36 35. Rains in the Summer

Dua hari semenjak kejadian itu, Anne tidak ada kabar. Jojo sudah menelepon dan mengirim pesan via kakaotalk, tapi tak ada kabar beritanya. Jojo pun mencoba ke kantornya. Studio Expose pagi itu terlihat lengang, tak terlihat Anne di sana. Jojo pun mencoba bertanya pada petugas disana. Dan ditunjukkan ke ruangan salah satu staff disana.

"Annyeong haseyo Jung Stylist, Saya Jayden Park.."

"Oh...Annyeong haseyo Jayden nim... ada yang saya bisa bantu." Kata Jung Stylist di ruangannya.

"Begini Stylist Jung.. saya teman dari Denise sshi.. mau tanya sudah dua hari ini Denise sshi tidak ada kabar. Mungkin anda tahu dimana dia sekarang?" tanya Jojo sambil berharap ada titik terang dimana Anne sekarang.

"Denise sshi dia ijin sakit. Sudah dua hari ini tidak ada kabar. Mungkin sekarang sedang berisitirahat di apartementnya." Kata Stylist Jung menjelaskan.

"Kalau boleh saya tahu.. bolehkah saya minta alamat Denise sshi..."

"Ehm... baiklah saya akan tuliskan alamatnya. Tunggu sebentar Jayden sshi." Kata Stylist Jung yang bangkit mengambil catatan alamat staff Studio Expose.

"Ini alamatnya.." kata Stylist Jung sambil menyodorkan alamat Denise sshi.

"Jayden sshi..saya tidak tahu hubungan kalian seperti apa.. tapi saya berharap kau menjaga Denise sshi.. hidup sendirian di negeri yang asing baginya adalah hal yang tak mudah. Salam saya untuk denise sshi.." kata Nona Jung siang itu.

"baik Stylist Jung, saya mengerti... terima kasih. Saya pamit dulu." Kata Jojo pamit untuk segera menuju ke Apartement Anne.

Stylist Jung merupakan staff terdekat dari Anne. Selain umur mereka yang hanya terpaut dua tahun, Stylist Jung juga merupakan teman curhatnya. Selain ketiga sahabatnya dan Jojo, Stylist Jung adalah salah satu yang paling dekat dengan Anne. Dia tak ingin Anne terluka oleh segala pemberitaan tentangnya. Karena Anne sudah dianggap adiknya sendiri.

Jojo pun segera bergegas menuju Apartement Anne. Meskipun dia sudah sering mengantarkan Anne, tapi dia tidak pernah masuk ke dalam dan selalu menunggu di luar. Jojo pun memarkirkan mobilnya di parkiran Apartement Anne dan segera bergegas menuju alamat yang dituju. Lantai 5, no. 509.

"Anne, apakah kamu di dalam?" kata Jojo sambil menekan bel apartement Anne.

"Anne..are you OK?" tanya Jojo lagi namun belum ada jawaban.

"Jo....jooooo..aku disini....." terdengar suara pelan dari dalam apartement.

Perlahan apartement terbuka...

"Jo... sedang apa kamu disini..." Jawab Anne pelan. Namun dirinya tak kuat menahan tubuhnya dan seketika Anne pun jatuh di pelukan Jojo dan pingsan.

"Anne... Anne...kamu panas sekali..kita ke rumah sakit" kata Jojo sambil menggendong Anne di punggungnya menuju mobil.

"Sebentar lagi Ne,, kamu tahan yaa.. kita sebentar lagi sampai.." Kata Jojo sambil menyetir mobilnya.

Beberapa jam kemudian...

Anne pun membuka kedua matanya. Terlihat dia berada di sebuah ruangan dan hanya ada sebuah sofa kecil di depan matanya. Disana ada seorang pria memakai kemeja biru kotak-kotak dipadu dengan blazer dan dengan rambut sedikit acak-acakan yang sedang terlelap tidur. Dan dia mengenali siapa yang menemaninya malam itu.

"Jo....dimana aku.." Tanya Anne yang seketika membuat Jojo terbangun dari tidurnya.

"Kau sudah sadar, Ne..syukurlah.."Jawab Jojo yang langsung bangkit dari sofa dan meletakkan tangannya ke atas dari Anne.

"Panasnya sudah turun...syukurlah" gumam Jojo yang jaraknya hanya sekian centi meter dari Anne yang masih berbaring lemas.

"Kamu di rumah sakit, Ne. Jadi aku ke Apartementmu dan kamu panas sekali. Dan aku segera mencari rumah sakit terdekat. Dan kebetulan dokter yang menangani kamu adalah Junsu Hyung.

"Kak Junsu? Kak Junsu kakaknya yang baru dia tahu dua hari lalu?? ini benar-benar kebetulan yang sangat tidak masuk akal." Kata Anne dalam hati.

"Junsu Hyung sebentar lagi kesini.." lanjut Jojo sembari duduk di kursi yang ada di samping tempat tidur Anne.

"Jo...aku mau pulang aja.." ucap Anne sembari duduk di atas tempat tidurnya.

"Kamu belum pulih benar.." ucap Jojo khawatir.

"Anne...." panggil seorang wanita dibalik pintu kamarnya sambil menangis.

"Mama ngapain ada disini.." Tanya Anne yang kaget melihat mamanya datang.

"Maafin Mama, Nak.. maafin mama kamu jadi sakit seperti ini." Balas Nona Lee sambil menangis tersedu-sedu.

Anne pun hanya terdiam melihat Mama dan Kak Junsu datang. Junsu yang memakai jas putih khas dokter dengan stetoskop melingkar di lehernya adalah pemandangan yang tidak biasa bagi Anne.

"Anne.. sebenarnya mama pengen cerita sesuatu.." Kata Nona Lee memulai cerita.

"Dulu.. mama dan papa adalah pasangan yang bahagia. Mama bertemu papamu saat Mama mengadakan concert di Indonesia. Dan papamu adalah salah satu penonton setia ketika mama mengadakan beberapa concert. Kami pun saling jatuh cinta dan menikah. Lalu lahirlah tiga orang anak. Papamu yang sibuk dengan bisnisnya membuat mama kesepian di Indonesia. Mama harus berhenti dari karir mama karena tak ingin meninggalkan kalian sendirian. Setelah bertahun-tahun hanya sendirian.. mama rindu bermain biola lagi. Mama ingin memainkan alat musik yang selama ini adalah teman mama. Papamu tak setuju mama lanjut berkarir. Karena khawatir mama akan pergi meninggalkannya. Namun mama juga tak ingin Papa terus sibuk dengan bisnisnya tanpa memikirkan mama dan ketiga anaknya. Akhirnya kami terus bertengkar tanpa habisnya. Dan memutuskan untuk berpisah. Junsu diasuh oleh Mama. Sedangkan Kamu dan Jason ikut dengan Papa. Walaupun berat, akhirnya mama terima keputusan itu. Mama memulai karir mama dengan pergi ke Malang. Disana mama sering mengadakan concert kecil sebelum mama kembali ke Korea." Kata Nona Lee berusaha menjelaskan.

"Mama pernah pindah ke Malang? Apa itu sebabnya Papa tak ingin Anne pindah saat SMA." Kata Anne pelan.

"Mama sebenarnya ingin menemui kamu dan Jason. Namun Papa melarang kita bertemu. Papa selalu beralasan belum saatnya kita bertemu lagi. Dan ketika Junsu lanjut untuk kuliah kedokterannya, mama memutuskan untuk kembali ke Korea." Maafkan Mama Anne.. Mama sangat menyesal meninggalkanmu dan Jason..Mama sangat sayang sama Junsu, Kamu dan Jason." Kata Nona Lee sambil menangis.

"Mamaa.... Maafin Anne yang sudah salah paham pada Mama.." kata Anne yang seketika memeluk Mamanya.

"Mama juga, Anne.." ucap Mamanya sembari menangis haru bertemu puterinya setelah bertahun-tahun lamanya.

"Anne... Kakak juga minta maaf.. karena tak tahu kalau selama ini kamu adik Kakak." Kata Junsu yang juga memeluk adiknya yang selama ini hilang.

"Kak Junsu.. Anne juga minta maaf.. karena tak tahu kalau Kakak adalah Kakak kandung Anne. " Lanjut Anne sambil menangis tersedu-sedu.

Malam itu.. kamar rumah sakit menjadi saksi haru keluarga Anne berkumpul kembali setelah sekian tahun. Keluarga yang selama ini tak pernah ia temukan. Rasanya jika Papa dan Jason datang ke Korea akan lebih lengkap kebahagiaannya. Namun saat ini sudah lebih dari cukup. Karena dia akhirnya bisa menemukan Mama dan Kakaknya. Dan di luar terdengar rintik-rintik hujan membasahi tanah dan bebatuan. Aroma hujan yang khas dan Anne rindukan. Hujan di Musim Panas yang dia tak akan pernah lupa.

Terima kasih Ma.. Kak Junsu dan Jojo sudah membuat Musim Panas Anne menjadi lebih berarti.

♥♥♥

avataravatar
Next chapter