webnovel

Gandeng Mayit

Horror
Ongoing · 104.8K Views
  • 278 Chs
    Content
  • 5.0
    18 ratings
  • NO.200+
    SUPPORT
Synopsis

Apa yang terbayang di dalam pikiran jika kalian terlahir dan hidup ditengah-tengah kematian? Seperti apa yang Surya alami saat ini. Orang Jawa mengatakan bahwa Surya terlahir dalam keadaan gandeng mayit, artinya kelahiran Surya diapit oleh dua mayat, di mana kakak dan adiknya telah meninggal. Surya dipandang aneh oleh orang-orang di sekitar. Terkadang ada beberapa orang yang menghindari dirinya karena dianggap mengerikan. Dia memang sadar diri tentang hal itu, bahkan jika disuruh untuk memilih, Surya tidak menginginkannya karena hidupnya tidak tenang dan dia hanya ingin hidup normal. Pada suatu hari ada kejadian aneh menimpa Surya hingga membuat sekujur tubuhnya terasa sakit. Paranormal menyatakan bahwa kejadian tersebut ada sangkut pautnya dengan saudara kandungnya yang sudah meninggal. Apakah Surya bisa terlepas dari gandeng mayit, sedangkan kedua mayat itu saudara kandungnya?

Chapter 1Prolog

"Tarik napas, Bu! Pantatnya jangan diangkat nanti robek!" Perintah dukun bayi. Wajahnya terlihat panik dan tubuhnya diselimuti rasa takut. Tangan dukun bayi tersebut sedikit bergetar ketika membuka sarung yang menutupi setengah tubuh Siti.

"S-sakit," rintih Siti. Air matanya hampir saja keluar. Namun, dia berusaha untuk kuat karena tidak ingin terlihat lemah dan cengeng.

Hujan deras mengguyur bumi pada malam hari. Kilatan petir beriringan dengan suara guntur menggelegar di langit hitam. Cahaya lilin terombang-ambing tertiup angin, cipratan air hujan menembus gubuk karena beberapa anyaman pagar yang sudah rusak dan adanya beberapa atap bocor, keringat dingin menyelimuti mereka berdua. Entah sulit dijelaskan apa yang sedang Siti rasakan. Pada saat ini, dia berjuang melahirkan buah hati tanpa didampingi suami. Bukan karena suaminya sedang sibuk kerja, melainkan sibuk bermain dengan wanita lain dan menghamburkan uang untuk berjudi. Semua uang yang akan digunakan untuk biaya persalinan dirampas oleh suaminya. Oleh karena itu, Siti terpaksa membuka tabungan hidup untuk melunasi biaya persalinan.

Sesakit apapun, Siti masih teringat bagaimana segala proses yang telah dirinya lewati, baik kenangan manis maupun kenangan menyakitkan. Dia juga sadar bahwa kodrat seorang perempuan salah satunya adalah melahirkan. Dulu dirinya juga terlahir dari rahim seorang wanita dan sekarang dirinya juga sedang menjalani proses persalinan untuk bertemu dengan sang buah hati yang sudah dinantinya selama sembilan bulan.

Di lain sisi, hati kecil tidak dapat dibohongi bahwa Siti merasa hidupnya benar-benar hancur. Pada kenyataannya selama ini, dia merasa kesedihan lebih dominan daripada kebahagiaan, sehingga rasa bahagia tersebut telah tertutup rasa sakit dan benci yang tidak bisa dirinya utarakan. Siti akui bahwa dirinya telah buta akan cinta. Bahkan Siti saja seperti sudah tidak peduli terhadap dirinya sendiri, apalagi terhadap anak. Pikirannya hanya terus ingin memuliakan dan berbakti kepada suami, meskipun sakit hati sudah menjadi makanannya tiap hari.

Siti hanya bisa merasakan sakit bertubi-tubi, terutama batin. Pada umumnya, seorang istri akan mendapatkan nafkah dari suami karena pada dasarnya suami adalah tulang punggung keluarga, sedangkan istri adalah tulang rusuk suami. Namun, hal itu tidak pada diri Siti, dia sebagai istri dan dia pula yang menafkahi keluarga. Pekerjaan suaminya hanya tidur, makan, dan hura-hura.

Segala pengorbanan Siti selama ini, tidak pernah dihargai oleh suaminya. Semakin Siti bersikap baik kepada suaminya maka semakin diinjak-injak pula harga dirinya. Bukan karena dia tak laku, tapi karena dia terlalu bodoh mencintai seseorang yang pada kenyataannya hanya menjadikan dirinya sebagai budak. Apapun yang dilakukan suaminya maka akan dia terima saja tanpa berani membantah, bahkan sampai dirinya dihajar pun akan tetap tunduk patuh tanpa melawan sedikitpun.

"Tarik napas, Bu! Tenang dan jangan panik, dorong pelan-pelan sedikit lagi bayinya keluar." Kedua tangan dukun bayi menekan kedua lutut kaki Siti agar tidak ada pergerakan ke atas yang bisa menyebabkan robekan.

"S-sakit, Mbah!" Kedua tangan Siti meremas kain sarung yang digunakan untuk menutupi sebagian tubuhnya. Hanya kain sarung itulah yang Siti anggap bahwa dirinya saat ini sedang ditemani oleh suaminya. Hanya pikiran halu untuk menenangkan hati. Keringatnya semakin bercucuran berjuang antara hidup dan mati, dia berusaha mengingat kebaikan yang pernah dilakukan suaminya. Hanya ingatan itulah yang mampu membuat Siti bersemangat dalam menjalani proses persalinan ini. Tidak hanya itu, Siti yakin bahwa anak-anaknya pasti sudah menunggu kelahiran adik baru dan dia juga masih memiliki kewajiban untuk mengasuh mereka.

Siti memejamkan mata bersamaan dengan air mata berlinang membasahi kedua pipi. "Jangan tutup mata, kamu harus tetap sadar!"

Siti pun membuka kedua mata menuruti perintah dukun bayi. Tak lama kemudian bayi Siti lahir, Siti pun tersenyum bahagia bisa melewati proses persalinan. Jari-jari yang tadi menggenggam erat kain sarung, kini perlahan mulai dilepas.

Namun, ada hal janggal setelah lahirnya bayi tersebut karena tidak ada pergerakan maupun suara tangisan dari bayi. Si dukun bayi tersebut menggosok punggung bayi untuk memberikan rangsangan pergerakan maupun tangisan. Namun, caranya tersebut tetap tidak membuahkan hasil. Dia baru menyadari bahwa bentuk kepala bayi tidak sempurna dan tidak ada detak jantung.

"Selamat, Bu. Bayi ibu laki-laki, tapi--"

"Tapi kenapa, Mbah?" Tukas Siti merasa was-was dan takut ada hal buruk terjadi. Sebagai seorang ibu, tentunya juga memiliki perasaan tajam. Dia hanya bisa berdoa di dalam hati meminta takdir terbaik.

Si dukun bayi masih terdiam sambil menatap bayi yang berada di gendongannya. Lidahnya terasa kelu ketika ingin mengatakan suatu hal. Namun, dukun bayi tersebut juga bingung mau dimulai dari mana. Tinggal berkata memang mudah, tapi lain cerita kalau sudah menyangkut perasaan.

"Kenapa cuma diam, Mbah? Apa yang sebenarnya terjadi?" Siti sengaja mendesak agar rasa ingin tahunya cepat terjawab.

"Bayi kamu lahir dalam keadaan meninggal, pada bagian kepalanya sangat peyang, kemungkinan besar bayi Ibu memang sudah meninggal di dalam kandungan. Mungkin karena dulu kamu terlalu sering membawa barang berat," jelas dukun bayi.

Siti menggelengkan kepala dengan kedua mata berkaca-kaca, kedua tangannya mengepal mendengar kenyataan tersebut. Dia tidak kuat menerima kenyataan bahwa ini sudah keempat kali anaknya meninggal, dia sudah tak kuasa membendung air mata hingga air matanya berhasil lolos dari sudut mata membasahi kedua pipi. Rasanya sangat sakit seperti jarum yang menusuk tubuhnya bertubi-tubi.

"Nggak, ini nggak mungkin!" Jerit Siti. Dia menangis sesenggukan dengan air matanya yang terus mengalir membasahi kedua pipinya. Kedua tangannya memukul-mukul tanah untuk menyalurkan rasa kesal. Di saat dirinya butuh dukungan dari orang lain, kini hanya dirinya saja yang menahan segalanya. Tidak ada yang peduli, kecuali dirinya sendiri.

Setelah itu, Siti mengacak rambutnya sambil berkata, "Anakku nggak mungkin mati lagi!"

Dukun bayi tersebut meletakkan bayi Siti di sebelah kanan Siti. Sebagai sesama perempuan tentunya tahu bagaimana rasanya ditinggal anak. Siti meraih bayi tersebut lalu dipeluk dan diciumnya bertubi-tubi, meskipun Siti tahu bahwa bayinya telah tiada. Melihat bayinya tanpa napas dan memejamkan kedua mata membuat Siti merasa semakin hancur.

"Sabar ya, Bu. Maaf, sebelumnya saya mau menyampaikan pesan bahwa anak kamu yang bernama Surya terlahir dalam gandeng mayit karena berada di tengah-tengah kematian saudara kandungnya, kakaknya meninggal dan bayi ini sebagai adiknya juga meninggal sejak dalam kandungan. Saya cuma mau mengingatkan bahwa memiliki anak gandeng mayit memang tidaklah mudah karena akan mendapat banyak cobaan, baik dari--"

"Nggak, ini semua nggak mungkin terjadi pada anak saya, Surya nggak mungkin terlahir dalam gandeng mayit!" Tukas Siti diiringi suara kilatan petir dan guntur yang menggelegar secara bersamaan.

You May Also Like

INDIGO

[REAL STORY] [KISAH NYATA] 1. Jikalau kamu merasa tidak memiliki kepercayaan akan hal diluar akal manusia maka jangan baca buku ini. 2. Karena buku ini berisi tentang ceritaku, yang tidak masuk akal. 3.Tapi Jika kamu merasa ingin tahu maka bacalah. 4. Aku tidak akan melarangmu untuk berkomentar atau tidak. Itu hak asasi kamu. 5. Pesanku untukmu. Mereka yang tidak terlihat, tidak seperti yang kalian bayangkan. 6. Takutlah pada dirimu sendiri. =============== Hmmm bisa di bilang aku sama seperti yang dimaksud. Aku bisa melihat mereka, aku bisa berkomunikasi dengan mereka, aku bisa melihat masa depan seseorang, aku bisa melihat masalalunya dan apa perasaannya sekarang. Dan aku bisa melihat kejujuran sesorang. Mungkin jikalau kalian merasa enak menjadi diriku. Kalian salah. #Indigo #Indrake6 #horor #Real #Ceritanyata #Supranatural -------------------------------- Ejh (Nama Samaran) adalah Anak normal pada umumnya, tetapi sebuah kejadian yang sangat tidak dia inginkan menghampiri kehidupannya. Setelah dia tahu bahwa dia adalah keturunan dari INDIGO, dia menjadi resah dan tidak bisa menerimanya, berbagai cara dia lakukan agar dia bisa menjadi normal kembali. Dan melihat mereka yang tak kasat mata sudah menjadi makanan sehari-hari untuknya. Berbagai macam kendala dia dapatkan mulai dari gangguan dari makhluk yang tidak terlihat hingga Mati Suri pun pernah dia alami. Cuma satu kuncinya, bersyukur dan menerima sebuah karunia yang sudah dia dapatkan adalah kunci untuk mengontrol semuanya. (REAL STORY) --------------------------------- Di Dalam kisah ini semua yang terjadi adalah nyata (Tergantung Dari Kepercayaan Si Pembaca, Percaya Atau Tidak Itu Masalah Si Pembaca) dan ada memang beberapa kejadian yang di lebih minimalisir di ceritakan karena kejadiannya yang memang terlalu tidak masuk akal. Semua tokoh dan nama adalah asli, terkecuali beberapa nama yang disamarkan karena permintaan dari pihaknya sendiri. Dan nama tempat yang ada adalah asli terkecuali beberapa tempat yang memang tidak bisa di sebutkan namanya. Semua Kejadian berdasarkan Pengalaman Si Penulis. Kisahnya yang di mulai dari SMP sampai Sekarang Ini. --------------------------------- Copyright 2019 : 1996Tama

1996Tama · Horror
4.9
246 Chs
Table of Contents
Volume 1