webnovel

A Love For My Little Brother

Untuk aku, adik laki-lakiku yang bernama Ricky itu, adalah sesuatu yang berharga bagi hidupku. Kalau diibaratkan benda, Ricky itu adalah sebuah permata berlian 24 karat seberat setengah kilogram yang harus dijaga dan dilindungi. Ribuan personel TNI--baik AU, AD, maupun AL--rela aku kerahkan untuk menjaga benda paling diincar itu. Agak berlebihan memang, namun itulah yang aku rasakan. Sudah bertahun-tahun aku berpisah dengannya dan tidak disangka-sangka saat aku kembali, dia sudah tumbuh besar dan semakin tampan. Aku ingin sekali memeluknya dan mencium-ciumnya sama seperti apa yang aku lakukan saat kami masih kecil. Tapi kenapa dia malah menjauh? Wajahnya selalu memerah setiap aku memanjakannya. Malu kah? Atau mungkin jijik? Yah, apapun itu sudah membuatku senang dengan ekspresi baru itu. Aku dapat kabar kalau dia sedang jatuh cinta dengan teman sekelasnya. Apa itu benar? Kalau benar, aku tidak akan membiarkan itu terjadi! Dia masih terlalu muda untuk mempunyai kekasih dan aku menjadi orang pertama yang menolak dengan keras hubungan itu walau kedua orang tuaku mendukungnya untuk memiliki kekasih. Kenapa tidak kakak saja yang mencarikan kekasih untukmu? Aku yakin kamu tidak akan menyesal dengan pilihanku ini! Cerita yang mengisahkan tentang kakak-beradik yang tinggal di keluarga serba berkecukupan. Cerita yang mengisahkan tentang betapa cintanya Sang Kakak kepada adiknya yang sudah bertahun-tahun ia tinggalkan untuk menempuh pendidikan dan meraih mimpi. Cerita yang mengisahkan tentang betapa malu dan jengkelnya Sang Adik kepada kakaknya karena kelakuannya yang menganggapnya sebagai anak kecil. Melihat Sang Kakak bersifat kelewat batas seperti itu, akankah Sang Adik bisa memiliki kekasih yang ia idamkan? A Love For My Little Brother

tahraanisa · Teen
Not enough ratings
155 Chs

Tak Bersuara

Rahang Andi kembali mengeras ketika mengingat kembali semua percakapan dirinya dengan Pamannya setengah jam yang lalu. Anak haram, katanya. Dua kata yang begitu tabu untuk diucapkan. Pria itu mengatakannya dengan begitu enteng disertai senyuman licik. Seakan menunggu momen yang tepat untuk dikeluarkan, Pamannya sengaja menyimpan ini untuk kembali 'menyerang' dirinya. Tidak melalui fisik seperti duluーdipukuli dan lainnyaーmelainkan menyerang mentalnya.

Dadanya terasa seperti ditusuk benda tajam begitu dalam lalu dibiarkan tertancap di sana, membuat rasa sakit itu bertahan lama. Rasanya begitu menyakitkan, bahkan lebih menyakitkan daripada pukulan ataupun tendangan yang Andi terima dahulu. Jika Pamannya itu berharap dirinya tidak bahagia dalam hidupnya, maka dia berhasil mendapatkannya. Saat ini hatinya hancur seketika seperti selembar kertas yang dirobek asal-asalan hingga sangat kecil sesuai dengan apa yang Pria itu harapkan.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com