webnovel

Continental Tyrant

Author: Vanyo
War
Ongoing · 8K Views
  • 5 Chs
    Content
  • ratings
  • N/A
    SUPPORT
Synopsis

VRMMORPG adalah permainan yang sangat populer pada tahun 2143 dimana di era ini, semua orang diseluruh dunia dapat memasuki dunia baru yang berbeda dengan bumi dengan cara bermain game di sebuah VRGear, salah satu game ini berjudul Continental Era dimana didalamnya para pemain bisa hidup di dunia lain dan menjelajahi benua yang bernama Euspos. Para Pemain dapat menjelajahi dan menyelesaikan seluruh misi dan alur cerita yang ada di dalamnya, dimana para pemain setelah menyelesaikan setiap misi akan diberikan hadiah seperti title,barang dan lainnya. Akan tetapi setelah 20 tahun semenjak game ini di rilis, 2 tahun belakangan ini game ini tidak mempunyai perkembangan update patch setelah berakhirnya cerita didalam kontinen Satrun, yang mengakibatkan penurunan para player di setiap harinya hanya 100 orang yang bermain atau online didalam game itu sendiri selain dari player lama pergi memainkan game-game baru yang sejenis. Namun ada satu High-End player bernama Vanyo yang masih terus-menerus bermain untuk mengisi waktu luang di sela-sela pekerjaan yang dia miliki meskipun player yang sekelasnya telah pergi memainkan game baru. Entah itu karena waktu kosong, nostalgia atau bosan memainkan game baru yang sejenis. Disini Vanyo memutuskan untuk pergi menjelajah lautan yang ada didalam game dengan harapan menemukan sebuah benua baru yang belum terjamah oleh player manapun dan takdir apa yang akan terjadi dengan player satu ini dan kegelapan apa yang ada di kontinen Euspos yang belum terungkap oleh para player?

Chapter 1Chapter 1 – Hari biasa di Game

"Sedikit lagi ."

Saat ini ada satu orang player yang sedang berada ditengah-tengah laut, dimana kapal dari player tersebut sedang diserang oleh monster yang seperti gurita raksasa yang sedang ingin menghancurkan kapal milik player ini.

"graaaahhhhh"

Monster tersebut mengaung seakan ingin membuat orang-orang yang ada didalam kapal tersebut panik, namun player pemilik kapal tersebut sedang tergeletak tidak berdaya di badan kapal.

[Kraken, Boss Monster]

[HP 587.562/50.000.000]

[Vanyo, Player]

[HP: 15 /9.325]

[MP: 0/10.642]

"Aku tidak menyangka akan bertemu Kraken saat ini dan aku kekurangan pot! Padahal kesini hanya ingin jalan-jalan saja, tapi kenapa boss monster ini muncul. Bukankah kemarin seharusnya dia sudah mati dan masih cooldown?!"

Player yang diserang oleh Kraken ialah Vanyo dimana dia hampir membunuh boss tersebut, namun karena kurangnya persiapan untuk menghadapi boss menjadikan Vanyo hanya bisa melihat partynya yang dimakan hidup-hidup oleh Kraken.

*GRAAAAWWWWWHHH*

"Oh sial…"

Dan akhirnya lengan kraken pun menimpa satu-satunya player yang masih hidup dan terbaring diatas kapal menjadikan player yang bernama Vanyo itu terbunuh.

Sambil menggelengkan kepalanya dia pun mengirim pesan ke partynya yang telah mati duluan disaat kraken menyerang.

[Vanyo: bruh, kenapa gurita ini tiba-tiba muncul di laut utara? Bukannya dia harus dipanggil melalui misi dulu sebelumnya ya?]

[Papalire23: nah bro. persetan dengan gurita. dari tadi gua pengen kekamar mandi jadi afk sebentar. 5 menit.]

[PujanggaKantin: Paling monsternya ngebug jadinya ada orang yg summon gurita tapi karena dia gabisa matiin, jadi mereka cuman manggil tapi gak ngebunuh.]

[KenaFriendzone50x: Mungkin ya bro, inget gak tuh kemarin ada notifikasi server Kraken dateng cuman ada yg inget gak notifkasi daftar bunuhnya? Di server notifnya itu dia gak ada. Jadi kemungkinan ini kraken dari kemaren dan bener kata si Pujangga mereka gabisa ngebunuh ini boss.]

[Vanyo: nah iya tapi pada ngerasain gak ini kraken agak aneh? Kayak darahnya tebel dah, terus damagenya lebih sakit dari pada sebelumnya.]

Vanyo bertanya dengan penasaran karena menurutnya Boss ini agak aneh dan tidak biasanya dia ada disini. Lagi pula teknologi sekarang sudah berkembang walaupun terkadang ada Bug tapi di game saat ini sudah jarang ada hal yang seperti ini.

[PujanggaKantin: hah? Masa sih, kayaknya gak dah perasaan lu aja kali ya ini deff bossnya tebel.]

[KenaFriendzone50x: yep, perasaan lu doang kali orang ini game dah 2 tahun gak ada patch update. Kalo emg di buff pasti ada notifikasinya dong ya?]

[Vanyo: Ahhh, iya kali ya hahaha. Tai bgt gak ada update sama sekali padahal ini game masih bagus loh ya dan sayang banget ini guild sama helper gua.]

Dia berpikir sambil mengenang masa lalu yang dimana teman-temannya sedang main game ini bersama, dan menjelajahi dunia didalam game yang bernama Continental Era. Dimana mereka mendirikan guild dan menjadikan guild itu menjadi guild tingkat atas.

[KenaFriendzone50x: Yah gausah dipikirin lagi sih hahaha, dari 150 orang guild kita dimana 40 orang masuk kedalam ranking 500 besar player di game ini dan sekarang cuman 4 orang yang aktif dan masih bermain haha :(]

[Vanyo: makanya itu bro.. yang lain dah pada pergi dari sini atau pensiun dari game karena dah punya pasangan atau keluarga. Tapi lu bertiga masih aja mampir kesini bukannya guild lu pada migrasi ke game sebelah ya?, Kenapa tiba-tiba hari online di ContinentalEra. bukannya mau ngikut WF(World First) event karena rilis expansion dan boss baru?!]

Vanyo bertanya karena dia penasaran kepada tiga temannya ini beberapa jam sebelumnya dimana seharusnya mereka sedang bermain di game lainnya tapi tiba-tiba guild yang hanya tinggal 1 player online mempunya 4 member online dan mengajaknya untuk jalan menghabiskan waktu di game.

[PujanggaKantin: Server MT biasa dan baru buka paling 10 menit lagi, jadi kita main2 doang disini sekalian mau nanyain beneran gak mau ikut pindah game? Lu ngapain disini sendirian kayak orang bodoh. Dah tau game gak pernah update setelah misi terakhir lawan raja naga terus orang yg online di game ini kurang dari 150 orang perharinya, masih aja dimainin lu mainin vanyo.]

[KenaFriendzone50x: nah betul tuh ayolah main kesebelah mumpung disana masih ada event, gua modalin gimana huh? Kan bisa tuh sekalian promosi Vanyo masuk guild kita, kapan lagi player yg masuk ke 10besar di ranking total ContinentalEra main disana. Player yg punya ranking 10 besar disini juga dah pada nyoba game VR lainnya loh ya.]

[PujanggaKantin: Bener kata si Kena kebanyakan high-end player dan pro guild dah pada migrasi ke VR lainnya, tinggal lu doang nih yang ada disini, gapunya pikiran gitu pindah? Game baru, dunia baru dan temen lama dah pada ngumpul disana terus player online perharinya hampir nyentuh 100juta orang dimana mau ngelampauin Continental Era.]

[Papalire23: Yoo gua balik, ngedengerin omongan kalian. Gua juga mau nambahin nih Van tentang gamenya itu 11 12 mirip Continental lah jadinya lu gak bakalan kaget mainnya dan terlebih lagi pro guild yg lain juga dah pada ngikutin kesana dan cuman lu doang satu-satunya proffesional player di Continental ini yang masih main sisa player lainnya cuman newbie yang main deadgame ini dimana mereka paling cuman penasaran mainin game ini terus besoknya gak mainin lagi karena marketplace mati, server gak ada update, monster imbalanced dan lainnya.]

[PujanggaKantin: 100% truest word had you ever spoken bro.]

[KenaFriendzone50x: bruh, You came and choose violence I see lmao.]

[Vanyo: fuck off dude, pake bahasa jangan inggris haha. Yaudah lah lihat nanti aja gua mau istirahat dulu sekarang, lu pada mau logout kan ya ngikutin event? Good luck all of you!]

[Papalire23: hahaha tai, oke goodbye, kita tunggu disana! Sekalian ajarin gua invest soalnya mau kaya juga kayak lu]

[PujanggaKantin: ok, bye bro!]

[KenaFriendzone50x: cya, btw banyak cewek yang main disana loh. Nanti gua kenalin satu satu hahaha]

Diantara dia dan teman-temanya yang sedang berkomunikasi satu sama lain dalam game. Vanyo yang masih terbaring melihat tubuhnya di atas kapal pun melihat si Kraken yang menatap tajam kearahnya seakan ingin berkomunkasi tentang sesuatu namun Vanyo tidak melihatnya karena dia masih sibuk berbicara dengan teman-temannya.

"Yah, mungkin aku akan coba game itu. tapi besok saja kali ya, karena hari ini ada meeting dengan dewan lainnya dan juga pertemuan di tempat kerja. Sejujurnya, aku hanya ingin dirumah saja dan tidak ingin melihat wajah mereka yang bermuka dua dan hanya mementingkan nafsu saja."

Vanyo yang saat itu sedang memikirkan apa yang akan dilakukannya setelah dia keluar dari game nanti kemudian merasa bahwa dia sedang dilihat oleh orang lain.

"Huh? Aneh padahal aku masih menjadi spirit."

Setelah Vanyo melihat disekitarnya dia hanya melihat kapal dan tubuhnya saja serta Kraken yang masih mengamuk, karena disaat seorang player mati maka player tersebut akan menjadi spirit yang keluar dari tubuhnya kemudian spirit itu nanti akan di transfer ke kota terdekat untuk hidup kembal tetapi sebelum itu spirit dari player itu akan di notifikasi untuk respawn jadi player akan tetap menjadi spirit selama mereka belum menkonfirmasi notifikasi kematian itu.

"Kalau begitu sebaiknya aku cepat-cepat respawn terlebih dahulu dan bangun lalu berangkat ke tempat meeting, setidaknya aku mendapatkan uang setelah ini kemudian akan ku lanjutkan malasku setelah pulang kerumah."

[Notifikasi System:]

[Respawn di tempat aman?]

[Ya/Tidak]

"Tentu" Sambil menganggukan kepalanya Vanyo memilih di notifikasi.

Kemudian penglihatan dia kembali menjadi gelap seakan tersedot kedalam sebuah lubang hitam, namun beberapa saat kemudian Vanyo yang saat itu sedang menunggu proses kebangkitan kembali mendengar suara dari system.

[Respawn Sukses]

[Selamat tinggal dan selamat datang di Kontinen Euspos.]

"Huh?! Apa2an kalimat dari system ini. Bukan seperti biasanya." Vanyo menjawab setelah dia melihat notifikasi dari system, dia yang saat itu kembali setelah respawn kemudian melihat keadaan yang disekitarnya.

Dia terbangun di sebuah ruangan yang sangat familiar sekali dimana disana terdapat ruangan cukup besar setiap sudutnya ada tempat duduk dan di bagian tengahnya cukup kosong hanya di isi dengan karpet.

Di tiap ruangan tersebut terdapat sebuah lampu sihir yang selalu menyala terang untuk menyinari ruang ini. Dengan cepat dia tersadar bahwa saat ini Vanyo bukan terbangun di tempat respawn yg ada di tiap kotanya. Melainkan dia terbangun didalam rumahnya sendiri.

"Sepertinya aku sekarang berada di rumahku.. tapi. Tempat ini berada jauh dari Laut utara dan saat ini aku berada di pulau dekat dengan Heigen, namun Heigen itu adalah negara yang terletak paling barat di game ini."

"Oh? Aku tidak bisa membuka menu." Dia berusaha membuka menu yang biasanya hanya dengan pikirannya. Karena VRGear merupakan alat yang terancang dengan saluran langsung kesaraf melalui medan magnetik yang ada didalam alatnya dan biasanya VRGear mempunyai Failsafe dimana user akan keluar otomatis jika tidak mempunyai daya listrik didalamnya. Tapi disini dia sama sekali tidak merasakan apapun atau lebih tepatnya dia kehilangan rangsangan ke VRGearnya itu sendiri seolah-olah alat itu memang tidak ada di kepalanya.

Continental Era sendiri adalah game MMORPG yang komplit dengan unsur sosialnya dimana para player bisa membeli tanah dan membuat rumah untuk mereka tinggali sendiri dan kemudian mendekorasinya. Tapi player tidak pernah bisa membuat rumahnya sebagai tempat respawn setelah mereka mati, melainkan mereka harus bangun di sebuah kuil yang sudah disiapkan khusus.

Melihat sekitarnya Vanyo merasakan hal yang sangat aneh, dia teringat disaat ia sedang membaca sebuah novel-novel yang sejenis dimana protagonis di transportasi kedalam dunia game atau dunia fantasy semacamnya, kemudian mereka bertemu dengan seorang dewa atau makhluk yang mengaku seperti mempunyai kekuatan yang hebat dan lalu mereka mendapatkan kekuatan yang sangat hebat atau mereka mendapatkan sebuah system. Menurutnya kondisi dia saat ini bisa jadi adalah pilihan terakhir dimana dia tidak bertemu dengan dewa namun mungkin dia mendapatkan system.

"Menarik, meskipun aku sedikit sedih karena tidak bisa bertemu kembali dengan teman-temanku. Setidaknya saat ini aku belum mempunyai keluarga atau pasangan tapi aku penasaran tentang kekayaanku di bumi. Mungkin saja pemerintah lah yang akan mengambil alih karena aku tidak orang tua atau anak."

Sambil berpikir tentang hal-hal yang ada di bumi dimana dirinya merupakan sebuah anak yatim yang dimana orang tuanya meninggal disaat dia baru lulus smp, lalu sampai saat ini berumur 31 tahun dia belum memiliki pasangan maka harta kekayaan dari investasi yang dia lakukan semenjak umur belasan tahun dimana dia membeli beberapa cryptocurrency dan menyimpannya akan menjadi hangus ditelan oleh pemerintah.

Dia sendiri tidak terlalu perduli dimana hartanya nanti akan dibagikan entah itu demi kepentingan umum ataupun dimakan oleh orang yang serakah. Vanyo paham dengan apa tingkah laku manusia dan kebiasaan buruknya mereka tapi dia sendiri tidak ingin terlalu begitu pesimis, setidaknya dia juga berharap sedikit dari hartanya akan dibagikan kedalam orang yang membutuhkan.

"Aku hipokrit yang selalu memanfaatkan keadaan aku tidak membantah itu, serta aku selalu hidup untuk maju kedepan dan memanfaatkan apa yang ada disekitarku sendiri seperti orang pragmatis kebanyakan, setidaknya mereka yg berguna dan penting didalamnya akan aku hargai.

Dan dilihat dari saat ini aku yang ada di dalam game, hmm. Ini membuatku kaget. namun, karena aku sudah banyak membaca tentang peristiwa ini didalam novel jadi rasa terkejutku mungkin hanya sedikit."

Jujur apa yang dirasakan oleh Vanyo saat pertama kali terkirim didunia ini adalah terkejut atau kaget, bukan takut atau pesimis. Itu karena dia sendiri merasa lebih hidup didalam game dari pada di bumi, dimana semua orang hidup konstan dalam siklus berulang kali dan setiap saat menjalani rutinitas yang sama membuat dirinya muak akan hal tersebut.

Berbeda dengan dunia game. Apa yang menjadikannya terus bermain di game ini walau sudah 2 tahun tidak ada konten baru bukanlah hanya semata-mata nostalgia tapi juga kebebasan yang dia miliki didalamnya, dimana dia pergi berpetualang, ikut berperang melawan npc ataupun semacamnya.

Disaat dia sedang melamun memikirkan tentang arti hidupnya, Vanyo yang saat itu tengah duduk merenung mendengar bunyi didalam kepalanya.

*Ding*

[Nama: Vanyo Leorin

Ras: Elven

Gender: Male

Title: Head of Leorin Clan, Elven Patron, Dragon Killer, Demon Hunter, Marksman, Savior of Continent, Elemental Friend, etc…

Level: 70(Max)

HP/MP: 9.325/10.642

….

….

….]

"Ah, aku bisa melihat status lengkapku ternyata. Tapi aku tidak bisa melakukan apa-apa selain mengecek statusku sendiri, hmm untungnya semua ini tidak ada yang berubah. Yah, tidak terlalu buruk untuk bertahan hidup di dunia yg penuh dengan monster."

Rupanya bunyi yang ada didalam kepalanya adalah bunyi system dimana dia hanya bisa mendapatkan informasi saja tapi tidak dengan yang lainnya, namun menurutnya hal itu sudah cukup melihat statusnya yang setidaknya bisa membantunya bertahan hidup.

Karena di game ini maksimal level yang mampu dicapai oleh setiap player adalah 70, tapi dengan hanya beberapa ratus orang saja yang bisa mencapainya bisa disebutkan bahwa Vanyo adalah salah satu dari sedikit orang yang berada di puncak kontinen Euspos, terlebih lagi yang paling utama adalah efek dari Title, dimana reputasi dan penyelesaian misilah yang sangat berguna karena dengan itu para player bisa terkenal dan NPC akan mempunyai pandangan yang positif ke player tersebut selain dari setiap title punya bonus didapatkan dari Skill, Status, perubahan fisik hingga Aura.

Disaat Vanyo sedang memeriksa statusnya, dia di kejutkan dengan langkah tapak kaki yang semakin dekat ke ruangannya, setidaknya yang dia tahu bahwa dirumah ini tidak ditinggali oleh orang lain atau npc asing melainkan helpernya sendiri.

"Demi Euspos! Aku tidak berani berpikir panjang bagaimana para bajingan yang berada di ibukota itu bisa terlihat lebih idiot dari ini. Mereka benar-benar menyatakan perang lagi dengan Kekaisaran Garan!" Suara Laki-laki yang keras itu memantul kedalam ruangan yang ditempatinya.

"Bukankah kau menginginkan hal ini Ral? Setidaknya dengan peperangan yang terjadi didalamnya kerajaan Heigen dan kekaisaran Garan akan membeli semua persenjataanmu dan kau? Kau tentu menjadi kaya dengan seluruh gulden yang diperoleh dari mereka. Dan jangan terlalu berteriak kencang-kencang kau tau meskipun master tidak ada disini tapi aku tidak terlalu suka dengan keributan." Kemudian satu lagi suara laki-laki yang terdengan namun kali ini, sumber suara tersebut terlihat lebih halus didengar dari pada suara sebelumnya dimana terdengar kasar.

"Hahahaha, tentu! Aku sangat senang mendengar dua kubu itu berperang karena uang dan uang tersebut akan dimasukan kedalam tempat penyimpanan hartanya master, tapi aku juga boleh marah karena perjuangan yang master lakukan menjadi sia-sia, haah." Suara yang dipanggil Ral itu terdengar sedikit depresi didalam nadanya.

Mendengar komunikasi dari dua orang tersebut Vanyo yang pikirannya saat itu sedikit hati-hati kemudian tersadar jika dua orang yang hadir itu siapa. Tapi yang membuat dia sedikit mengerutkan dahinya adalah peperangan yang terjadi, bukankah sebelumnya misi yang ada didalam game Continental Era itu diharuskan untuk mencegah perang antara dua kubu.

Dia masih ingat tentang misi yang dia lakukan pada saat level kecil itu, dimana peperangan antara negara hampir pecah karena masalah tambang emas yang bisa dibilang menempati 5 besar tambang yang menyimpan emas mentah berjumlah banyak tersebut, namun karena misi yang dilakukannya player bisa mencegah peperangan antar negara tersebut dan memilih pihak ketiga sebagai penghubung kedua negara itu.

Tapi sebelum dia berpikir lebih jauh lagi, dia kemudian melihat pintu keluar yang ada didalam ruangan tersebut.

*Craackk*

"!!!"

"huh?!!" ada suara terkejut yang keluar dari makhluk pendek laki-laki berkulit abu-abu yang terlihat seperti dwarf tersebut dan satunya lagi dimana ada sebuah mons- giant mempunyai tinggi lebih dari 3m juga sama-sama terkejutnya hingga matanya melotot.

Vanyo yang melihat kedua makhluk ini akhirnya memastikan siapakah orang yang ada didalam rumahnya sekarang, keduanya adalah Helpernya dimana mereka adalah NPC yang dibuat untuk player melalui sebuah system didalam game dimana dengan tujuan yang luas. Entah bagaimana mereka bisa hidup dan berkomunikasi layaknya seperti orang normal saat ini Vanyo tidak terlalu memikirkannya. Dia hanya melihat sambil tersenyum kepada kedua orang yang masuk keruangan sambil berkata.

"Yo."

You May Also Like