webnovel

A Love For My Little Brother

Untuk aku, adik laki-lakiku yang bernama Ricky itu, adalah sesuatu yang berharga bagi hidupku. Kalau diibaratkan benda, Ricky itu adalah sebuah permata berlian 24 karat seberat setengah kilogram yang harus dijaga dan dilindungi. Ribuan personel TNI--baik AU, AD, maupun AL--rela aku kerahkan untuk menjaga benda paling diincar itu. Agak berlebihan memang, namun itulah yang aku rasakan. Sudah bertahun-tahun aku berpisah dengannya dan tidak disangka-sangka saat aku kembali, dia sudah tumbuh besar dan semakin tampan. Aku ingin sekali memeluknya dan mencium-ciumnya sama seperti apa yang aku lakukan saat kami masih kecil. Tapi kenapa dia malah menjauh? Wajahnya selalu memerah setiap aku memanjakannya. Malu kah? Atau mungkin jijik? Yah, apapun itu sudah membuatku senang dengan ekspresi baru itu. Aku dapat kabar kalau dia sedang jatuh cinta dengan teman sekelasnya. Apa itu benar? Kalau benar, aku tidak akan membiarkan itu terjadi! Dia masih terlalu muda untuk mempunyai kekasih dan aku menjadi orang pertama yang menolak dengan keras hubungan itu walau kedua orang tuaku mendukungnya untuk memiliki kekasih. Kenapa tidak kakak saja yang mencarikan kekasih untukmu? Aku yakin kamu tidak akan menyesal dengan pilihanku ini! Cerita yang mengisahkan tentang kakak-beradik yang tinggal di keluarga serba berkecukupan. Cerita yang mengisahkan tentang betapa cintanya Sang Kakak kepada adiknya yang sudah bertahun-tahun ia tinggalkan untuk menempuh pendidikan dan meraih mimpi. Cerita yang mengisahkan tentang betapa malu dan jengkelnya Sang Adik kepada kakaknya karena kelakuannya yang menganggapnya sebagai anak kecil. Melihat Sang Kakak bersifat kelewat batas seperti itu, akankah Sang Adik bisa memiliki kekasih yang ia idamkan? A Love For My Little Brother

tahraanisa · Teen
Not enough ratings
155 Chs

Masuk Sekolah

Hari Senin ini adalah hari pertama Andi datang ke sekolah dalam keadaan belum pulih secara keseluruhan. Ia sudah menelan obat pereda nyeri sesuai anjuran dokter, sehingga rasa nyerinya berkurang dan ia bisa lebih leluasa beraktivitas. Tapi tidak menutup kemungkinan kalau luka dalamnya itu semakin parah jika ia terlalu banyak bergerak. Oleh karena itu, saat ia menemui tangga, ia menaikinya dengan hati-hati dan perlahan. Meskipun saat tiap kakinya menapaki tiap anak tangga, ia tidak merasakan nyeri menyengat yang berarti.

"Lu duluan aja, Kak Rick," pinta Andi pada Ricky yang tampak setia ada di sampingnya, menemaninya menaiki tangga dengan pelan-pelan.

"Gue punya firasat gak enak kalau tinggalin lu sendirian," tolak Ricky.

"Padahal ini masih sepi. Belum ada siswa yang datang gara-gara kita kepagian. Firasat gak enak lu dari mana, deh?" bingungnya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com