webnovel

A Love For My Little Brother

Untuk aku, adik laki-lakiku yang bernama Ricky itu, adalah sesuatu yang berharga bagi hidupku. Kalau diibaratkan benda, Ricky itu adalah sebuah permata berlian 24 karat seberat setengah kilogram yang harus dijaga dan dilindungi. Ribuan personel TNI--baik AU, AD, maupun AL--rela aku kerahkan untuk menjaga benda paling diincar itu. Agak berlebihan memang, namun itulah yang aku rasakan. Sudah bertahun-tahun aku berpisah dengannya dan tidak disangka-sangka saat aku kembali, dia sudah tumbuh besar dan semakin tampan. Aku ingin sekali memeluknya dan mencium-ciumnya sama seperti apa yang aku lakukan saat kami masih kecil. Tapi kenapa dia malah menjauh? Wajahnya selalu memerah setiap aku memanjakannya. Malu kah? Atau mungkin jijik? Yah, apapun itu sudah membuatku senang dengan ekspresi baru itu. Aku dapat kabar kalau dia sedang jatuh cinta dengan teman sekelasnya. Apa itu benar? Kalau benar, aku tidak akan membiarkan itu terjadi! Dia masih terlalu muda untuk mempunyai kekasih dan aku menjadi orang pertama yang menolak dengan keras hubungan itu walau kedua orang tuaku mendukungnya untuk memiliki kekasih. Kenapa tidak kakak saja yang mencarikan kekasih untukmu? Aku yakin kamu tidak akan menyesal dengan pilihanku ini! Cerita yang mengisahkan tentang kakak-beradik yang tinggal di keluarga serba berkecukupan. Cerita yang mengisahkan tentang betapa cintanya Sang Kakak kepada adiknya yang sudah bertahun-tahun ia tinggalkan untuk menempuh pendidikan dan meraih mimpi. Cerita yang mengisahkan tentang betapa malu dan jengkelnya Sang Adik kepada kakaknya karena kelakuannya yang menganggapnya sebagai anak kecil. Melihat Sang Kakak bersifat kelewat batas seperti itu, akankah Sang Adik bisa memiliki kekasih yang ia idamkan? A Love For My Little Brother

tahraanisa · Teen
Not enough ratings
155 Chs

Firasat Buruk

Waktu sudah menunjukkan pukul 5 kurang 15 sore ketika Aurel sedang menyelesaikan rancangan pakaiannya di sebuah ruangan khusus untuk merancang pakaian. Ruangan yang terletak di kampusnya itu bisa dikatakan besar, namun kesan besar itu tidak tampak karena ada banyaknya manekin yang mengenakan beberapa pakaian yang sudah jadi atau yang setengah jadi. Ada juga gulungan-gulungan kain berbagai jenis dan berbagai warna tersusun di sisi-sisi ruangan serta disusun berdasarkan jenisnya. Tempat itu dikhususkan untuk para alumni yang menjadi sukarelawan untuk membuat empat rancangan pakaian dengan tema Four Season. Aurel adalah salah satu dari sepuluh alumni yang mendapatkan undangan untuk menjadi sukarelawan itu.

Di ruangan yang sepi tersebut, suara pintu yang terbuka terdengar dengan jelas. Aurel menoleh ke belakang sejenak untuk melihat siapa yang datang. Setelah itu, ia kembali menghadap ke manekinnya saat tahu siapa yang sudah datang.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com