webnovel

A Love For My Little Brother

Untuk aku, adik laki-lakiku yang bernama Ricky itu, adalah sesuatu yang berharga bagi hidupku. Kalau diibaratkan benda, Ricky itu adalah sebuah permata berlian 24 karat seberat setengah kilogram yang harus dijaga dan dilindungi. Ribuan personel TNI--baik AU, AD, maupun AL--rela aku kerahkan untuk menjaga benda paling diincar itu. Agak berlebihan memang, namun itulah yang aku rasakan. Sudah bertahun-tahun aku berpisah dengannya dan tidak disangka-sangka saat aku kembali, dia sudah tumbuh besar dan semakin tampan. Aku ingin sekali memeluknya dan mencium-ciumnya sama seperti apa yang aku lakukan saat kami masih kecil. Tapi kenapa dia malah menjauh? Wajahnya selalu memerah setiap aku memanjakannya. Malu kah? Atau mungkin jijik? Yah, apapun itu sudah membuatku senang dengan ekspresi baru itu. Aku dapat kabar kalau dia sedang jatuh cinta dengan teman sekelasnya. Apa itu benar? Kalau benar, aku tidak akan membiarkan itu terjadi! Dia masih terlalu muda untuk mempunyai kekasih dan aku menjadi orang pertama yang menolak dengan keras hubungan itu walau kedua orang tuaku mendukungnya untuk memiliki kekasih. Kenapa tidak kakak saja yang mencarikan kekasih untukmu? Aku yakin kamu tidak akan menyesal dengan pilihanku ini! Cerita yang mengisahkan tentang kakak-beradik yang tinggal di keluarga serba berkecukupan. Cerita yang mengisahkan tentang betapa cintanya Sang Kakak kepada adiknya yang sudah bertahun-tahun ia tinggalkan untuk menempuh pendidikan dan meraih mimpi. Cerita yang mengisahkan tentang betapa malu dan jengkelnya Sang Adik kepada kakaknya karena kelakuannya yang menganggapnya sebagai anak kecil. Melihat Sang Kakak bersifat kelewat batas seperti itu, akankah Sang Adik bisa memiliki kekasih yang ia idamkan? A Love For My Little Brother

tahraanisa · Teen
Not enough ratings
155 Chs

Backstabber

"Lo gimana, sih?! Bisa-bisanya lo nyerang sebelum gue suruh?!" bentak Yoga pada pemuda yang sedikit lebih tinggi darinya.

"So-Sorri bos. Gue udah kesel banget sama si culun itu. Soalnya dia ngaduin gue—"

"Gue gak mau denger alesan lo," potong Yoga sampil menempelkan jari telunjuknya ke dada Eza. "Lo salah udah mukul Andi tiba-tiba dan tindakan lo udah kerekam CCTV. Lo gak usah kasih gue alesan a, b, c, d. Pokoknya lo salah."

Erik menunduk. "Iya, sori."

"Untungnya Wigun sama Deni sekelas sama lo dan sempet tahan lo," ucap Yoga sambil melirik dua pemuda di samping Erik itu.

Wigun tersenyum bangga. "Kalo gak ada gue, udah pasti habis kita. Erik emang bego banget kalo masalah kendali emosi."

"Bacot lo!" hardik Erik.

"Emang kenyataannya gitu, kan?" balas Wigun sambil tersenyum miring.

"Lo emang bego. Gak ada bantahan," timpal Yoga sebelum Erik sempat buka suara. Ia mengeluarkan selembar uang 50 ribu dan ia berikan pada Wigun. "Hadiah apresiasi gue. Lu bagi dua sama Deni."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com