webnovel

A Love For My Little Brother

Untuk aku, adik laki-lakiku yang bernama Ricky itu, adalah sesuatu yang berharga bagi hidupku. Kalau diibaratkan benda, Ricky itu adalah sebuah permata berlian 24 karat seberat setengah kilogram yang harus dijaga dan dilindungi. Ribuan personel TNI--baik AU, AD, maupun AL--rela aku kerahkan untuk menjaga benda paling diincar itu. Agak berlebihan memang, namun itulah yang aku rasakan. Sudah bertahun-tahun aku berpisah dengannya dan tidak disangka-sangka saat aku kembali, dia sudah tumbuh besar dan semakin tampan. Aku ingin sekali memeluknya dan mencium-ciumnya sama seperti apa yang aku lakukan saat kami masih kecil. Tapi kenapa dia malah menjauh? Wajahnya selalu memerah setiap aku memanjakannya. Malu kah? Atau mungkin jijik? Yah, apapun itu sudah membuatku senang dengan ekspresi baru itu. Aku dapat kabar kalau dia sedang jatuh cinta dengan teman sekelasnya. Apa itu benar? Kalau benar, aku tidak akan membiarkan itu terjadi! Dia masih terlalu muda untuk mempunyai kekasih dan aku menjadi orang pertama yang menolak dengan keras hubungan itu walau kedua orang tuaku mendukungnya untuk memiliki kekasih. Kenapa tidak kakak saja yang mencarikan kekasih untukmu? Aku yakin kamu tidak akan menyesal dengan pilihanku ini! Cerita yang mengisahkan tentang kakak-beradik yang tinggal di keluarga serba berkecukupan. Cerita yang mengisahkan tentang betapa cintanya Sang Kakak kepada adiknya yang sudah bertahun-tahun ia tinggalkan untuk menempuh pendidikan dan meraih mimpi. Cerita yang mengisahkan tentang betapa malu dan jengkelnya Sang Adik kepada kakaknya karena kelakuannya yang menganggapnya sebagai anak kecil. Melihat Sang Kakak bersifat kelewat batas seperti itu, akankah Sang Adik bisa memiliki kekasih yang ia idamkan? A Love For My Little Brother

tahraanisa · Teen
Not enough ratings
155 Chs

Menuju Perkemahan 

Ricky sempat terdiam sejenak sambil mengerjapkan mata beberapa kali. Ia mendengar ucapan pemuda berkacamata itu, namun ia masih belum menangkap apa yang ia maksudkan. Entah karena Andi bertanya dengan tempo cepat atau ia memang tidak fokus untuk mendengar pertanyaan itu... Atau mungkin memang salah dengar?

"Lu bilang apa?" Akhirnya Ricky bertanya lagi.

"Kakak lo. Kak Aurel. Lu pernah lihat dia depresi sampai mau bunuh diri, gak?" tanya Andi dengan tempo pelan.

"Nggak pernah sama sekali." Ricky menatapnya heran sekaligus penasaran. "Memang lu pernah lihat kakak gue mau bunuh diri?"

Ricky buka mulut untuk menjawab, tapi sayangnya tidak ada kata-kata yang keluar. Ia baru terpikirkan apakah Aurel mau jika cerita buatannya yang bisa dibilang memiliki alur yang cukup menyakitkan itu dibaca Ricky? Mengingat Aurel tampaknya tidak ingin melihat adiknya itu semakin khawatir padanya, sepertinya sebuah kesalahan besar jika Andi memberitahu Ricky cerita buatan Aurel itu.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com