webnovel

A Love For My Little Brother

Untuk aku, adik laki-lakiku yang bernama Ricky itu, adalah sesuatu yang berharga bagi hidupku. Kalau diibaratkan benda, Ricky itu adalah sebuah permata berlian 24 karat seberat setengah kilogram yang harus dijaga dan dilindungi. Ribuan personel TNI--baik AU, AD, maupun AL--rela aku kerahkan untuk menjaga benda paling diincar itu. Agak berlebihan memang, namun itulah yang aku rasakan. Sudah bertahun-tahun aku berpisah dengannya dan tidak disangka-sangka saat aku kembali, dia sudah tumbuh besar dan semakin tampan. Aku ingin sekali memeluknya dan mencium-ciumnya sama seperti apa yang aku lakukan saat kami masih kecil. Tapi kenapa dia malah menjauh? Wajahnya selalu memerah setiap aku memanjakannya. Malu kah? Atau mungkin jijik? Yah, apapun itu sudah membuatku senang dengan ekspresi baru itu. Aku dapat kabar kalau dia sedang jatuh cinta dengan teman sekelasnya. Apa itu benar? Kalau benar, aku tidak akan membiarkan itu terjadi! Dia masih terlalu muda untuk mempunyai kekasih dan aku menjadi orang pertama yang menolak dengan keras hubungan itu walau kedua orang tuaku mendukungnya untuk memiliki kekasih. Kenapa tidak kakak saja yang mencarikan kekasih untukmu? Aku yakin kamu tidak akan menyesal dengan pilihanku ini! Cerita yang mengisahkan tentang kakak-beradik yang tinggal di keluarga serba berkecukupan. Cerita yang mengisahkan tentang betapa cintanya Sang Kakak kepada adiknya yang sudah bertahun-tahun ia tinggalkan untuk menempuh pendidikan dan meraih mimpi. Cerita yang mengisahkan tentang betapa malu dan jengkelnya Sang Adik kepada kakaknya karena kelakuannya yang menganggapnya sebagai anak kecil. Melihat Sang Kakak bersifat kelewat batas seperti itu, akankah Sang Adik bisa memiliki kekasih yang ia idamkan? A Love For My Little Brother

tahraanisa · Teen
Not enough ratings
155 Chs

Hadiah Terbaik dan Terburuk

Aku memandangi kamar bercat biru yang dipenuhi dengan poster-poster anime ini. Aku benar-benar senang akhirnya bisa tidur di kamar Kak Kiki untuk pertama kalinya. Ini bukan tanpa alasan. Kak Ren sedang 'agak' diluar kendali karena sudah mengacak-acak kamar Kak Aurel gara-gara perang krim kue dengan Kak Kiki. Padahal Kak Kiki juga turut andil sih, tapi yang kena malah kakakku. Jadi ia dihukum Ibu untuk segera membereskan kamar itu. Kak Ren sangat lama kalau bersih-bersih kamar, jadi dengan alasan sudah mengantuk, akhirnya aku disuruh Ibu tidur di kamar Kak Kiki. Aku juga sudah cerita tentang masalah Kak Ren pada Kak Aurel, jadi aku harap Kak Aurel bisa membantuku mengatasi masalah yang menyangkut adik kesayangannya itu.

"Kasur lantainya lagi dicuci. Jadi mau tidur di kasur apa di karpet?" tanya Kak Kiki setibanya di kamar.

"Terserah. Aku di mana saja bisa tidur."

"Kalau begitu, tidur di sofa ruang tamu saja," pintanya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com