23 Bagian 22. Vele (1)

Bagian 22. Vele (1)

Setelah insiden yang menurutku cukup membuat canggung tersebut, kami berempat memutuskan untuk kembali ke penginapan. Sepanjang perjalanan di atas perahu, aku sama sekali tidak berani menatap wajah Vele. Aku baru saja melakukan hal bodoh.

Siapa yang bilang Vele menelan banyak air laut dan perlu dilakukan CPR untuk menolongnya? Itu semua hanya pemikiranku saja kan? Tadi saja Vele sadar tanpa perlu memuntahkan air dari mulutnya. Sepertinya aku sendiri yang terlalu panik tadi.

Aduh.. entah apa yang ada di pikiran Vele sekarang. Mungkin ia menganggapku mesum atau sejenisnya karena mengambil kesempatan dalam kesempitan. Aku tidak ada niatan untuk menciumnya saat ia tidak sadarkan diri.