webnovel

Catatan terakhir: Keberadaan yang mulai kembali

1 bulan semenjak kejadian itu dan untuk pertama kalinya semenjak hari itu Aku menulis buku catatan ku.

Aku selama 1 bulan mencari petunjuk petunjuk yang ada dan terus berpikir, Kenapa desa dengan bangunan yang cukup padat bisa menghilang menjadi dataran tak berpenghuni.

Aku juga sangat jarang tertidur, karena hal itu terlalu menganggu pikiran ku, hanya dalam beberapa hari desa itu ditelan bumi menghilang dari dunia ini.

.

Pada akhirnya Aku tidak bisa menemukan jawabannya. Aku tidak suka ini, Aku tidak suka ke buntuhan.

"Akan tetapi Aku selama satu bulan Aku hampir sudah tidak tidur dan sangat jarang makan"

Hal itu terus terusan muncul dikepala ku dan menyebabkan ketidak stabilan pikiranku.

"Karena hal itu Aku tidak dapat mengendalikan pikiranku, yang dimana itu sangat berpengaruh untukku....."

.

Ditengah tengah Aku yang sedang mengantuk berat dan kelaparan Aku berjalan menuju desa itu dengan sempoyangan.

Aku hampir saja jatuh terpingsan karena kantuk berat ku itu, mungkin ini yang pernah dirasakan Zhee....

Aku mencari air untuk diminum karena Aku tidak ingin mengalami dehidrasi dalam tubuhku. Dengan bibir kering keunguan Aku meminun Air di sungai yang mengalir deras. Yang padahal Aku tidak tau bagaimana tingkat kebersihan air ini.

Setelahnya Aku melanjutkan untuk segera menuju desa itu.

Aku berjalan dengan Pandangan yang hampir kabur, bibir yang sebelumnya sudah tidak kering, kini kembali kering...

Kepalaku terasa sangat berat dan.....

"Kenapa jarak desa sangat jauh?....."

Tanpa ku sadari Aku telah tersesat entah kemana, Aku terus berjalan hingga malam hari dan akhirnya menemukan dataran yang sebelumnya adalah desa itu lagi.

Aku memang tersesat tapi dengan bantuan kompas yang kebetulan ada didalam saku ku saat pertama kali ke dunia ini.

Dengan gembira karena menemukan desa itu Aku tersenyum lebar. Tidak lama kemudian keadaanku yang semakin memburuk membuatku terjatuh dan kesadaran ku hampir tidak dapat ku pertahankan....

Tepat setelah Aku terjatuh dan hampir kehilangan kesadaran seseorang datang menghampiriku dan berteriak padaku.

"Hei! Apa kau tidak papa?!"

Disaat itu Aku berpikir, mungkin saja keberadaan ku sudah kembali semula....

..

Disaat terbangun Aku benar benar kebingungan dengan apa yang kualami kali ini, benar benar diluar akal sehat manusia. Aku saat ini berada didalam ruang hampa, mungkin saja ini adalah dunia mimpiku.

"Tidak ini bukanlah sekedar mimpi", ucapku Karena menyadari Aku dapat merasakan tanganku.

Mimpi yang berupa kehampaan itu perlahan lahan berubah menjadi sebuah desa yang sebelumnya menghilang.

"A Aku tidak sengaja memikirkan desa itu....."

Anak anak yang sedang berlarian dengan gembira, para orang tua yang sedang duduk duduk di pendopo dengan saling mengobrol dengan suasana yang penuh kebahagian. Meskipun itu adalah desa kecil, tapi orang orang didalamnya sangat bahagia.

Dan juga nama dari desa itu memang adalah desa kebahagian.....

Pemandangan itu berubah perlahan menjadi pemandangan dimana Aku melihat diriku yang sedang berdiri dan hampir terjatuh menuju lintasan kereta...

Aku tidak dapat menghentikan, meskipun itu bisa mungkin itu hanya didalam mimpi.

Dengan pemikiran seperti itu tempat itu berubah sekali lagi menjadi suasana dimana kami bersepuluh dapat berkumpul dan bersantai bersama dengan tawa dan senyuman yang selalu ada diantara kami.

Aku sempat berkata kata, tapi Aku memutuskan untuk diam dan tidak menganggunya, karena Aku tau itu hanyalah halusinasi....

Aku tidak ingin termakan oleh halusinasiku sendiri, tapi.....

.

Untuk sekali lagi Aku terbangun dan kali ini Aku berada didunia nyata.

Kepalaku dan tubuhku menjadi terasa ringan daripada sebelumnya. Aku menoleh mencari cari siapa orang yang telah menyelamatkan diriku.

Diruangan itu tidak ada siapapun, Aku memutuskan untuk berdiri dan mencari seseorang itu.

"Pakaianku sudah diganti olehnya, mungkin dia adalah seorang perempuan dan pastinya Aku harus berterima kasih padanya"

Aku sekali lagi melihat kanan kiri ku dan menemukan buku catatanku yang tergeletak di meja sebelah yang ada disebelah kiri kasur tempatku tertidur.....

Buku yang penuh debu dan kertas kertas yang mulai terasa usang, membuatku merasakan firasat buruk.

Aku pun keluar dari ruangan kamar itu dan mendapati ruangan kotor berdebu dan dipenuhi sarang laba laba, kayu yang bobrok, serta bau yang begitu menyengat.

"Seakan akan rumah ini adalah rumah yang ditinggalkan oleh pemiliknya", ucapku dengan berjalan dilorong yang kotor itu.

Aku melihat setiap ruangan dan berharap menemukan seseorang.

"Sepertinya Rumah memang telah lama tidak terawat setelah pemiliknya mati", Aku menemukan mayat tengkorak didapur.

4 mayat yang sudah menjadi tengkorak itu tersebar disetiap ruangan, Aku pun mengumpulkannya dan berniat menguburnya dan mendoakannya....

"Tidak Aku tidak akan menganggu", pada akhirnya Aku membiarkan tengkorak itu berjejer di salah satu ruangan itu.

Salah satu dari mereka adalah penyelamatku, Aku melihat cincin yang terpasang pada jarinya, karena sebelum Aku benar benar kehilangan kesadaran Aku melihat cincin yang dikenakan oleh perempuan yang sudah menyelamatkanku.

Aku tidak dapat meremehkan firasatku. Aku pun keluar dari rumah itu dan benar saja disekitar rumah itu tumbuh rumput dan tumbuhan lain dengan sangat lebat.

Aku sudah tidak tahu Aku saat ini berada ditahun berapa. Aku sudah terpingsan selama beberapa tahun kedepan.

Buku catatanku hampir kehilangan tulisannya, dan pakaianku yang sebelumnya sudah acakan acakan karena ulah tikus.

Mungkin saja arwah mereka benar benar menjaga ruangan tempatku tertidur panjang dari serangan apapun....

Aku meninggalkan rumah itu dan ternyata rumah itu perlahan lahan menghilang dari daratan yang cukup luas itu.

"Sudah ku duga keberadaan suatu objek akan menghilang tanpa adanya keyakinan atas keberadaannya didunia ini"

Apa apaan dengan sistem dunia yang begitu ampas itu.

"Sistem dunia yang menghapus sebuah keberadaan begitu saja itu adalah sesuatu yang tidak adil"

Ditengah tengah ocehanku seorang gadis membalas ocehan ku itu. "Jika kau memang membencinya bagaimana jika kau menghapusnya saja?"

Aku menoleh kebelakang terkejut karena dia yang tiba tiba ada dibelakangku.

"Kalau Aku bisa Aku sudah menghapusnya dari dulu"

Gadis itu tersenyum dan menghampiriku dengan mengucapkan. "Coba kamu pikirkan bagaimana rasanya menjadi tuhan yang seenaknya membuat dunia yang merugikan mahkluk hidup didalamnya"

"Apa maksudmu? Aku tidak mempercayai keberadaan semacam itu, jika pun itu ada. Aku tidak akan mempercayainya"

"Maaf menyinggungmu, tapi mereka benar benar ada didunia ini, mereka berkeliaran didunia ciptaanya dan terus menerus menciptakan situasi yang tidak masuk akal

"Oh", ucapku terakhir kalinya karena sedikit tidak suka dengan apa yang dia bahas dan pergi dari situ.

"Tunggu tunggu jangan pergi! Aku membutuhkan beberapa informasi dari buku catatanmu yang berharga itu!"

"Apa maksudmu?"