Addicted (IND)

Malam itu badai datang menghantam kehidupan Arghi Baswara, di mana dua orang perampok menerobos masuk ke rumahnya hingga dia harus kehilangan indera penglihatannya secara permanen. Semesta Arghi runtuh hanya dalam hitungan jam. Semuanya hitam tanpa warna, seberkas cahaya pun tidak dapat di tangkap oleh matanya. Harapan, impian, cita-citanya dan seseorang yang harus dia lindungi dan jaga. Semuanya pupus seperti kedipan mata. Dia merasa menjadi orang paling tidak berguna. Galant Virendra hancur dalam satu minggu. Sahabat satu-satunya yang paling dia sayang, kehilangan penglihatannya. Lalu tak lama ayahnya yang sebagai tenaga medis direnggut dari hidupnya. Galant tidak punya siapa-siapa lagi dalam keluarganya, hanya ada Arghi sahabatnya sebagai tumpuan dalam hidup Galant di dunia sekarang yang justru Arghi merasa paling tidak berguna dan menganggap hanya menjadi beban bagi Galant. Kemudian keanehan muncul dalam diri Galant setelah dia tanpa sengaja mencium Arghi ketika sahabatnya itu sedang tertidur. Perubahan tubuhnya yang berderak seolah membelah tubuh Galant saat perlahan dirinya berubah menjadi lebih memendek dan merasakan semburan kekuatan besar melingkupi Galant disusul dengan rasa sakit menyengat di sekujur tubuhnya. Galant tidak pernah menyangka bahwa dengan dirinya yang tanpa sengaja mencium Arghi pada malam bulan purnama saat itu membawa dia dalam perubahan hidupnya yang jungkir balik. Ketika dia menyadari bahwa dia bukanlah manusia biasa, tetapi seekor serigala yang kehilangan kendali hanya dengan mencium aroma dari sahabatnya, Arghi. Apa yang terjadi pada Galant? Ditambah dengan Galant yang sangat sulit mengatasi tarikan yang begitu kuat dari sebelumnya untuk terus bersama Arghi yang sama sekali belum mengetahui perubahan dari Galant menjadi seekor serigala di tengah malam purnama, karena perubahannya dia hampir menjadi gila dengan sebuah aroma yang mencekiknya datang dari sahabatnya yan menembakkan aromanya seperti kesetanan. Siapa sebenarnya Galant?

White_Black033 · LGBT+
Not enough ratings
162 Chs

12. Perubahan Kecil 1

"Siapa kamu?" tanya Galant kembali sambil dia menekan masing-masing giginya menahan amarah yang datang dalam sekejap ke dalam rongga dadanya saat ini.

Mungkin hal yang dia lakukan sekarang adalah bukan keputusan yang tepat dengan bertanya seperti ini pada orang asing yang telah membuat sahabatnya ketakutan. Dia seharusnya lebih dahulu menghantamkan kepala tinjunya pada wajah pria yang tak tahu malu ini, bahwa jelas bahwa orang yang berdiri di depannya sekarang bukanlah orang baik-baik.

Galant langsung dalam sekejap kembali merasakan kemarahannya semakin meningkat dari waktu ke waktu ketika Arghi mencengkram lengannya lewat tangan Arghi yang dingin. Arghi biasanya adalah seseorang yang akan selalu maju lebih dahulu untuk melindungi Galant, tetapi untuk sekarang karena orang inilah yang membuat Arghi bertingkah seperti ini.

"Arghi, apakah kamu masih belum memaafkan aku?" Suara pria ini yang terdengar entah mengapa langsung membuat Galant merasa muak hanya dengan mendengarnya. Galant ingin segera mengusirnya dari halaman rumah, tetapi di lain sisi Galant juga ingin mengetahui siapa pria ini yang membuat Arghi ketakutan.

Benar, pastilah pria yang tengah berdiri di hadapan Galant ini adalah orang yang berada pada masa lalu Arghi yang sampai sekarang tidak Galant ketahui.

"Siapa kamu? Kenapa kamu ke sini?" tanya Galant kembali, tatapannya tajam mengarah ke depan. Tangannya yang lain balik menggenggam tangan Arghi untuk setidaknya membuat Arghi sedikit tenang walau untuk sesaat. Dia juga tanpa sengaja mengendus udara yang melayang di antara dirinya yang kali ini tidak Galant sukai, ini terasa sangat kuat dan juga tajam bercampur dengan milik Arghi yang kali ini menjadi samar.

Pria itu pada akhirnya memfokuskan pandangannya pada Galant sepenuhnya, ekspresi yang sebelumnya menekuk di wajah itu kali ini menjadi lurus seolah tidak terjadi apa-apa sebelum-sebelumnya yang pria ini lakukan pada Arghi. Hingga dia mengangkat suaranya untuk mengatakan sepatah kata pada Galant. "Aku mengerti sekarang."

Hanya itu yang dia katakan, dia tidak mengatakan apapun untuk menjelaskan siapa ataupun tujuannya datang ke mari. Hanya ucapan kosong yang dia lontarkan pada Galant dan kembali mengarahkan pandangannya pada Arghi. Hal itu seketika membuat Galant menjadi semakin tidak senang.

Galant tanpa banyak berkata-kata menarik pelan tangan Arghi untuk membawanya masuk ke dalam rumah meninggalkan orang asing ini di belakangnya. Dia masihlah tidak mengetahui orang macam apa pria ini sehingga membuat Arghi menjadi ketakutan sedemikian rupa, tetapi apapun yang akan terjadi mulai sekarang Galant yang akan berdiri paling depan untuk melindungi dan menjaga sahabatnya dari apapun sama seperti apa yang dilakukan oleh Arghi sebelum dia kehilangan penglihatannya.

Namun sebelum Galant benar-benar meninggalkan pria asing ini dia berbalik untuk langsung berkata dengan nadanya yang tajam dan menusuk, "Apapun yang kamu mengerti, kami tidak peduli itu. Jadi, menyingkirlah."

***

"Galant?"

Galant membuka matanya yang sejak tadi tertutup dengan gelisah ketika pada akhirnya Arghi mulai mengatakan sesuatu padanya setelah sekian lama. Ada jeda panjang kembali saat Arghi belum mengatakan lagi selepas dia menyebut nama Galant.

"Aku tidak bisa mengatakan apapun tentang orang itu padamu. Dia hanya seseorang yang muncul di masa laluku yang buruk."

Galant menganggukkan kepalanya dan menyadari bahwa Arghi tidak akan melihatnya, tetapi dia tahu Arghi pasti mengetahuinya dengan genggaman tangan Galant yang mengerat pada telapak tangan Arghi.

"Tidak masalah jika kamu tidak ingin mengatakannya, tetapi mulai sekarang aku tidak akan membiarkanmu keluar rumah sendirian lagi, Arghi." Galant berkata ketika Arghi menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa berwarna abu di belakangnya sambil memejamkan mata.

"Tidak perlu berlebihan, Galant," kata Arghi yang masih menutup matanya dan Arghi melakukan hal yang sama dengan menyandarkan punggungnya di sandaran kursi, menyadari bahwa tangan Galant masih terhubung pada milik Arghi.

Dengan apa yang terjadi pada Arghi sebelumnya bagaimana mungkin Galant bersikap biasa saja, apa yang dia lakukan tentu saja bukanlah hal yang berlebihan yang seperti Arghi katakan. Arghi adalah satu-satunya orang yang Galant punya di dunia ini bagaimana bisa dia tidak mengkhawatirkan apa yang terjadi pada Arghi. "Aku mengkhawatirkanmu."

"Tunggu, Galant!" Galant terkesiap ketika Arghi cepat bangkit dengan menegakkan punggungnya, dia menghadap Galant dan pegangan tangan Arghi mengerat pada Glant sekarang.

Galant mengangkat alisnya bingung dan bertanya kalau-kalau ada sesuatu yang tengah mengganggu pikiran Arghi sekarang. "Ada apa, Arghi?"

"Mengapa... Mengapa kamu tumbuh begitu cepat?"