webnovel

99 Hari Terjebak dalam Tubuh Istri Pewaris

Casey Hoult, gadis kata raya yang mewarisi seluruh kekayaan ayah dan ibunya yang telah meninggal, mengalami kecelakaan fatal yang membuatnya terbangun dalam keadaan yang sangat berbeda. DIa baru sadar bahwa jiwanya telah terperangkap dalam tubuh wanita bernama Clara yang meninggal saat pesta pernikahan, diduga akibat keracunan. Casey yang tidak tahu harus berbuat apa, akhirnya bertemu dengan seorang pria misterius yang tidak bisa dilihat oleh orang lain yang berjanji untuk selalu menemaninya selama 99 hari sebagai Clara. Dalam 99 hari, Casey berkesempatan mengungkap fakta kecelakaan yang menimpanya, tentang orang-orang jahat di sekitarnya yang tidak dia sadari dan mengungkap siapa yang telah meracuni Clara. Dalam 99 hari, Casey hidup sebagai Clara, yang membuatnya terpaksa berperan sebagai istri Nathanael William Rudolf yang merupakan pria bangsawan yang mewarisi kerajaan perusahaan keluarga dan sangat mencintai Clara. Perlahan, Casey merasa nyaman tinggal bersama Nathan, tapi dia tidak tahu bagaimana jika Nathan mengetahui siapa dirinya? Dia juga tidak tahu apakah setelah 99 hari dia masih hidup atau tidak? Fakta yang membuatnya menderita secara mental, ditambah fakta tentang orang-orang terdekatnya termasuk kekasihnya juga membuatnya sangat sedih ... Apa yang terjadi pada Casey dan orang-orang di sekitarnya? Akankah dia abadi di tubuh Clara dengan bantuan pria misterius itu? atau akankah dia kembali dengan tubuh aslinya masih dalam keadaan koma? Atau, mungkin dia akan mati dan tidak punya kesempatan untuk tinggal bersama Nathan? Yuk baca karena cerita ini bukan hanya tentang kriminal tapi juga tentang cinta setelah menikah.. story by me art by pinterest

Nonik_Farellidzy · Urban
Not enough ratings
398 Chs

Pembicaraan di cafe

Clara duduk di sofa berwarna hitam, berhadapan dengan Fabrizio dan Paulina yang tersenyum padanya. 

"Nyonya, silahkan diminum. Saya baru saja memesankannya untuk anda," ucap Paulina sambil melirik ice cofee yang sudah tersedia di atas meja. 

Clara mengangguk, kemudian segera mengambil ice coffee yang tersedia dalam gelas cantik berbentuk memanjang berwarna transparan itu. 

"Apa kamu tidak takut ada racun di minuman itu?" tanya Fabrizio, melirik Clara yang sedang minum. 

Clara meletakkan ice coffee itu kembali ke atas meja sambil berkata, "saja saya tidak takut karena saya tahu bahwa bukan Paulina yang meracuni saya."

"Terimakasih karena anda sudah selalu mempercayai saya, Bu. Saya benar-benar tidak menyangka akan menjadi korban tuduhan atas kasus racun itu, dan saya juga tidak tahu kenapa di CCTV itu ada orang yang sangat mirip dengan saya sehingga tuduhan itu benar-benar membuat saya terlihat bersalah," ucap Paulina dengan menekuk wajahnya.