webnovel

A Love For My Little Brother

Untuk aku, adik laki-lakiku yang bernama Ricky itu, adalah sesuatu yang berharga bagi hidupku. Kalau diibaratkan benda, Ricky itu adalah sebuah permata berlian 24 karat seberat setengah kilogram yang harus dijaga dan dilindungi. Ribuan personel TNI--baik AU, AD, maupun AL--rela aku kerahkan untuk menjaga benda paling diincar itu. Agak berlebihan memang, namun itulah yang aku rasakan. Sudah bertahun-tahun aku berpisah dengannya dan tidak disangka-sangka saat aku kembali, dia sudah tumbuh besar dan semakin tampan. Aku ingin sekali memeluknya dan mencium-ciumnya sama seperti apa yang aku lakukan saat kami masih kecil. Tapi kenapa dia malah menjauh? Wajahnya selalu memerah setiap aku memanjakannya. Malu kah? Atau mungkin jijik? Yah, apapun itu sudah membuatku senang dengan ekspresi baru itu. Aku dapat kabar kalau dia sedang jatuh cinta dengan teman sekelasnya. Apa itu benar? Kalau benar, aku tidak akan membiarkan itu terjadi! Dia masih terlalu muda untuk mempunyai kekasih dan aku menjadi orang pertama yang menolak dengan keras hubungan itu walau kedua orang tuaku mendukungnya untuk memiliki kekasih. Kenapa tidak kakak saja yang mencarikan kekasih untukmu? Aku yakin kamu tidak akan menyesal dengan pilihanku ini! Cerita yang mengisahkan tentang kakak-beradik yang tinggal di keluarga serba berkecukupan. Cerita yang mengisahkan tentang betapa cintanya Sang Kakak kepada adiknya yang sudah bertahun-tahun ia tinggalkan untuk menempuh pendidikan dan meraih mimpi. Cerita yang mengisahkan tentang betapa malu dan jengkelnya Sang Adik kepada kakaknya karena kelakuannya yang menganggapnya sebagai anak kecil. Melihat Sang Kakak bersifat kelewat batas seperti itu, akankah Sang Adik bisa memiliki kekasih yang ia idamkan? A Love For My Little Brother

tahraanisa · Teen
Not enough ratings
155 Chs

Jurit Malam

"AAAAAAAAAAAAA!!" teriak Ricky spontan ketika mendengar suara tertawa yang sangat nyaring itu. Pemuda itu berlari sekuat tenaga sebelum pada akhirnya kembali karena lagi-lagi menyadari Eza tidak ikut berlari bersamanya.

Langkah Ricky terhenti tepat lima meter di depan Eza ketika melihat sosok tersebut sudah tepat di samping pemuda bongsor itu. Melihat Eza yang kebingungan membuatnya semakin yakin jika hanya dirinyalah yang dapat melihat dan mendengarnya.

"Di samping lu, Za!" ucap Ricky sedikit kuat, memperingati Eza ketika sosok itu semakin mendekatkan dirinya. Sebelah alis Eza menaik, menatap sisi kirinya lalu kembali menatap Ricky.

"Jujur aja, lu penakut, kan?" ujar Eza santai, mengindahkan apa yang temannya tunjuk. Melihat Ricky yang ketakutan seperti itu membuatnya sedikit terhibur, namun dirinya menyadari jika lilinnya terus meleleh dan takutnya tidak akan cukup hingga posko terakhir.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com