" Si..siapa...!!? " Khun penasaran.
Hon Menunjuk kepada seorang anak yang berdiri disudut panti.
anak itu membalasnya dengan senyum.
" Norman...? " Khun terkejut, hanya beberapa jam ia keluar dan mereka sudah menemukan pelakunya.
" Yah... Sesaat setelah kau keluar, Norman masuk ke kamar dan mengakui semuanya. ini akan jadi lebih mudah karena dia ada di pihak kita, Aku sudah menceritakan semua tentang mama dan monster di dunia ini... " Hon tersenyum.
" Norman adalah anak yang jenius, bagaimana dia langsung percaya pada kalian... " Khun bertanya.
" Tentu saja dia akan percaya, kita punya ramalan masa depan... " Hon.
Khun masih tampak kebingungan, ia masih tidak mengerti apa yang dikatakan Hon.
" Walaupun kita tahu tentang dunia ini, tapi bukan berarti dia akan percaya begitu saja... " Khun masih penasaran.
" Yang kumaksud bukan sekedar perkataan saja, kau pikir darimana kita mengetahui tentang dunia ini... " Hon sedikit sedikit memberi petunjuk pada Khun.
" Tentu saja kita tahu, karena kita sudah menonton... " Sesaat Khun berhenti berbicara. Hon juga tersenyum pada Khun.
Khun juga ikut tersenyum sambil berkata " Handphone...!! ".
" Yap, itu benar. Handphone menjadi bukti paling nyata bagi Norman. Di dunia anime ini Handphone tidak memiliki jaringan dan tidak bisa di charger, Tapi kita masih bisa membuka file dalam Handphone kita... untungnya Yuu memiliki semua episode tentang anime ini yang tersimpan di handphonenya... Sekarang kita bisa fokus untuk menyelesaikan Quest secepat mungkin, Dan anak jenius itu juga akan membantu kita... " Hon menjelaskan panjang lebar.
" Berarti, tinggal 3 Quest lagi... dan kita bisa menyelesaikan semua Quest... " Khun merasa senang.
" Tapi, bukan berarti semua masalah hilang... kita masih belum menemukan cara menjebak Mama, kita tidak boleh senang terlalu cepat..." Hon kembali menunjukkan wajah serius.
Tiba tiba terdengar suara langkah kaki dan pintu terbuka. " Kenapa anak anak masih belum tidur... Mereka tidak boleh kelelahan!! " Mama Isabela masuk dari pintu dan menunjukkan wajah marah.
" Ah, nyonya, kami baru saja ingin menidurkan mereka... " Hon dengan sedikit keringat di wajahnya.
" kali ini, aku akan memakluminya karena kalian masih baru. Tapi lain kali jika waktu tidur sudah tiba, segera tidurkan mereka... " Mama Isabela terlihat menghela nafas.
" Baik, nyonya... " Hon menggaruk kepalanya.
Mereka kemudian mengantar anak anak ke kamar. setelah itu mereka juga kembali ke kamarnya masing masing.
Sato langsung menjatuhkan tubuhnya ke tempat tidur sembari mengeluh lelah.
Tanpa obrolan lagi mereka pun bisa beristirahat.
...
...
...
Esok Hari.
Khun membuka mata, Cahaya mentari pagi Langsung menembus kaca jendela. membuat penglihatannya agak buruk. Ia segera bangun dan melihat sekitar, Hon dan Sato terlihat masih tertidur lelap, sementara Yuu sudah tidak ada di kamar. Ia berdiri dan membangunkan kedua temannya itu.
" hmmm, lima menit lagi..... " Hon memukul tangan Khun yang berusaha membangunkannya.
Melihat kelakuan Hon, Khun tidak lagi membangunkannya, ia segera mendekati Sato. Khun berniat membangunkannya namun saat ia memukul kecil pundak Sato ia dikejutkan dengan tingkah tidak biasa Sato.
" Kakak!! Sudah kubilang jangan menyentuhku!! " Sato berteriak.
Walaupun suara itu tidak terlalu terdengar diluar kamar, namun Khun tetap terkejut.
Khun langsung mengurungkan niatnya untuk membangunkan mereka.
Dengan wajah yang terkejut, Khun membetulkan dasinya. ia keluar dari kamar dan melihat lihat sekeliling. dan di meja makan terlihat anak anak sedang berkumpul. dan terlihat pula Yuu yang sedang membagi bagikan makanan pada satu persatu anak.
Ia turun dari tangga dan menghampiri meja makan, Dengan rambut yang masih acak acakan ia berjalan.
" Sepertinya kau bangun lebih cepat dari yang kukira... " Yuu tersenyum.
" Yah, Bagaimanapun juga aku adalah seorang pelajar... " Khun menggaruk kepalanya.
Tiba tiba Box System kembali bersuara...
Ting!! Tong!!
Khun dan Yuu kembali dikejutkan dengan berkurangnya Tim. Dari yang sebelumnya tersisa 23 sekarang tinggal 19 tim saja. Perubahan yang sangat signifikan. Tim yang berkurang sebanyak 4 dan pemain yang mati ada 16.
" A..apa, Ini bahkan baru hari kedua dan sudah ada 5 tim yang lenyap... " Khun bergumam.
Tapi tatapan Yuu tetap sama seperti sebelumnya. Memang pada awalnya ia terkejut tapi, sekarang tidak lagi.
Lalu mama Isabela datang membawa seorang yang menggunakan jas yang mirip dengan yang dikenakan Sato.
" Conny, Mulai sekarang kau akan memiliki keluarga baru... " Mama Isabela memegang kedua tangan Conny.
Norman terkejut, Sampai sampai ia tersedak makanan. " Hal yang kulihat dari benda orang itu, benar benar terjadi.... " Norman dalam hati sambil menatap Conny.
" Norman Apa kau baik baik saja,...? " Mama Isabela khawatir.
" Yah, aku baik baik saja mama... " Norman kembali menenangkan diri dan melanjutkan makannya. selama ia makan, ia terus memikirkan tentang apa yang dilihatnya di Handphone milik Yuu.