webnovel

365 Days Ips 3

Adiwijaya school, sekolah internasional yang menyolahkan anak anak berprestasi dan berkualitas, Adiwijaya dikenal sebagai sekolah yang gudang seribu prestasi, namun bagaimana jika di balik kejayaan Adiwijaya terdapat siswa yang bandel dan memperburuk Adiwijaya? Dan itu ada di kelas Ips 5, bagaimana rasanya menjadi Ips 5? kelas terakhir yang selalu tak di anggap di Adiwijaya?

Malika_Nuril_Aulya · Fantasy
Not enough ratings
1 Chs

Kelas Dakjal

Welcome To 12 Ips 5 !

Suasana panas matahari sangat menyengat kini merajalela di sekolah Adiwijaya. Jika kalian berfikir bahwa sekolah swasta memiliki fasilitas yang mencukupi, jawabanya adalah tidak. Tidak untuk Adiwijaya maksudnya.

Adiwijaya school, sekolah yang bisa di bilang internasional dan bisa di bilang lokal. Bagaimana bisa? jawabanya karena sebagian besar dari murid di sekolah ini tidak bisa berbahasa inggris, guru guru sih tetap menganggap sekolah ini internasional, tetapi berbeda dengan murid muridnya.

"Ini sekolah apaan sih anjir, gerah banget. Kipas cuman empat, lama lama gue minggat deh." ujar seorang perempuan yang bernama Meylina dengan kipas yang bertenger di tanganya sambil mengibas ngibaskan ke arah mukanya.

Meylina terkenal dengan sifat bawel, tukang kepo, dan yang paling penting ratu julit.

"Berisik lu Merlin, kalau nggak mau gerah lu sumbangin dong AC. Bokap lu kan jurangan beras." ujar lelaki yang sibuk dengan olahraga jarinya, Namanya Liam.

"Eh Liam lemes banget ya otak lu, bokap gue itu jurangan beras bukan AC." ujar Meylina yang membuat Liam berdecak pelan.

"Gini nih kalau orang suka ngejulidtin orang mulu, karmanya ga punya otak." ucap Liam tanpa mikir dahulu. Damage ucapan Liam membuat Meylina diam sebentar, Liam adalah cowok bermulut pedas yang bersarang di Ips 5.

"Omongan lu pengen gue tampol aja, awas aja lu ya jangan ampe gue kirim 1 ton beras buat nyumpel mulut cabe lu itu." ujar Meylina yang membuat Liam berdecak pelan.

"Jahatan omongan gue atau omongan lu? tanya orang orang yang udah lu gibahin? sakit nggak? tuhan itu lagi ngasih pencerahan dari mulut gue, gimana damage nya kerasa nggak? nyebut Mey nyebut." ujar Liam yang membuat Meylina menatap malas, Meylina atau yang biasa teman temanya panggil Merlin itu hanya menganggap omongan Liam angin lalu, prinsip hidup Meylin itu, No julid no life.

"Berisik lu Ayam." ujar Meylina yang mempelestkan nama Liam menjadi Ayam, omong omong balas dendam.

"Rey, jangan marah dong. Janji deh nggak deket deket sama Sulthan." ujar seorang perempuan dengan syall yang bertenger di bahunya. Ngemeng ngemeng perempuan itu namanya Reyna, cewek bucin yang di kenal dengan julukan couple bucin jika sudah bersama dengan pacarnya, Reynhard.

"Gimana aku nggak marah? kamu ngajarin Sulthan mtk, giliran aku? kamu malah marah marah." ujar Reynhard yang membuat Reyna berdecak pelan, pacarnya itu emang cemburuan, udah cemburuan goblok lagi.

"Kamu bilang aku marah marah? nih ya Reynhard sayang siapa sih yang nggak kesel ngajarin kamu? kamu aja perkalian 8 belum hafal, gimana aku mau ngajarin kamu soal Aljabar, pusing aku." ujar Reyna yang membenarkan apa yang ia bilang, Reynhard itu bodoh, udah bucin bodoh lagi, tapi kenapa ya Reyna sayang.

"Jadi kamu nggak mau ajarin aku? katanya mau jadi calon istri yang istiqamah dan berbakti sama suaminya? baru gitu aja udah nyerah." ujar Reyhard yang membuat Reyna terkekeh pelan. Sebetulnya Reyhard itu nggak bodoh, cuman belum di asah aja, gitu kata Reyna. Ngomong ngomong walaupun Reyhard tidak bisa matematika tapi di bisa membuat Reyna jatuh cinta, Eak.. bercanda. Reyhard itu jago dalam pelajaran IPS, bayangin saja Reyhard hafal sejarah sejarah yang ada di dunia, katanya sih kunci hidupnya itu, 'anti matematika dekati mertua.' ets bercanda. Moto hidupnya, 'Lebih baik ngapalin sejarah dari pada ngerjain matematika.'

"Alay banget lu dua Rey. Calon suami calon suami, gua gaplok lu mulut lu, jiji bat gue." ujar seorang lelaki dengan baju urak urakan, lelaki itu adalah Josep, bukan badboy bukan juga goodboy, cowok Ips 5 yang di kenal dengan kefakboianya, jika ditanya sudah beberapa wanita di pacarinya, dia akan menjawab, "Dari kelas 10 ipa 1 sampai 12 ipa 5." Namun satu hal yang membuat warga ips bertanya tanya pada josep, mengapa dia tidak memacari anak anak Ips? dengan cepat Josep berkata, 'Ips itu sadboi sama sadgirls semua, kasian gue, hidupnya udah meralat.' ujarnya begitu.

"Harusnya aku yang disana, dampingimu dan bukan dia, harusnya aku yang pilih kau pilih dan bukan dia." ujar Linlin yang membuat semua isi kelas hampir menutup kuping karena suara LinLin. Benarkan kaya Josep, ips itu isinya sad sad semua, kayak Linlin contohnya. ketua Sadboy di Ips 5.

"Lilin mati lampu, volume nya bisa di kecilin dikit nggak? kayaknya kuping gue bakal mati rasa deh." ujar perempuan yang sibuk dengan novel tebalnya, namanya Malaynka, paling kalem dan paling sabar.

"Woi! Woi! bagi kertas yang anu tuh yang buat muka, namanya apa tuh, itu lah pokoknya bagi dong. Kayaknya muka gue abis ini mau beruntusan deh, soalnya merah merah gitu." teriak perempuan dengan kacamata ungu yang bertenger di hidupnya. Namanya Yupita, yang biasa di panggil Cupi Cupita, perempuan rese dengan suara cepreng dan belibetnya, paling nggak mau ribet kalau ngomong, padahal hidupnya ngeribetin orang mulu.

"Lu mah bukan beruntusan Cup, tapi rabies. Gue ramal lu abis di jitak kan sama Bintang? bilang aja Cup, siapa tau gue bisa bantu... bantu liatin maksudnya kalau ada adegan gelut." ujar Jeje yang membuat Yupita berdecak pelan, benar sih kata Jeje dia abis di jitak Bintang, tapi mengapa mukanya selalu merah kalau Bintang jitak? apa jangan jangan dia kena virus ulat bulu? tapi kan yang megang Bintang bukan ulat bulu? atau jangan jangan ini merah merah karena.... karena bulshing.

Ah, lupakan saja.

"Jorennnn!!! keluarin nggak kucingnya!!! Jorenoo, ah Jerenn tolongin, Jorenya tuh." teriak Jeslyn yang heboh karena Joren teman sebangkunya sedang menjahilinya dengan kucing.

"Meowww,"

"Aaaaa Mamiii!! Kucingnya ngikutin, hust hust, ker ker ker. Pergi nggakk! Mamiii Jeslyn takut." ujar Jeslyn yang membuat seisi kelas tertawa, Jeslyn itu adalah gadis bule yang tiba tiba nyasar di Adiwijaya, Jeslyn ini tipe orang yang anak mami dan ngambekan, kadang Joreno aja hampir mau ngebacok kalau Jeslyn udah ngambek.

"Hahaha, bagus Julpikar. Ayuk kejar lagi," ujar Joreno tanpa ada rasa kasihan sama sekali, ngomong ngomong Julpikar adalah nama kucing yang Joreno adopsi ketika di sekolah.

"Jeren, tolongin Jeslyn." ujar Jeslyn lirih yang membuat Jeren mengambil Julpikar dan membawanya ke luar sekolah.

"Ih rese nih Jeren, lagi seru nih." ujar Beben yang dari tadi sibuk melihat drama gratis.

"Ah bangsat! Amnjik lah, cewek nggak tau diri, awas aja ya sampe lu minta balikan awas aja." teriak lelaki dengan almet osis yang di kenakanya, namanya Alucard, cowok paling toxic di kelas ini, walaupun Alu osis tapi dia orang yang paling bisa jaga rahasia di kelas ini, anggap saja Alu ini osis biadab. Btw jangan salpok sama namanya, Alu aja hampir malu kalau dirinya di absen di kelas, karena apa... keluarganya bernama sama seperti yang ada di mobile legends.

Nama Orangtuanya, Lesley Cantika dan Gord Gio, sedangkan Kakak pertamanya, Miya Auora Sedangkan Alu, Alucard Gio.

"Eh Alu, di putusin lagi? Jack Jack," ejek Josep yang membuat Alu mengangguk lesu, Alu emang sering di putuskan sama cewek karena namanya yang aneh, sampai sampai kalau Alu ingin mendekati cewek harus menganti nama menjadi Jack Jordna, bukanya tidak mesyukuri yang orang tuanya kasih, tapi Alu males, karena dulu dia di pikir masih di bawah umur dan di kira bocil Mobile legends.

"Berisik asu," ujar Alu lesu.

"Anjrt Anjrt, Bu Ledy udah selesai rapat woi, cepet jangan berisik." ujar Bintang yang datang dengan menutup pintu agar tidak terlihat kegaduhan.

"Hah? beneran? gue lagi ranked lagi nih." ujar Liam yang membuat semuany berdecak pelan.

"Simpen hp lu masing masing, jangan ampe ketahuan, kalau ada yang ketauan gue pecat lu jadi anggota Ips 5," ujar Bintang galak, Bintang adalah ketua kelas yang asik, namun kalau sudah kayak gini berubah jadi garang.

Hingga selang beberapa detik pada sibuk mematikan hp nya dan menyimpannya di tempat tersembunyi, kini saatnya Bu Ledy masuk dengan tatapan dingin dan seperti marah, semua murid Ips 5 pun menatap heran, mengapa gurunya berbeda? apa dia tidak mendapat gaji? atau gaji nya di potong?

Sudah, Sudah.

"Asalamualaikum bu, muka nya lecek banget kayak duit nemu di tas." ujar Linlin yang membuat anak anak kelas tertawa pelan, namun jokes Linlin malah menbuat Bu Ledy menatap garang ips 5.

"Walaikumsalam," ujar Bu Ledy ketus.

Bu Ledy menghela nafas pelan, dan mencoba menetralkan emosinya,

"SIAPA DISINI YANG BAWA HP?! KUMPULKAN." teriak Bu Ledy yang membuat satu kelas shock mengapa Bu Ledy tau?.

"Hah? Hp bu? kita nggak pernah bawa hp kok, yakan gais? anak ips 5 itu baik baik bu." ujar Bintang yang membuat Bu Ledy berdecak pelan.

"Jangan ngeles kalian, kumpukan cepat! kamu Bintang jangan belain temen temen kamu. Kalau kalian nggak ngaku, ibu yang akan geledah satu satu, ibu punya bukti." ujar Bu Ledy yang membuat Ips 5 masih pura pura polos, dengan cepat Bu Ledy menyambungkan video live di layar kelas.

Itu video live instagramnya, Drake.

"Drakeee!!!!," betak satu kelas yang membuat Drake hanya menatap bingung, karena di baru bangun dari tidurnya.

Jika kalian bertanya siapa Drake, kini Ips 5 akan jawab.

Drake itu cowok terember terngeselin dan terbacot, hampir semua ips 5 akan darah tinggi jika sudah berhadapan dengan Drake.

"KUMPULKAN HP KALIAN SEKARANG!,"

•12 Ips 5•

"Kalian Lari 20x, nggak ada bantahan, besok jangan ikut pelajaran matematika." ujar Bu Ledy yang membuat semua murid di ips 5 berdecak pelan, baru mereka senang senang karena freeclass, kini mereka kembali di jatuhkan lagi ke dasar jurang. Di hukum lagi di hukum lagi.

"Anjir, panas banget. Kemarin gue nyesel deh bilang kelas kita paling panas, ternyata lapangan lebih panas," ujar Meylina yang membuat semua mengangguk pelan.

Kini jam menunjukan jam 11, dimana matahari sedang panas panasnya, walaupun dua jam lagi pulang, tapi menurut ips 5 ini sangat penderitaan yang tak berwujung.

"Eh kalian udah nyampe neraka duluan, hati hati ya bro," ujar Yoyon yang merupakan anak Ips 4.

Anak bangsat memang Yoyon, awas aja ampe nanya, "Udah ulangan Matematika belum? kalau udah bagi conteka dong."

"Yoyon bangsat," teriak Bintang yang membuat Yonyon terkekeh namun membuat Pak Jono menatap galak, Pak Jono di beri tugas oleh Bu Ledy untuk menjaga anak anak agar menjalani hukumanya.

"Pak, Yonyon nya tuh ngajak ribut, kemarin saya ajak perang dia nggak mau." ujar Alu yang membuat Pak Jono menatap malas.

"Udah kamu nggak usah sok jagoaan, mentang mentang nama kamu Hero mobile legends." ujar Pak Jono yang membuat Alu berdecak.

"Jeren, panas banget. Jeslyn bisa item ini mah, nggak kuat panas, liat kan kulit Jeslyn merah merah." ujar Jeslyn yang membuat Jereno berdecak pelan.

"Dasar anak mami! baru gitu aja udah ngeluh, bule kok bisa nyasar sih kesini, balik sana." ujar Joreno yang membuat Jeren menatap tajam kembaranya.

"Hust.. ngaca, kita juga bule." ujar Jeren yang membuat Joreno menatap sinis kembaranya, Joreno memang paling males di panggil Bule,

apalagi kalau sudah bertemu Pak Arip, guru agama, bisa bisa di ditanya pergaulan di negara luar.

"Yaaampun, omg hellow. Masa panas panasain sih, nggak banget deh. Tapi gapapa deh mumpung dekel tampan lagi pada istirahat." ujar Yupita yang membuat semuanya berdecak kecang, Yupita atau yang di panggil Cupita itu memang penggila cogan, tak perduli itu deket ataupun kakel yang lebih tua (seperti kuliah).

"Rey, panas." ujar Reyna yang membuat Reynhard menutup kepal Reyna dengan tanganya untuk menutupi matahari yang bersinar terang,

"Sini sini." ujar Reyhard yang membuat Drake membual pelan.

"Sirik aja lu, ember." ujar Reyhard, kini Drake harus bersabar karena hidupnya di Ips 5 tidak pernah tenang karena dia sangat sering di kucilkan dan di bully seperti ini.

"Kalian ngapain pada sibuk sendiri? cepat lari!," ujar Bu Ledy dari lantai dua, yang membuat semuapun langsung berlari mengelilingi lapangan.

"Hahaha, Ips 5 selamat gosong gosongan." ujar Yoyon yang berteriak di samping Bu Ledy, dengan cepat Bu Ledy melotot ke arah Yoyon.

"Kamu ngapain? masuk!!," ujar Bu ledy kencang.

•12 Ips 5•