Amara menatap Rama tak percaya.
"Kau serius mau ke rumah Calista?"
"Kau liat aku main-main? Ayo cepat kita ke sana."
Rama langsung menarik tangan Amara. Pemuda itu menyambar kunci mobil dan memberikannya pada Amara.
"Kau menyetir, dan cepat," kata Rama.
Amara hanya bisa menghela napas panjang sambil menggelengkan kepalanya. Tapi, dalam hati gadis itu tersenyum gembira. Ia tidak menyangka bahwa cara yang dipilih Calista akan berhasil.
Saat tiba di rumah Calista, gadis itu tampak sedang bermain bersama Alina di halaman.
"Hai, Alina," sapa Rama spontan membuat Calista dan Amara saling berpandangan.
"Hai, Mas Rama!" seru Alina langsung berlari dan memeluk Rama dengan senang.
"Bagaimana kau tau nama adikku? Bukannya kau tidak ingat padaku? Bagaimana kau bisa mengenali Alina?" tanya Calista.
Rama menggaruk kepalanya.
"Aku tidak tau, saat melihat Alina aku langsung tau namanya."
"Aneh sekali," ujar Calista.
"Lalu, kau mengapa kemari?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com