1 Prolog

"Lihatlah kebawah Danang !, kamu hanya membunuh mereka yang tak bersalah"

"Aku tak peduli !!, kamu hanya ingin menipuku"..

" Kalau begitu ayo kita tanding..!"

...

"Cut..!!" Teriak sang direktor, direktor ini atau yang dikenal dengan Pak Robert memang terkenal galak.. Tapi itu tak berlaku padaku.

Kuyakin semua akan mendukung apabila kita bekerja dengan sungguh - sungguh. Aku, Pak Robert, Verdi, sedang mengerjakan film terbaru yang perkiraan akan release pada awal musim panasa tahun depan.

Verdi adalah rekan kerjaku, kami sering main satu film. Entahlah ini kebetulan yang sudah pasti. Setelah berbincang direktor dan kru lain memutuskan untuk melanjutkan syuting besok, terlihat jam yang sudah menunjukan pukul 12 malam. Berhubung rumahku dekat dengan studio ini ( studio green screen, aku bekerja sebagai aktor hollywood, kami banyak menggunakan green screen dan CGI )

Aku memutuskan untuk pulang dari pada harus menyewa hotel. Yaa.. Berhemat adalah hal yang baik kan..

Aku tak mau banyak bicara hari ini, aku sangat lelah.

Sesampainya dirumah aku langsung menggugurkan tubuhku diranjang. Menarik nafas dalam - dalam dan menghembuskannya, aku mengambil HandPhone yang tergeletak dimeja samping kasur.

Menyalakan HandPhone dan menekan tombol play pada music player..

Aku suka mendengarkan musik disaat - saat aku mau menutup mataku untuk sementara..

" here's to the one that we got.. Naa.. Na na nan..."

Terlelaplah aku didalam mimpi - mimpi itu..

* * *

Jam dimeja sampingku berbunyi, membuat bising telingaku dan membangunkanku..

Saat terbangun aku sedikit merasa risih dikepala, dengan baju tidurku perlahan aku merogoh jam itu dan mematikannya.

Dengan mata yang masih sipit dan penglihatan yang kabur memang benar,, rambutku terasa panjang. Sepertinya aku tidak menggunakan minyak rambut semalam mengapa seperti ini. Lagian jikalau aku menggunakan minyak rambut akan kah tumbuh sepanjang ini. Ini seperti rambut perempuan..

Sepertinya juga ada yang aneh ditanganku.. Membuatku mengucek mataku, semakin lama semakin aneh. Tanganku sepertinya lebih kecil dan lebih putih, tunggu saat kusentuh kulitnya terasa lebih halu loh..

Jam menunjukan pukul 8, sepertinya aku harus bergegas aku juga harus memotong rambut ini. Hemm merepotkan saja !.

Aku langsung menyambar gunting dan menuju ke kamar mandi.

Sampailah didepan cermin besar. Sembari menguap aku juga tidak lupa membunyikan jemsriku yang pada akhirnya tak bisa berbunyi, entahlah biasanya ini berbunyi.

Sebelun akhirnya aku sangat terkejut melihat cermin. Sampai - sampai aku menjatuhkan gunting yang kupegang.

Tunggu apa yang telah terjadi, rambut ini, tangan ini, tubuh ini. Semua telah berubah, aku layaknya seorang wanita !. Bagaimana, apa yang harus kulakukan..

Aku hanya terbingung, ohh.. Tuhan apa yang terjadi.

Aku tahu sekilas kulihat penampilanku yang sekarang masih tetap bagus, mata biru, hidung mancung, rambut hitam, kulit putih, sebagai perempuan aku bisa dibilang cantik.

Tapi aku hanya ingin menjadi laki - laki entah apa yang akan Pak Robert katakan nanti. Malah mungkin sebaliknya Pak Robert akan mengira aku ini bukanlah Tommy Erikson. Ia mungkin akan mengira aku telah menghilang dan digantikan oleh gadis cantik ini.

Tapi mengapa ini bisa terjadi, ulah siapa, bagaimana aku bisa kembali. Pertanyaan memenuhi benakku membuatku pusing.

Dengan badan loyo penuh pertanyaan aku kembali kekamar merobohkan tubuhku, dan tak terasa kepusingan ini membuatku tak sadarkan diri.

***

Aku pun terbangun ketika HandPhone ku berdering terus menerus seaakan dihantui oleh chat dan telfon dari Pak Robert.

Dari 40 MissCall dan 200 pesan aku hanya membalas dengan 2 kata 'meliburkan diri'.

Yahh.. Aku terlalu malu dengan penampilanku yang sekarang, sepertinya orang - orang tak akan sadar soal perubahan ini. Tapi kamu pasti bisa bayangkan rasanya disaat - saat seperti ini.

Tak ada hal lain yang bisa kulakukan tanpa sepengetahuan orang - orang, aku berjalan menuju ruang depan menduduki sofa empuk berwarna putih ini dan menyalakan TV aku hanya menonton film dari netflix yang tersambung pada TV. Dilayar beranda aku hanya bisa mengscroll - scroll kebawah dan melewatkan film - film yang rata - rata sudah kutonton.

Sampai suatu ketika aku melihat suatu film yang berjudul 'Change' sepertnya film ini memilik konflik yang sama denganku, bedanya disitu diceritakan seorang perempuan berubah menjadi laki - laki.

Ya itu perubahan besar tapi aku bisa mengambil beberapa pelajaran dari situ.

Aku termotivasi. Aku semakin percaya diri dan mencoba memaksakan diriku untuk keluar membeli baju, aku tak punya baju perempuan. Untung pakaian saudaraku tertinggal saat numpang tidur disini. Bisa kukenakan untuk sementara tapi tak mungkin untuk satu hari. Baiklah ini dia perjalanan ku..sebagai aktor hollywood aku juga memasang pintu otomatis. Tekan tombol pintu terbuka yashh.. Cahaya terang menyilaukan ku, semakin berdebar debar.

Sepertinya lebih baik bila aku belanja di mall..

Haii terimakasih udah baca tunggu part 2 nya yaa.. Sedang kukerjakan

Jangan lupa difollow

Youtube : NaufalR.A.P

Thank You...

avataravatar
Next chapter