One and Only - Chapter 2

Nesya seketika menahan amarahnya. 'apa maksudmu Rez??'gerutu Nesya dalam hati.

Rezvan mengusap perban yang membalut sekeliling pelipisnya.

"ya aku sangat menghargai permohonan maafmu itu Nesya..tapi aku ingin kau memenuhi permintaanku"

Nesya membulatkan matanya. "permintaan?!"

"kau pikir kau ini siapa Rezvan Zaidan?!!"

"Nesya, ini rumah sakit.."sahut Mirza yang membuat Nesya terdiam dan memalingkan wajah.

"tapi aku sudah berkorban untuk menyelamatkanmu, jika saja aku tidak mendorongmu mungkin saja mobil itu−"

"apa permintaanmu?!"Nesya mengalah.

Rezvan tersenyum puas dan berkata,"jadi asistenku"

***

Nesya menyeret kakinya menuju kamar. Ia menghela nafas dengan kesal dan dengan kasar ia membaringkan tubuhnya tepat di sebuah sofa yang terdapat di sebelah balkon miliknya. Nesya menggerutu dalam kesendiriannya. Ia memang telah mencelakakan Rezvan secara tidak sengaja.

"kalau saja aku tidak menghindarinya"

"kalau saja aku menyebrang jalan dengan hati-hati"

"aaaahhhhhhh!!!!!!"