webnovel

9 Great Leaders of Arc Chaestra

"Kriet... Brakk..!!!" terdengar gema dari pintu besar ruang penelitian sihir Ann Meyra ketika dibuka oleh Joseph. Sebuah ruangan luas dan lengkap berisi alat percobaan sihir dan buku mantra segala jenis. Tersimpan juga benda-benda yang terkumpul dari penjuru Arc Chaestra. Serbuk tanduk Unicorn, bulu Pegasus, sisik Dragon dan Siren, debu Kitsune dan masih banyak lagi. Ia lalu mengambil sebatang kapur dan mulai menggambar sebuah lingkaran sihir di lantai. Sebuah lingkaran sihir pemanggil disertai benda-benda yang berhubungan dengan para individu yang ingin dia hadirkan.

Sebongkah batu sapphire, taring harimau, kabut dalam botol, bulu merpati, pisau perak, cangkang kerang, kelopak anggrek bulan dan sebatang lilin yang menyala. Benda-benda itu ia letakkan saling berjarak satu sama lain dalam lingkaran sihir. Setelah persiapan selesai ia mundur dua langkah dan membuka buku mantra nya.

".. Es di utara, kokoh tak tertandingi.. Angin dari barat, pandu jelajahku.. Hutan di timur, bisikkan nyanyian jiwa.. Laut selatan.. Penantian tiada akhir.. Dewi kami Malina, mohon bimbing 8 Raja penjuru dunia untuk hadir disini, ditempat ini, saat ini..." lingkaran sihir itu perlahan bersinar kuning keemasan. Getaran kecil terasa di lantai. Benda-benda yang terkumpul dalam lingkaran perlahan menghilang, berganti dengan 8 individu pemimpin kerajaan-kerajaan lain di Arc Chaestra.

"AAAAHHHH BEAST...!!!! Ja.. Jangan dekat-dekat..!!!" sang Lord knight mengacungkan pedangnya pada seorang pria berambut abu-abu, bertelinga feline dan ekor harimau putih. Sang Beast yang diancam dengan pedang hanya menatap datar dengan sepasang mata kuningnya.

".. Meong" sambil memiringkan kepala sang Beast menggoda ksatria itu.

"AAAAAA.....!!!!!!!!"

".. Siapa kalian?!?!" sang Celestial siaga dengan tombak sihir nya. Ia tatap satu persatu mereka yang ada di sekelilingnya dan sempat takjub pada kilauan sayap biru Raja Pixy.

"D..D..D.. Dragon..." sambil gemetar sang Kitsune berambut merah menatap seorang pria berambut putih dan tanduk emas. Nampak pula bulu putih dari tengkuk hingga punggung hingga ekornya yang belang-biru. Dari telinga rubahnya yang menekuk kebawah, sangat jelas bahwa pemimpin klan Rubah api itu ketakutan.

Sedangkan sang Siren masih duduk terdiam kebingungan bertanya-tanya mengapa dirinya tiba-tiba berada di darat, ditempat asing, dengan ekor yang sudah berubah menjadi sepasang kaki. Berdampingan dengan pria berjubah abu-abu disampingnya.

"Tempat ini.. Terlalu terang.. Ini pasti di Vouna.." ujar pria berjubah itu sambil menutup kepalanya dengan tudung untuk menyembunyikan wajahnya.

"Selamat datang di kastil utama Vouna, Ann Meyra.. Perkenalkan, aku adalah pemimpin kerajaan Vouna di jaman ini.. Aku Joseph Owen, the Father of Demigod.. Aku memanggil kalian kesini dikarenakan ada hal penting menyangkut masa depan Arc Chaestra yang tidak mungkin ku putuskan sendiri.." sambil membungkuk dan menyibak jubahnya Joseph memperkenalkan diri. Tubuh tegap dan suara lantangnya menundukkan kebingungan para Raja lain disana. Suasana hening sejenak hingga salah satu dari mereka membuka suara.

".. Aku Cyrus Xaviersky, Prince of Pixies.. Aku sedang bicara dengan pengawalku sesaat sebelum terbawa kemari.. Sepertinya aku bisa meraba apa yang ingin kau diskusikan dengan kami.." sang Pixy bersayap biru ikut memperkenalkan dirinya. Sedari tadi ia melayang di udara namun akhirnya menapakkan kakinya di tanah. Sayap-sayap tipis nya bagai renda dengan motif yang cantik. Ia tak memakai mahkota melainkan sebuah topi beret yang dihiasi jepitan bulan sabit dan kelopak bunga berwarna putih. Bola matanya nila dengan lingkaran kuning tegas dipinggir pupil nya yang hitam. Jubah leher dengan dasi panjang yang ia kenakan cukup imut dan menawan. Warna pakaiannya senada, kemeja putih gradasi biru, celana panjang turqoise, jubah leher biru muda, boots tinggi sebetis berwarna putih, dasi kuning dan beret putih berbahan bulu yang sangat cocok dengan rambut coklat terangnya.

".. Hai Joseph, Cyrus.. Aku Nathanael Sam, Ruler of Asteria. Aku belum mengerti apapun tapi kuharap kalian menjelaskan sedetil mungkin mengenai perihal yang kalian maksud.." sepasang sayap putih itu mengepak menghempaskan beberapa helai bulu putih ke udara. Ia simpan lagi tombak nya dalam dimensi sihirnya. Nathanael memiliki wajah yang sangat tampan. Rambut hitamnya yang sehat panjang menyentuh pangkal lehernya. Berbeda dengan Joseph dan Cyrus yang tak bermahkota, ia memakai mahkota emas dengan permata biru berkilauan. Pakaiannya nampak sangat formal. Setelan jas dan celana dengan warna biru kobalt senada, kain putih yang membalut pinggang serta sepatu boot hitam dengan hak setinggi 5 cm. Penampilannya sungguh elegan.

Joseph tersenyum, ia lega ada dua orang yang dengan tenang percaya padanya.

“... berdiri dengan kaki.. rasanya aneh.. sudah lama sekali sejak terakhir kali aku mengambil bentuk manusia..” sambil terhuyung-huyung, Raja Siren berdiri dengan sepasang kakinya.

“huft.. Andrew Cerise, Earl of Sirens.. jangan hiraukan kalau aku tiba-tiba bicara aneh ya.. darat bukan habitatku..” Tak kalah tampan dari Nathanael, warna rambutnya yang bergradasi merah dan pink sangat cantik ditambah hiasan sebuah mahkota berdesain simpel dengan batu kecubung ditengahnya. Suara yang ia miliki terdengar cukup jantan dan terkesan dalam. Baju yang ia kenakan cukup unik, sebuah crop top hitam berlengan pendek dan disambung dengan manset di lengan satunya sedangkan satunya berlengan panjang. Ia memakai anting berbentuk Dreamcatcher di telinga kiri dan gelang-gelang emas di tangan kanan. Perut nya nampak sementara pusarnya tertutup balutan kain. Berbeda dengan yang lainnya ia mengenakan celana pendek disertai kaus kaki tinggi sebetis serta sepatu boot ber sol tebal.

Sang ksatria berhenti mengacungkan pedangnya, lalu memperkenalkan diri..

“Peter Ainsley.. Guardian of Chaldene.. aku bukan Raja yang memegang penuh pemerintahan melainkan ksatria tertinggi.. tugasku ialah melindungi Chaldene dan seisinya..” dengan mengangkat dagunya Peter menonjolkan kepercayaan dirinya. Jirah yang ia kenakan tidak menutupi seluruh tubuhnya, hanya bagian dada, pinggang, lengan, betis hingga telapak kaki dan sebuah hiasan kepala namun menampakkan kegagahan yang nyata. Sebagai dalaman ia memakai kemeja kuning dan celana panjang biru serta selendang putih yang menjuntai dari pinggul hingga lututnya.

"kalau aku yang memperkenalkan diri apa kalian tidak takut?" dari penampilannya jelas ia seekor Dragon yang sedang memakai wujud setengah manusianya. Ekornya mengibas, taringnya mengintip. Mata birunya yang menatap tajam ialah ciri khas kaum Dragons.

Joseph menelan ludah, Dragon dan Beast yang sempat ia takuti kini ada di hadapannya. Peter masih menggenggam pedangnya, telinga sang Kitsune masih menekuk sementara Cyrus dan Nathanael menatap datar dua kaum yang dikenal buas tersebut. Andrew? Sepasang mata ungunya justru berbinar memperhatikan sosok bernapas dingin itu.

Dragon dan Beast saling pandang, sang Dragon pun memutuskan untuk memperkenalkan dirinya terlebih dahulu..

"Erick Silverstream.. Panggil saja aku Erick, aku King of Dragons saat ini.. Tiara yang ku kenakan adalah bukti bahwa dirikulah Raja kaum Dragons saat ini.. kuharap kalian tidak menelan mentah-mentah mitos yang mengatakan bahwa kami hanyalah kaum buas haus darah.." seraya menyibak poni nya, sebuah tiara emas dengan safir biru menampakkan kilaunya. Tiara Blue spirit, begitulah namanya. Rambut putih seling biru muda nya dikuncir ekor kuda. Ia mengenakan armor besi di tangan hingga siku dan kaki hingga betis nya. Pakaiannya terbilang agak minim dimana sebagian dada dan perut nya nampak sedang lengannya juga terbuka. Jubah pendek berwarna abu-abu menutupi punggung dimana pangkal sayapnya berada. Cincin emas melingkar di ujung ekornya. Ia seolah tau bahwa dirinya sedang diwaspadai oleh mereka yang ada disana.

"oke, aku Adryan Dawson, Command of Beast.. Aku seekor Feline putih, kalian bisa lihat dari rupa telinga dan ekorku, ya? Sekarang tinggal kalian berdua yang belum memperkenalkan diri" Adryan menatap sang Kitsune dan Shapeshifter sambil melipat tangannya. Lengannya dibalut manset bulu harimau putih yang justru membuatnya nampak menggemaskan. Warna merah mendominasi pakaiannya. Celana panjang dan dasi hitam yang ia kenakan menambah wibawanya.

“... aku Damian Lawrence, Spirit of Darkness-“ sang Shapeshifter memperkenalkan dirinya singkat. Sesuai julukannya warna abu-abu dan hitam mendominasi penampilan bahkan rambutnya pun hitam pekat. Yang berbeda hanyalah sepatu boots coklat nya. Ia nampak sangat tak nyaman dengan keberadaannya di Vouna saat ini, terlihat dari cara bicaranya yang singkat.

Sambil malu-malu sang Kitsune memperkenalkan diri..

“.. Ry.. Ryota Takahiko.. Priest of Foxes.. aku rubah berekor tujuh.. salam kenal..” usia Ryota 20 tahun Kitsune atau 160 tahun manusia. Pakaiannya Haori berlapis didominasi warna merah dan oranye dengan obi hitam. Hakama biru tua dan sendal bakiak melengkapi penampilannya. Ada total tujuh buah lonceng yang dikenakan Ryota, sesuai dengan jumlah ekornya. Dua di hiasan kepala, dua di masing-masing ujung lengan Haori, dua di pita belakang yang mengikat obi-nya dan satu yang paling besar dipakainya sebagai kalung. Para Raja kini selesai memperkenalkan diri.