webnovel

365 Hari Bersama Sahabat Nabi

Tersedia dalam Versi Cetak. Pemesanan hubungi via WA: 0812 8798 2492 Para sahabat adalah generasi yang mengalami hidup bersama dengan Rasulullah dan turut mengimani ajaran yang dibawanya. Mereka adalah generasi yang luar biasa. Mereka dididik langsung oleh Rasulullah saw. Keteladanan mereka adalah model yang layak bagi kita. Kita semua sangat membutuhkan figur seperti mereka. Terlebih di akhir zaman ini kita benar-benar mengalami krisis figuritas.

BiruTosca · History
Not enough ratings
60 Chs

Hari Ke-56

Saudah binti Zam'ah

Janda Beruntung yang Dinikahi Rasulullah Saw.

Saudah berasal keluarga yang memusuhi Rasulullah dan dakwah Islam. Saudah berperawakan lebih tinggi dan besar dibandingkan perempuan Arab lainnya. Saat Rasulullah menganjurkan para sahabat hijrah ke Habasyah (Ethiopia), Saudah termasuk salah seorang perempuan yang ikut berhijrah. Dia berangkat ke Habasyah bersama sang suami, Sakran binti Amr. Sepulang dari Habasyah, Sakran jatuh sakit hingga akhirnya meninggal dunia.

Ketika Saudah berstatus janda, Rasulullah merasa kasihan padanya. Keluarganya tidak ada seorang pun yang mengulurkan tangan membantu meringankan kesulitan hidup yang dialami Saudah. Bahkan Rasulullah mengkhawatirkan keluarga Saudah menyakiti Saudah yang saat itu tidak memiliki seorang pelindung pun. Saudah memang dikenal sebagai muslimah yang keimanannya sangat tinggi.

Rasulullah berniat ingin melindungi Saudah. Beliau menemui Saudah dan ayahnya untuk menyatakan lamaran. Beliau menikahinya pada tahun ke-3 sebelum Hijrah. Saat itu usianya 55 tahun. Berita pernikahan ini membuat geger masyarakat Makkah. Meskipun Saudah bukanlah dari keluarga bangsawan, namun kedudukannya tetap mulia di hadapan Allah dan Rasulullah.

*

Saudah dikenal pula sebagai perempuan dermawan. Suatu waktu, Umar bin Khattab memberinya sebuah wadah berisi dirham yang sangat banyak. Kalau perempuan saat ini mungkin saja mereka gunakan uang tersebut untuk belanja, pesta, membeli kosmetik dan segala keperluan lainnya. Tetapi tidak dengan Saudah. Saudah membagikan dirham itu kepada fakir miskin.

Aisyah menyukai kedermawanan Saudah, sehingga ketika sudah tua, Saudah mengikhlaskan gilirannya bermalam bersama Rasulullah kepada Aisyah. Aisyah mengatakan dia belum pernah menemukan wanita seperti Saudah. Ingin Aisyah meneladaninya. Rasulullah dan Saudah sempat hendak bercerai, namun Saudah meminta Rasulullah tidak menceraikannya. Daripada bercerai dia lebih rela mengikhlaskan gilirannya kepada Aisyah.