webnovel

From Shadow to Muscle

Author: Shibuya
Others
Ongoing · 1.9K Views
  • 11 Chs
    Content
  • ratings
  • N/A
    SUPPORT
Synopsis

Chapter 1Chapter 1 - Awal Mimpi

Di sebuah kota kecil yang tenang, tinggal seorang remaja bernama Raka. Dia bukan remaja biasa—dengan tinggi badan 245 cm dan berat 44 kg, Raka tampak berbeda dari teman-temannya. Tubuhnya yang kurus dan jangkung membuatnya sering menjadi bahan ejekan, tetapi Raka memiliki impian yang besar: menjadi atlet bodybuilder dengan punggung berotot yang disebut "demon back."

Setiap pagi, Raka terbangun lebih awal dari biasanya. Ia duduk di tepi tempat tidur, menatap cermin. Bayangan sosoknya di cermin menunjukkan postur yang sangat tidak proporsional. Namun, Raka tidak merasa putus asa. Ia selalu teringat akan poster-poster atlet bodybuilder yang menghiasi dinding kamarnya—figur-figur kekar dengan otot punggung yang mengesankan. Itu adalah motivasi baginya untuk melawan segala rintangan.

Keluarganya, meski biasa saja, selalu mendukungnya. Ayahnya, seorang mekanik, dan ibunya, seorang guru, berusaha memberikan yang terbaik meski dengan keterbatasan. Mereka tidak mengerti dunia bodybuilding, tetapi selalu mengingatkan Raka untuk mengejar impiannya. "Jika kamu ingin mencapai sesuatu, berusaha lah sekuat mungkin," kata ibunya sambil menyiapkan sarapan.

Setelah menyantap sarapan, Raka pergi ke gym kecil di sudut kota. Gym itu sederhana, tetapi memiliki semua peralatan yang dibutuhkan untuk melatih otot. Di sana, ia melihat berbagai tipe orang—dari pemula hingga profesional. Namun, rasa percaya diri Raka seringkali terguncang oleh tatapan mereka. Banyak yang mempertanyakan keputusan Raka untuk terjun ke dunia bodybuilding dengan tubuhnya yang langsing.

"Kenapa kamu di sini? Kamu tidak akan pernah bisa jadi bodybuilder," ejek seorang pria bertubuh besar saat melihat Raka memasuki gym. Raka menelan rasa sakitnya, tetapi dalam hati ia bertekad untuk membuktikan semua orang salah.

Raka mulai menjalani rutinitas latihan yang ketat. Setiap hari, ia menghabiskan waktu berjam-jam di gym, mengangkat beban, dan melakukan latihan khusus untuk punggung. Meskipun tubuhnya belum menunjukkan perkembangan yang signifikan, Raka terus berlatih dengan penuh semangat. Ia tahu bahwa kesuksesan tidak datang dalam semalam.

Di sela-sela latihan, Raka membaca berbagai buku tentang nutrisi dan teknik bodybuilding. Ia belajar tentang pentingnya protein dan kalori untuk menambah berat badan yang sehat. Raka mengatur pola makannya dengan teliti, menyusun menu yang kaya gizi agar dapat mendukung latihan intensifnya. Ia berkomitmen untuk makan lebih banyak, meskipun kadang terasa berat.

Namun, tantangan terberat datang bukan hanya dari dalam diri Raka, tetapi juga dari lingkungan sekitarnya. Kawan-kawan sekolahnya sering mengolok-olok penampilannya, menganggap impiannya terlalu tinggi untuk dicapai. "Kamu pasti bercanda, Raka. Dengan tubuh seperti itu, bagaimana kamu bisa punya 'demon back'?" salah satu temannya mencemooh. Setiap kata yang menyakitkan itu membuat Raka semakin bertekad untuk membuktikan bahwa mereka salah.

Suatu malam, setelah latihan yang melelahkan, Raka pulang dengan perasaan campur aduk. Ia melihat ayahnya duduk di ruang tamu, membaca koran. Ketika melihat Raka yang tampak lelah, ayahnya tersenyum. "Apa kamu sudah makan? Jangan lupa, kesehatanmu yang utama," katanya. Kata-kata sederhana itu memberikan Raka semangat baru.

Raka tahu bahwa jalan di depannya akan sulit. Namun, ia yakin bahwa dengan kerja keras, ketekunan, dan dukungan keluarganya, ia bisa mencapai impian menjadi seorang bodybuilder. "Suatu hari, mereka semua akan melihatku," bisiknya pada diri sendiri, bertekad untuk mewujudkan visinya menjadi nyata.

You May Also Like