webnovel

3 Bulan di BALI

Karim yang berasal dari Bekasi mengunjungi kawannya dan memenuhi undangan dari Bondan yang bekerja sebagai pedagang Baju dan Pakaian di Pulau Bali. Dia bersama Bondan berkomunikasi dengan Gaib di pulau itu karena pekerjaan Bondan yang bisa berkeliling ke seluruh pasar di bali. Pertemuannya dengan Bli Ketut juga memberikan pengalaman yang cukup banyak dalam mengunjungi beberapa tempat di bali dan berkomunikasi dengan gaib-gaib di Pulau itu. *** "Assalamu'alaikum kang, udah sampai belum dan dah dijemput belum oleh kang Bondan?" chat Bli Ketut. "Wa'alaikumsalam Bli, Alhamdulillah sudah sampai bli, tapi kayaknya belum bisa hari ini saya ke sana, mungkin dua atau tiga hari lagi saya ke sana bli," balesku. "Ya ndak papalah, yang penting sampeyan dah sampai, dan selamat," chatnya. "Siap bli, terima kasih sebelumnya," balesku. "Sudah ke sini saja segera, banyak kerjaan nih disini," balesnya. "Kerjaan apa bli?' tanyaku. "Ini tundukkan gaib disini, hahahahaha," balesnya. "Iya bli santai saja, merekaa gak kemana-mana kok," balesku. "Hahahaha..iya mereka menunggu sampeyan kang, udah gak enak ini badan saya sudah banyak yang nyerang saya," balesnya. "Ya dikasih makan saja dulu kang, kasih kopi dulu, ahahahaha" balesku **** "Saya Raden Batur, penguasa terkuat Gunung Batur, wujudku Siluman Naga...hahahahhaa," katanya keras menggelegar suaranya sehingga kang Bondan mulai ketakutan. "Ohh, kamu Raden Batur namanya, hhmmm...perkenalkan saya jamaah dari Penguasa Alam Gaib," kataku kepada Raden Batur. "Haduuh maaf beribu maaf saya tak tahu dan tak sopan kepada kamu..." katanya sambil menunduk dan menyembah kepada kang Bondan. "Ya sudah, gak papa, silahkan duduk saja yang baik," kata kang Bondan. "Ya, terima kasih," katanya. "Lah, kamu sudah lama jadi penguasa Gunung Batur?" tanya kang Bondan. "Saya sudah 950 tahun ada di sini," katanya. "Hmm, dah lama juga ya?saya mau tau mengenai beberapa hal saja mengenai Gunung Batur," Kata kang Bondan.

Santri Kang Indra · Eastern
Not enough ratings
16 Chs

MENGUNJUNGI SEORANG MUALAF

Kemudian kami melanjutkan perjalanan ke kota Seririt karena kami gak jadi ke singaraja karena akan menginap di rumah mas Eka, Mualaf yang diceritakan oleh kang Bondan.

"Assalamualaikum Mas Eka, apa kabar ini mas Eka?" kata kang Bondan.

"Eh kang Bondan, gimana-gimana apa kabar juga?" tanyanya sambil salaman.

"Alhamdulillah Mas Eka, mana ini si Jeremi?" tanya Kang Bondan.

"Itu sudah tidur, wah malam-malam ada apa kang?" tanya mas Eka. "Silahkan duduk dululah," katanya.

"Ini kenalin kang Karim, dia dari jawa barat," katanya memperkenalkan aku kepada mas Eka dan istrinya.

"Ya mas Eka, saya Karim dari Bekasi, gimana kabarnya?" tanyaku sambil bersalaman dengan mas Eka.

"Alhamdulillah sehat pak Ustad," katanya.

"Wah jangan panggil saya ustad ah, pak saja atau kang," kataku ke mas Eka.

"Tapi sudah cocok dikatakan ustad soalnya pakai Peci, rambut gondrong, ganteng lagi," katanya.

"Hahahaha...apa orang Bali baik semua ya kang?" tanyaku ke kang Bondan.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com