webnovel

Bab 129

"Kita harus membuka kuncinya." Eddie berkata

Svetlana berjalan mendekat setelah itu meraih gagang pintu, tangannya meremas gagang itu dengan kuat, setelah itu dia memutarnya dengan paksa!

Billy terkejut. Apa yang dia lihat saat ini sangat mengejutkannya, kemungkinan besar wanita ini adalah wanita terkuat yang pernah dia temui! "Kamu sangat kuat."

Svetlana tak menjawab, dia tak ingin repot-repot berbicara dengan orang yang tidak berhubungan dengannya.

"Dia selalu seperti ini. Omong-omong, Billy, bisakah kamu menceritakan pengalamanmu? Jika tidak, mungkin Rebecca akan terus memusuhimu, kau tahu, dia menganggapmu sebagai seorang pembunuh." Eddie tertawa.

"Benar!" Digoda oleh Eddie, tentunya Rebecca menatap pria itu dengan cemberut lucu. Memang benar dia tak mempercayai Billy, bahkan jika mereka barusan bekerja sama di dalam kereta.

Billy mengangguk dan berkata dengan ekspresi serius, "Setahun yang lalu, unit saya dikirim ke Afrika Selatan untuk memberantas serangan teroris, penduduk asli adalah pemandu kita."

"Ada dua puluh lima orang dalam tim kami. Selain sangat panas, kami juga dikepung oleh para teroris tersebut, secara bertahap anggota kita berkurang."

"Saat kami lolos, hanya tersisa empat orang yang selamat, termasuk aku. Ternyata ada orang yang menjual kita! Apa yang kami anggap tempat pertahanan musuh tak lain adalah sebuah desa warga sipil belaka."

"Kematian rekan-rekan serta pertempuran terus menerus membuat kita sangat kelelahan. Setelah tahu bahwa kita sedang dikhianati, kapten menginstruksikan untuk membunuh para pemandu dan memerintahkan kita untuk membunuh seluruh warga desa. Saat aku menolak hal tersebut, tiba-tiba aku kehilangan kesadaran."

"Ketika aku bagun, aku sudah berada di dalam penjara. Seperti yang kalian lihat, mereka mengajukan semua tuduhan kepadaku, orang federasi yang disogok langsung membuatku menjadi kambing hitam!" Billy menceritakan pengalamannya dengan nada tenang.

Rebecca mengerutkan kening setelah mendengar cerita itu. Tidak tak pernah mengharapkan bahwa ada sesuatu sekeji itu di dunia, tanpa sadar, tangan kecilnya meraih lengan Eddie. Dia mentap pria kepercayaannya itu dengan mata ingin tahu, "Eddie, apakah semua itu benar?"

Eddie mengangguk, "Ya, di dunia ini, hal keji semacam ini sering terjadi."

Svetlana terlihat sedih, di sisi lain Svetlana mencibir, "Ada hal yang lebih kejam dari pada hal yang kamu ceritakan. Seiring dengan berjalannya waktu, anda akan mendapat pengalaman lebih, saat itu anda akan tahu bahwa dunia ini tak seindah apa yang kamu bayangkan."

"Oke, sampai situ saja. Siapkan peralatan anda karena akan ada pertempuran sengit yang akan datang." Eddie melihat ke arah pintu, pasti ada yang tak beres di balik pintu tersebut.

***

Marcus telah kembali ke pusat penelitian kader, dia telah melihat semua kejadian melalui kamera pengawasan.

Tangannya mulai mengetik di atas keyboard, mengaktifkan semua senjata bio seperti; Hunter, ular besar, laba-laba beracun, serta yang lainnya. "Hmph, nikmati semuanya dan jadilah makanan anak-anakku!"

Marcus yang bukan manusia lagi tak bisa merasakan empati, dia tak lain adalah monster dengan kulit manusia!

***

Membuka pintu, Eddie melihat arlojinya. Sekarang adalah tiga jam sebelum fajar, yang mana waktu yang sangat mengerikan.

Di sisi lain, Karen telah berhasil menyelinap ke mansion bersama Tim Serigala. Dengan peta khusus yang mereka miliki, mereka berjalan melewati area yang menuntun mereka ke ruang penelitian bawah tanah.

Untuk zombie yang muncul, Karen hanya meninju kepala mereka sampai hancur. Tubuhnya yang telah ditingkatkan dengan T-Serum tak sebanding dengan kotoran yang terinfeksi itu.

Karen secara pribadi sangat menyukai kekuatan barunya!

Sang petugas medis, Bertha memandang sosok Karen dengan mata berbinar. Secara diam-diam dia ingin mengetahui potensi puncak kaptennya, hal yang dilakukan Karen barusan membuatnya sangat terpesona dan tertarik.

Jika dia bisa mendapatkan apa yang didapat oleh Kaptennya, bahkan jika dia harus membayar dengan tubuhnya, dia tak akan keberatan.

Karen dan timnya sampai di laboratorium bawah tanah, semua peneliti yang ada di sini pada dasarnya telah mati karena infeksi Virus. Sebelum Sergei datang memukuli Marcus, Marcus telah membunuh semua peneliti yang ada di sini, bahkan Sergei tak mampu menghentikannya.

Selama ada lintah, Queen Leech tak akan pernah mati bahkan jika tubuhnya hancur berkeping-keping. Hanya sinar ultravioletlah yang dapat membunuh mutan sepertinya.

"Ruangan ini seburuk ruangan sebelumnya," Beltway bergumam pelan.

*Zaap!*

Vector muncul secara tiba-tiba dan langsung mematahkan leher zombie!

Di sisi lain, Karen memasang sebuah perangkat di konsol utama. Dia menemukan bagian mainframe yang berbentuk persegi panjang, "Ini adalah templat superkomputer, kita akan memindahkannya."

Vector, Beltway, dan Hector bekerja sama untuk memindahkan perangkat besar itu, tapi mereka hanya mampu menyeret bagian konsol saja. Benda itu terlalu berat, beratnya mungkin lebih dari satu ton! Mereka hanya manusia biasa, tidak ada kekuatan untuk memindahkannya!

Blok konsol ini adalah bagian dari superkomputer, sangat mahal, merupakan bagian dari rencana Sergei untuk menghidupkan kembali gedung fasilitas training.

"Apakah kalian bertiga masih seorang pria? Kalian tak mampu mengangkat beban seperti ini?" Lupo mendengus, jelas dia terlihat sedikit kesal.

"Benda ini terlalu berat. Kita bisa menggeretnya sedikit, tapi mengangkatnya terlalu berlebihan." Beltway mengeluh.

"Hmph! Rajinlah berolahraga kalau begitu." Karen berjalan mendekat, meraih hal itu dan segera mengangkatnya dengan kekuatan super.

Anggota tim Serigala yang menyaksikan momen konyol ini sangat terkejut. Hal ini bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan oleh orang biasa!

Sesaat kemudian, Bertha menatap ke arah monster humanoid dengan cakar besar yang ada di dalam toples kaca besar, "Apakah ini senjata tiran terbaru milik Umbrella?"

"Tiran? Itu hanyalah sampah." Lupo berkata sederhana, jelas meremehkan Tyrant model T-002 itu.

Di sisi lain, ketiga pria yang merasa telah dipermalukan oleh kaptennya mulai melampiaskan kemarahan mereka kepada zombie-zombie yang mereka temui.

Kejantanan mereka telah dihancurkan oleh Lupo, oleh sebab itu mereka hanya bisa memukuli Anjing, Hunter serta Zombie lain untuk meredakan emosi mereka!

Next chapter