38 37. A Side Effect Calling You A Friend

Sehari kemudian...

Anne masih terbaring di kamar tidurnya. Rasa nyeri masih terasa pada balutan lukanya. "Sepertinya sudah saatnya meminum obat pemahan sakit." ucap Anne yang menyadari sudah saatnya untuk minum obat.

Dia kemudian bangun dari tempat tidurnya dan beranjak perlahan untuk meminum obat yang ada di meja belajarnya. Jam dinding Anne menunjukkan pukul tujuh pagi. Namun Anne tak segera beranjak bersiap ke Studio Expose. Hari ini dia akan berada di apartemen.

Ya, Anne telah ijin untuk istirahat di rumah dan tak masuk bekerja pada Pimpinan Kim, direktur tempat Anne bekerja dan memberi tahu padanya mengenai kejadian semalam. Pimpinan Kim memaklumi Anne yang cuti seminggu untuk beristirahat dan berjanji akan mengusut tuntas pelaku yang melukai Anne.

"Drrrrt....drrrt..." tiba-tiba smartphone Anne berbunyi.

"Yeobeoseyo...Halo Mama.." sapa Anne hangat.

"Anne...mama dengar dari Junsu, kamu terluka..bagaimana keadaanmu? Apa kamu baik-baik saja?" ucap Mama Anne terdengar sangat khawatir.

"Hanya sedikit Ma. Mama jangan khawatir.. Anne baik-baik saja." ucap Anne menenangkan.

"Anne jangan bohong sama Mama." Ucap Mama Anne dengan nada serius.

"Kata dokter, Anne harus istirahat selama seminggu. " ucap Anne pelan.

"Benar-benar tega sekali orang yang melukai kamu. Maafkan mama belum bisa pulang. Pokoknya mama berharap kasus ini segera diusut oleh Pihak Kepolisian. Mama berharap pelakunya segera tertangkap." Ucap Mama Anne tegas. Dia tak ingin puterinya terluka untuk kedua kalinya.

"Iya, Ma. Anne tahu. Anne juga berharap pelakunya segera tertangkap." Ucap Anne menurut pada Mamanya.

Setelah mamanya telepon, tiba-tiba ada telepon dari Jepang.

"Halo Kelly.." ucap Anne merasa senang sahabatnya meneleponnya.

Dan tiba-tiba Lea yang dari London juga meneleponnya. Alhasil mereka bertiga video call bertiga.

"Anne...aku denger kamu terluka. kamu nggak papa kan? Makanya aku hubungin kamu dari semalem ga bisa." tanya Kelly cemas.

"Aku gak papa Kel...Cuma perlu istirahat semingguan. Kamu tahu dari mana aku terluka?" tanya Anne tak paham.

"Dari internet. Udah rame dari kemarin beritanya. Kamu nggak tahu? Anne.. coba kamu buka internet deh..beritanya udah dari semalem trending." Ucap sahabat Lea memberi informasi.

"Belum Le..aku belum lihat dan membuka internet. Aku dari semalem dateng langsung istirahat dan ga ngecheck smartphoneku." Jawab Anne sembari istirahat di tempat tidurnya.

"Oh iya. Apa benar berita yang beredar? Kamu beneran jadian sama Jojo? Gossip yang waktu lalu ke up lagi gara-gara peristiwa semalem lho." Tanya Kelly penasaran.

"Nggak Kel. Aku dan Jojo itu sahabat. Tapi Aku tuh....aku tuh sebenarnya nggak yakin kalau Jojo suka sama aku. Dan aku nggak yakin sama perasaan aku sendiri." Ucap Anne jujur.

"Lho kok bisa, Ne..aku kira Jojo yang suka duluan sama kamu sewaktu SMA karena perlakuan dia ke aku sama Kelly dibandingkan ke kamu itu beda banget. Aku bisa lihat kalau Jojo itu tulus sama kamu, Ne." Ucap Lea jujur.

"Aku sebenarnya nggak tahu perasaan Jojo ke aku gimana. Setelah tujuh tahun kita ga ketemu dan tiba-tiba dia balik lagi ke hidup aku dan kembali menjadi Jojo yang kita kenal. Aku masih nggak tahu ini mimpi atau kenyataan. Jojo yang selalu ada di pikiran aku. Bagaimana dia sekarang. Apakah dia inget sama aku. Apakah dia kangen sama aku. Atau dia udah melupakan aku. Rasanya semua pertanyaan itu menumpuk dalam pikiran aku, Kel. Dan aku ga bisa tanyain ke Jojo dengan terbuka. Bagaimanapun juga aku cuma sebatas sahabatnya. Bagaimana aku bisa percaya kalau Jojo suka padaku, kalau Jojo tak pernah menyatakan cintanya padaku. Dan sepertinya yang ngelukain aku adalah stalkernya Jojo. Apa lebih baik aku menjauh dan melupakan Jojo." Ucap Anne meluapkan isi hatinya.

"Anne...aku kenal kamu dan Jojo udah lama. Dan aku yakin Jojo sayang sama kamu. Kamu yang sabar ya ngehadepin ini semua. Badai pasti berlalu, dear...aku akan selalu ngedukung kamu dan Jojo. Dan mendingan kamu bicarain semuanya sama Jojo juga. Biar ga ada kesalahpahaman antara kamu berdua." Kata Kelly mencoba bijak.

"Dan mendingan sekarang tanyain pada diri kamu sendiri. Apakah kamu sebenarnya sayang sama Jojo atau sekedar perasaan sebagai sahabat." Ucap Lea menambahkan.

"Thanks sarannya ya Kel...Le.." ucap Anne pada kedua sahabatnya.

"Kamu cepet sembuh ya.. istirahat gih.." ucap Lea cemas.

"Iyaa Le...aku cuti seminggu kok....eh udahan yaa..aku mau istirahat." Pamit Anne pada kedua sahabatnya.

"Bye Anne...get well soon.." ucap Kelly dan Lea menutup teleponnya.

Sesaat setelah Anne berbicara dengan kedua sahabatnya, Anne kemudian mencoba membuka situs pencarian korea dan benar saja berita tentang stalker yang mencoba melukainya menjadi trending di nomer pertama sedangkan Jayden di urutan kedua. Dan fotografer muncul di pencarian ketiga. Walau mereka tak menyebutkan nama Anne. Namun akan sangat mudah ditebak kalau yang disebutkan dalam artikel tersebut adalah dirinya.

Selanjutnya dia melihat ada puluhan pesan dan tiga puluh panggilan tak terjawab dan salah satu dari mereka adalah dari Jojo.

"Anne..kamu baik-baik aja kan...kenapa ga menjawab panggilan telepon aku. Anne....gwenchanhaaaa??" suara Jojo terdengar cemas saat Anne mendengar kotak pesan suara.

Anne yang melihat pesan tersebut akhirnya menelepon Jojo.

"Yeobeoseyo??" ucap Anne memulai percakapan teleponnya.

"Anne...akhirnya kau menjawab teleponku.." ucap Jojo dari balik telepon.

"Iyaa..sorry..kemarin aku sampai apartement langsung istirahat." Ucap Anne sembari duduk di tempat tidurnya.

"Kamu dimana sekarang?" tanya Jojo cemas.

"Aku ada di apartement.." jawab Anne pelan.

"Aku boleh kesana?" tanya Jojo pelan.

"Boleh aja..kamu kan temen aku."

"Arraseo..lima belas menit lagi aku sampe di apartemenmu."

Beberapa menit kemudian....

Jojo telah sampai di depan apartement Anne dan menekan bel masuk.

"ting..tong...ting...tong..." bel masuk Apartement Anne berbunyi.

"Jojo..kamu udah dateng..wah ini apa?" ucap Anne sembari membuka pintu apartement Anne.

"Chicken...ayam goreng makanan kesukaan kamu dan ini bubur untukmu. Kamu sudah makan belum?" tanya Jojo khawatir.

"Waah thanks ya. Aku belum makan. Tahu aja kamu kalau aku sedang lapar." Ucap Anne menyadari dirinya belum makan dari kemarin malam.

"Yuk..masuk Jo..." Anne pun mengajak Jojo untuk duduk di ruang tamu yang berada di tengah-tengah apartementnya dan meletakkan ayam goreng pemberian Jojo di atas meja makan.

"Aku bantuin nyiapin makanannya ya. Dapurnya di sebelah mana?" tanya Jojo sembari meletakkan jasnya dan mulai bersiap untuk menyiapkan makanan untuk Anne.

"Dapurnya di sebelah sini. Maafkan aku membuatmu repot." Ucap Anne yang berasa bersalah melihat Jojo datang repot-repot menyiapkan makannya.

"It's okay.. yuk kita makan." Ajak Jojo setelah menyiapkan makanan untuk Anne.

"Makasih ya Jo.. kamu udah datang kesini." Ucap Anne dengan tulus.

"Iya.. sama-sama..Nee.. kamu nggak papa kan? Aku denger dari berita dan Junsu Hyung meneleponku...semalam kamu tak membalas pesanku atau teleponku. Aku sangat cemas jika terjadi apa-apa padamu." Ucap Jojo pun seketika memeluk Anne.

"Oppa meneleponmu? Aku nggak papa, Jo..aku baik-baik saja..maaf kemarin aku sudah sangat lelah dan tak mendengar suara smartphoneku berbunyi." ucap Anne menenangkan Jojo.

"Iya.. Junsu hyung mengabarkan kamu terluka gara-gara sasaeng fansku."ucap Jojo terlihat sedih.

"Jojo.. aku baik-baik saja sekarang. Jadi nggak ada yang perlu dikhawatirin." Ucap Anne kembali menenagkan Jojo sembari memeluknya.

"kamu beneran baik-baik saja kan??"

"iya.. nggak papa kok... Aduuuh..." ucap Anne tiba-tiba merintih kesakitan sembari memegang tangannya.

Jojo pun melepaskan pelukannya saat mendengar Anne dan fokus pada tangan Anne.

"Anne...kenapa tangan Kamu..." ucap Jojo yang kaget melihat tangan kanan Anne dibalut perban.

"Oh...ini...aku...aku gak papa kok.." ucap Anne yang bingung darimana ia harus menjelaskan mengapa tangannya sampai terluka.

"Jadi berita itu bener... kalau stalker alias sasaeng fans aku yang melukai kamu." Ucap Jojo tak kuasa menahan air matanya.

"Aku juga nggak tahu.. semua berlalu begitu cepat. mungkin mereka beneran stalker kamu." Ucap Anne sedikit terbata.

Jojo yang awalnya berada di depan Anne kemudian beranjak dari duduknya dan berpindah duduk di sebelah Anne.

"Anne..aku minta maaf yaa...gara-gara aku kamu jadi terluka... gara-gara aku yang nggak bisa jagain kamu dengan baik...kamu malah jadi kayak gini." Ucap Jojo seraya meraih tangan Anne yang tak diperban.

"Jojo..itu semua bukan salah kamu..itu murni kecelakaan." Hibur Anne pada Jojo yang masih menangis sedih.

"Gara-gara aku muncul di hidup kamu lagi.. kamu malah celaka kayak gini.." Ucap Jojo menyesal.

"Jo...kamu jangan bilang kayak gitu..itu semua nggak benar. kita kan sahabat. Kamu jangan berpikir kayak gitu yaa. Kamu tuh udah ada saat aku seneng maupun susah itu aku udah bersyukur banget. Kamu tuh udah banyak membantu di hidup aku." Ucap Anne sekali lagi menenangkan sahabatnya ini.

"Anne.. aku janji nggak akan ngebiarin mereka nyakitin kamu lagi.. " ucap Jojo sembari menghapus air matanya.

"Iya..terima kasih, Jo.. Junsu Oppa juga sudah melaporkan hal ini pada pihak yang berwajib kok. Jo...kamu tenang aja...ini hitung-hitung sebagai waktu istirahat aku selama seminggu." Ucap Anne berusaha menghibur Jojo.

"Anne...aku serius..." ucap Jojo sembari memandang Anne.

"iya Jo.. aku tahu..terima kasih ya..Sebenarnya dari sekian ketakutan yang aku pikirkan karena kejadian kemarin malem.. yang paling aku takutkan jika aku nggak bisa motret lagi..aku nggak kebayangin nantinya bagaimana jika aku tak bisa memotret lagi." ucap Anne jujur.

"maafkan aku yang tidak ada bersamamu saat kamu membutuhkanku. Dokter bilang apa?" ucap Jojo cemas.

"untungnya sih.. Junsu oppa dan rekan dokter serta perawat langsung nanganin aku di emergency room. Aku juga sudah ct scan. Dan syukurlah aku masih bisa memotret lagi. Walau tangan kanan aku ini nggak boleh melakukan aktivitas apapun selama seminggu." Ucap Anne berusaha tersenyum. Anne tidak ingin Jojo akan berpikir semua kejadian ini gara-gara dia.

"Aku bakal cari tahu siapa sebenarnya mereka. Kamu istirahat ya.. jangan lupa makan dan minum obat dari Dokter. Aku pergi dulu." Ucap Jojo pamit.

"Iya Jo...thanks ya udah dateng." Ucap Anne tulus.

"Hyung ayo kita berangkat." Ucap Jojo pada manajernya yang sudah menunggu di depan halaman apartemen Anne.

Jojo pun segera menaiki kendaraan carnival van yang biasa dipakai oleh para selebritis. Dia harus segera melanjutkan schedulenya. Ingin rasanya dia lebih lama bersama Anne untuk menjaganya. Gara-gara dia, Anne terluka. Padahal dia sudah berjanji akan selamanya menjadi teman terbaik bagi Anne.

Apa sebenarnya dia bisa hanya menjadi teman bagi Anne. Jojo pun hanya dapat memandangi jalanan arah keluar Kota Seoul. Ada banyak bunga sakura yang telah bermekaran disana. Ne...aku sayang banget sama kamu. Aku ga bisa lihat kamu terluka seperti ini. Andai semua isi hatinya barusan dia bisa utarakan secara langsung dihadapan Anne.

♥♥♥

Seminggu kemudian...

Anne sudah terlihat kembali ke kantornya. Dia tak ingin menyiakan waktunya dan segera bekerja kembali. Balutan luka di tangan kanannya pun telah dilepas. Junsu Oppa pun lebih protektif dengan mencheck Anne setiap hari. Dia tak ingin kecolongan dua kali.

Dan dua hari yang lalu akhirnya keempat pelaku yang melukai Anne telah berhasil ditangkap. Anne sangat bersyukur karena pelakunya tak bisa lagi mencari dia. Mereka mengaku bersalah telah menyakiti Anne karena cemburu melihat Jayden akrab dengannya. Akibatnya mereka terpancing emosi dan berusaha menyakiti Anne.

"Denise sshi...kau sudah pulih? Apa tak sebaiknya kau istirahat satu atau dua hari lagi." Saran stylist Jung pada Anne yang sudah melakukan aktivitasnya seperti biasa.

"Tidak, Nona Jung. Saya sudah baikan. Seminggu tak kemana-mana juga sudah sangat membosankan. Saya hanya ingin bekerja lagi." Ucap Anne sembari tersenyum.

"Baiklah kalau menurut kamu begitu. Tapi jangan terlalu memaksakan diri ya.." ucap Stylist Jung terlihat khawatir dengan Anne.

"Iya Nona Jung... terima kasih." Ucap Anne yang kembali melanjutkan pekerjaannya.

Anne pun kembali larut dalam pekerjaannya. Banyak pekerjaan yang harus diselesaikannya. Sampai tak terasa waktu telah sore. Dari balik jendela, terlihat sunset yang memamerkan pesonanya sore itu. Anne pun langsung meraih kamera di meja kerjanya dan memotret dengan beberapa angle foto yang pas. Moment yang tak terduga untuk Anne namun dapat ia manfaatkan dengan baik.

Sudah saatnya Anne pulang bekerja. Dia pun memilih untuk menggunakan bus untuk pulang dari tenpat kerjanya. Karena saat ini dia belum bisa menggunakan pergelangan tangannya yang terluka. Dari dalam bus yang ditumpanginya, Anne masih bisa menikmati sunset yang ditemuinya saat dia pulang kerja.

"Sunset yang indah...apakah aku bisa kembali menikmati pemandangan ini tanpa ada gangguan.." ucap Anne sendirian di atas bus. Tampaknya ada sedikit trauma yang membekas dalam pikirannya. Dia masih membayangkan kejadian stalker Jojo yang melukai tangannya.

"Ah...aku harus melupakannya. Anne, kamu pasti bisa! Aja..aja fighting!"

♥♥♥

avataravatar
Next chapter