44 43. Back to London

Seminggu kemudian....

Pagi-pagi suasana Studio Expose terlihat heboh. Anne yang baru datang langsung duduk di meja kerjanya. Namun ada yang berbeda saat Anne menyapa staff seperti biasanya.

"Nona Jung...sebenarnya ada apa sih, mengapa semua orang menatapku." Tanya Anne sembari meletakkan tasnya di atas meja.

"Denise sshi.. kamu sudah lihat internet pagi ini belum. Aku tak tahu apa hubunganmu dengan Jayden sshi. Tapi aku harap kamu tak terluka oleh pemberitaan ini." Ucap Nona Jung pelan.

"Melukaiku? Memangnya ada apa? Aku nggak paham dengan apa yang anda katakan. Tolong jelaskan." Ucap Anne tak mengerti apa yang dikatakan teman staffnya.

"Di salah satu berita infotainment yang aku baca, Han Ara menyatakan cintanya pada Jayden sshi. Apakah kamu tahu hal itu? Semua penggemar sangat bahagia mendengarnya dan mendukung mereka untuk bersama." Ucap Stylist Jung memberi tahu Anne.

"Jojo ditembak Ara? Aku belum pernah mendengarnya dari Jojo." Gumam Anne dalam hati.

"Denise shhi...denise sshi.." panggil Nona Jung yang membuyarkan lamunan Anne.

"Oh iya.. Nona Jung.. sebenarnya aku juga tak tahu harus bagaimana stylist Jung. Aku dan Jayden adalah sahabat. Jadi mungkin aku tak berhak marah padanya." Ucap Anne terlihat serius membaca artikel yang beredar di internet pagi itu.

"Jika memang kamu menyukainya. Mengapa harus memikirkan orang lain yang tak pernah kamu kenal. Hatimu telah berkata apa yang sejujurnya mengenai perasaanmu padanya. Sebaiknya kamu membicarakan hal ini pada Jayden, Denise sshi. Biar semua permasalahan yang ada pada kalian menjadi lebih jelas." Saran Nona Jung pada Anne yang masih terlihat bimbang di meja kerjanya.

"Terima kasih sarannya nona Jung. Aku akan mempertimbangkan hal ini." Ucap Anne berterima kasih dengan tulus.

"Oh iya Denise sshi.. apakah kamu sudah memberitahunya, jika kamu akan berangkat ke London minggu depan?" tanya Nona Jung penasaran.

Anne pun menggeleng pelan.

"belum Nona Jung. Jayden pasti sibuk saat ini. Aku tak ingin mengganggunya." Ucap Anne pelan.

"Kamu yakin tak ingin memberitahunya?" tanya Nona Jung memastikan.

"Sepertinya Aku tidak bisa mengatakan hal ini. Aku tak ingin mengganggunya. Sebenarnya aku juga ingin merenungkan kembali bagaimana sebenarnya perasaanku padanya. Dan kepergianku ke London minggu depan sepertinya memang yang terbaik. Aku ingin memberikan ruang untukku sendiri, Nona Jung. Dan memikirkan hal ini lebih baik lagi." Ucap Anne mencoba bijak.

"Baiklah kalau itu keputusanmu. Kamu tahu kan aku akan selalu ada untuk membantumu." Ucap Nona Jung yang menenangkan hati Anne.

"terima kasih Nona Jung.."

Seminggu kemudian, Sore hari di Incheon Intl Airport....

Suasana di bandara Incheon terlihat sangat ramai sore itu. Kebanyakan merupakan turis mancanegara yang akan pulang ke negaranya setelah liburan lama di Korea. Mereka terlihat sangat antusias untuk pulang. Hal ini berbanding terbalik dengan suasana hati Anne yang tak karuan karena sahabatnya, Jojo.

Dia tak tahu apakah dia masih dapat menemui Jojo kembali setelah pemberitaan Jojo dengan rekan aktris lawan mainnya. Dan Anne mulai ragu apakah Jojo yang sekarang apakah masih sama dengan Jojo yang bersamanya saat mereka sama-sama di bangku sekolah. Anne tak ingin kehadirannya hanya akan menjadi beban dalam hidup Jojo. Dan Anne sendiri tak tahu bagaimana perasaannya pada Jojo. Apakah ini sebuah cinta atau hanya kerinduan seorang sahabat yang telah lama ditinggalkan.

Anne pun mulai berjalan menyusuri eskalator di dalam bandara. Namun tiba-tiba dia berhenti dan perhatiannya tertuju pada sebuah baliho LED besar disana.

"Dia mungkin akan lebih bahagia dengan Han Ara. Dan aku bukan siapa-siapa untuknya.." gumam Anne sembari menatap sebuah baliho LED besar poster drama Jojo dan Ara dipajang di salah satu sudut bandara. Mereka terlihat serasi disana.

"Drrrt...drrrt..." suara Smartphone Anne berbunyi.

"Yeobeoseyo...Halo Jo..." ucap Anne sembari berbicara sedikit lebih keras dari biasanya.

"Halo, Ne...kamu dimana sekarang...kok rame banget disana?" ucap Jojo keheranan.

"sorry Jo. Suaramu agak tak terdengar disini. Sekarang aku lagi di airport."

"Airport? Kamu mau kemana?" tanya Jojo kaget.

"London..ada kerjaan yang mesti aku selesaikan." Ucap Anne sembari mencoba mencari tempat yang tidak terlalu ramai.

"Berapa lama disana? Kamu tak pernah mengatakan kamu akan pergi." Ucap Jojo dari balik telepon.

"Semingguan kayaknya Jo..ada beberapa hal yang harus aku selesaikan disana sebelum aku kembali ke Seoul." Ucap Anne menceritakan jadwalnya di London.

"Yaah..mengapa lama sekali kamu disana dan kenapa baru mengatakannya sekarang? Setidaknya aku bisa mengantarkanmu ke bandara. Kita sudah lama tak bertemu." Ucap Jojo sedikit kecewa karena Anne tak memberitahu dia akan pergi.

"Sorry....sorry. Hattrick banget dari kemarin-kemarin urusan di kantor yang harus aku selesaikan. Aku juga tak ingin mengganggu kesibukanmu syuting. Dan aku juga baru nyadar tadi malem kalau aku harus segera berangkat. Memangnya ada apa?" tanya Anne penasaran.

"Aku takut..jika aku rindu sama kamu.." ucap Jojo malu-malu.

"Aah kamu Jo.. kan ada video call... dan kita juga bisa saling kirim pesan..." jawab Anne santai.

"Tapi kan beda, Ne...antara ngomong langsung dan ngomong lewat telepon." Balas Jojo sedikit ngambek.

"Iya aku tahu... eh Jo...udahan ya..aku mau boarding nih..."

"Yah...Anne.. kok udahan sih.. padahal aku masih mau ngomong banyak sama kamu."

"Sorry, Jo..aku harus pergi sekarang." Ucap Anne merasa bersalah karena tak memberitahu Jojo kalau dia akan ke London.

"Anne.. apakah ini ada hubungannya dengan beritaku beberapa hari yang lalu?" tanya Jojo pelan.

Anne yang mendengar hal itu hanya terdiam sejenak.

"Bukan karena itu, Jo. Aku memang ada kerjaan disana. Tapi memang lebih baik aku disana dulu." Ucap Anne mulai jujur mengutarakan perasaannya.

"Anne.. kamu telah salah paham. Aku benar-benar tak ada hubungannya dengan Han Ara. Dia hanya hoobae satu agency denganku. Please tolong percaya padaku." Ucap Jojo meyakinkan Anne.

"Jo.. i'll try to believe you. tapi apa yang ada di media selama ini benar kan. Dia menembak kamu. "

Jojo tak bisa mengelak apa yang ditanyakan Anne, kenyataannya memang benar jika Han Ara telah menembaknya dan menyukai Jojo yang dia juga baru sadari setelah pulang dari pesta ulang tahun Pimpinan Kim.

"Iya.. memang benar. Tapi yang terlihat di media tidak semuanya benar. Seandainya aku dapat menjelaskan semua ini secara langsung." Ucap Jojo berusaha menjelaskan.

"Baiklah. Maaf Jo, Aku tidak ingin membicarakannya saat ini. Aku harus berangkat sekarang." Ucap Anne menyudahi pembicaraannya dengan Jojo.

"Iya deh, Ne. Kamu hati-hati ya..jangan lupa hubungi aku..have a safe flight...take care yaa.." balas Jojo dari balik telepon

"thanks ya, Jo.."

♥♥♥

Beberapa jam kemudian...

Anne telah sampai di kamar hotelnya saat waktu menunjukkan pukul delapan malam. Dia terlihat sedikit jetlag sembari menenteng sebuah koper dan sebuah kotak besar berisi peralatan untuk fotografinya.

Koper berwarna silver dengan berbagai stiker kota-kota di dunia yang telah dia kunjungi memenuhi tampilan depan dan belakang kopernya masih tersusun rapi di dalam lemari kamar hotel. Anne belum sempat mengeluarkan pakaian karena masih kelelahan akibat perjalanan udara yang cukup panjang.

Setelah meletakkan koper, dia pun mulai berbaring di atas tempat tidur. Kamar hotel Anne terdiri dari satu single bed lengkap dengan televisi, meja dan kursi yang dihiasi dengan vas bunga di samping kamar tidurnya serta ada sebuah kamar mandi. Selain itu terdapat sebuah jendela yang luas dengan pemandangan lanscape kota London.

Anne tak ingin beranjak dari kamarnya walau dia belum makan malam. Hari itu merupakan perjalanan yang melelahkan baginya. Selain karena dia harus menempuh waktu berjam-jam di pesawat, Anne juga sedang memikirkan apa yang harus dia lakukan dengan hatinya yang tak karuan.

Jojo yang selama ini hanya sebagai sahabat baginya, kini dia tak bisa mengatakan itu dengan tegas dan gamblang. Ada sebuah rasa yang mengganjal di hatinya setiap kali melihat atau mendengar pemberitaan Jojo bersama dengan rekan mainnya di drama, Han Ara. Entah ini yang dinamakan rasa cemburu atau hanya dirinya yang tak ingin melihat Jojo bersama wanita lain.

"Apakah aku beneran suka sama Jojo?" ucap Anne sembari memandang langit-langit kamar hotelnya yang berwarna putih bersih.

Malam itu dia hanya ingin istirahat, melupakan semua beban pikirannya. Dan semua kecemasan yang membuatnya sedih. Hingga akhirnya Anne tidur terlelap.

♥♥♥

Pagi itu Anne telah bersiap di lokasi pemotretan Unique, salah satu majalah fashion terkenal di London. Majalah tersebut mengadakan kerjasama dengan Studio Expose dalam pemotretan S/W London Fashion Week. Beberapa trend pakaian yang akan muncul pada pada musim semi dan winter dimunculkan pada edisi majalah yang akan terbit.

Beberapa fotografer terkenal didatangkan dari berbagai belahan dunia untuk mengisi majalah dan salah satunya adalah Denise Anne. Anne dipercaya menjadi salah satu fotografer kali ini karena karya-karyanya mampu membuat decak kagum para pengamat fashion.

Para staff yang bekerja pagi itu tampak sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Para stylist sibuk memilih pakaian yang cocok untuk masing-masing model, hair stylist dan make up sibuk menata rambut dan merias model dan para fotografer sibuk memeriksa angle yang pas untuk foto demi foto yang akan mereka potret.

Semua tampak fokus dan profesional mengerjakan project tersebut. Dan kurang lebih enam jam pemotretan hari itu itu selesai. Lusa akan ada lagi pemotretan dengan konsep dan lokasi yang berbeda. Para staff memuji hasil jepretan Anne yang sangat estetik dan artistik. Anne sangat senang hari itu. Walaupun lelah, namun terasa menyenangkan.

Seusai pemotretan, para staff bersiap untuk pulang. Namun sore itu ia tak langsung menuju hotelnya. Hari itu Anne ingin mengenang saat dia berkuliah di London. Dia pun berjalan menuju kampusnya dulu. Ada rasa rindu yang dia rasakan saat memandang beberapa tempat yang sering dia kunjungi dulu.

Setelah puas berkeliling kampusnya, Anne berjalan menuju taman kampus yang tak jauh dari gedung perkuliahannya. Dia pun duduk sejenak memandang langit.

"ternyata sudah pukul enam sore.. ini sunset pertamaku di London setelah sekian lama." Ucap Anne sembari menatap langit sore itu.

Sore itu bintang-bintang dan rembulan mulai menampakkan dirinya. Hamparan langit berwarna jingga, karena matahari yang mulai terbenam menambah keindahan sore itu.

Kemudian dia pun menuju sebuah café yang sering dikunjungi sewaktu kuliah dulu. Rasanya semua kenangan itu kembali muncul. Kegiatan perkuliahan yang hattrick, keseruan bersama klub fotografinya de Pose, dan semua kenangannya di Kota London menjadi satu.

Sepotong sandwich serta segelas milkshake vanilla menemani waktunya di café tersebut. akhirnya Anne mengisi perutnya setelah seharian bekerja. Dia melewatkan jadwal makanannya karena terlalu fokus bekerja. Para staff Studio Expose yang telah mengetahui kebiasaan Anne terkadang mengingatkan Anne untuk makan walau sedikit. Karena mereka tak ingin Anne jatuh sakit karena bekerja terlalu keras.

Hari-hari Anne di London berlanjut dengan kembali bekerja. Pemotretan berlangsung lancar dengan mengambil latar belakang spot-spot Kota London yang menawan. Kota London memang tak akan pernah membosankan. Setiap sudut kota memiliki pesonanya tersendiri.

Seandainya dia pergi ke London bukan untuk bekerja, mungkin Anne akan menjelajahi Kota London lebih lama lagi. Tetapi yang pasti dia tak ingin kesana sendirian. Karena London merupakan Kota Romantis untuk dilewatkan begitu saja. Seandainya dia kesana bersama Jojo, apakah bakal berbeda? Entahlah...Yang pasti dia tak bakal bosan karena sendirian. Jojo akan jadi pendengar setia dan akan menjaganya jika mereka liburan bersama.

"Jo... why i miss you so much Now..."

♥♥♥

Sore itu Anne baru sampai setelah menyelesaikan pekerjaannya. Hari ini dia pulang lebih awal dari biasanya. Anne menghabiskan waktunya dengan beristirahat di hotel. Setelah beberapa jam dia tidur. Anne pun bangun karena merasa lapar. Dia beranjak dari tempat tidurnya dan memakan pie susu yang dibelinya tadi siang.

Kemudian Anne menuju jendela kamar hotel. Dia pun membuka tirai berwarna krem yang menutupi jendela. Disana Anne dapat melihat London Eye dengan dihiasi kerlap-kerlip lampu mobil yang memenuhi sudut Kota London malam itu.

"Indah sekali malam ini.." gumam Anne sendirian.

"Tapi semua hal yang terjadi beberapa waktu ini membuatku sangat lelah. Apakah aku memang tak pantas untuk Jojo. Dan apakah Han Ara adalah pasangan yang serasi bagi Jojo. Oh.. kepalaku pusing sekali." Ucap Anne sendirian..

"Andai Jojo kesini juga.. kenapa jadi kangen Jojo ya aku..." ucap Anne yang menyadari kalau dirinya beneran sudah jatuh cinta dengan namanya Jojo.

Anne pun kemudian memandangi langit London malam itu. Ada bintang disana, namun tak banyak kelihatan. Karena kalah dengan cahaya lampu-lampu mobil yang masih menghiasi sudut kota.

"Halo Anne....kau sudah sampai? beberapa hari ini aku meneleponmu namun kamu tak menjawabnya." ucap Jojo dari balik telepon.

"Iya Jo... aku udah sampai. Maaf aku tak sempat mengecheck hapeku. Sorry..sorry." ucap Anne yang kemudian melihat ada lima telepon tak terjawab dan sepuluh pesan dari Jojo.

"Bagaimana keadaan London, Ne..?" tanya Jojo dari balik telepon.

"Banyak yang berubah sejak aku tinggalkan, Jo.. namun pemandangan sudut kota masih indah seperti dulu." Ucap Anne menjelaskan.

"Andai scheduleku tak banyak....aku ingin liburan kesana." Ucap Jojo pelan.

"Iya..Jo.. seandainya kamu ada disini, apalagi jika Kelly dan Lea juga ada di London. Pasti bakalan seru. Jadi kangen SMA." Ucap Anne yang kembali teringat masa-masa sekolahnya yang selalu menghabiskan akhir pekan dengan berwisata bersama sahabatnya.

"aku juga ingin kita suatu saat liburan bersama dengan Kelly dan Lea." Ucap Jojo bersemangat.

"Soon lah ya.. kita planning bareng-bareng." Ucap Anne sembari tersenyum.

"Okay, Ne. Ayo kita rencanakan ya. Aku kangen keseruan kita berempat dan aku rindu kamu..." ucap Jojo spontan.

Anne terdiam sejenak mendengar ucapan Jojo tiba-tiba.

"I miss You, Too.. Jojo."

♥♥♥

avataravatar
Next chapter