webnovel

Chapter 7 - Kaisar Void (Bagian 2)

Semua berbeda dari apa yang di pikirkan, tepatnya Edward merasa ada sesuatu yang salah dengan situasi dunia ini. Tidak ada satupun permasalahan yang memicu pertarungan antar ras, hanya permasalahan pengurusan wilayah yang biasa dihadapi negara. Terlalu aneh, lalu siapa yang membakar desa itu? Edward masih belum menemukan jawabannya. Apa ada Iblis yang berkhianat? Itu yang Edward pikirkan tapi dirinya tidak ingin berburuk sangka, kurangnya informasi membuatnya mengenyampingkan pikiran itu.

Ucapan Ink Owl sebelumnya bukan kebohongan, suaranya yang berat itu dipenuhi rasa takut tanpa rasa ragu, ia takut dengan Edward. Rasa takut itu membuat Ink Owl yang merupakan salah satu dari 10 jenderal tidak berani berbohong kepada Edward.

Edward di singgasananya masih menunduk sambil memijat keningnya, senang mendengar Ink Owl jujur kepadanya namun juga bingung tidak menemukan alasan desa itu diserang.

Edward pun membuat keputusan untuk mencari informasi "Ink Owl, bisakah Kau panggilkan para Jenderal dan orang penting lainnya kemari," Perintah Edward dengan perasaan ragu, berpikir apakah itu keputusan yang tepat atau tidak, ia terpaksa melakukan itu untuk memastikan situasi kekaisaran Iblis secara keseluruhan.

"Baik Paduka," Ink Owl menghilang

10 jenderal raja Iblis, itu adalah 10 jenderal yang memimpin pasukan wilayah Iblis. Diantara mereka tidak hanya diperintahkan untuk memimpin pasukan Iblis, tetapi ada beberapa yang diperintahkan untuk mengawasi setiap wilayah dan menjaga wilayah-wilayah itu. Seperti Ink Owl, Ink Owl diberi kepercayaan oleh Raja Iblis sebelumnya untuk menjadi penasihat Raja Iblis untuk mengatur wilayah kekuasaan Kekaisaran Iblis.

"Paduka …"

Tubuh Edward mengejang sesaat mendengar suara yang begitu lembut memanggil gelar yang ia sandang. Di samping singgasana, entah sejak kapan Scintia sudah berdiri manis sambil tersenyum lembut kearah Edward sampai membuat Edward merinding. Ia langsung memalingkan wajah dari Scintia, itu membuat Scintia terlihat merasa bersalah.

"Ah … Ma-maaf," Edward menyadari raut wajahnya yang berubah "Aku tadi sedang melamun dan terkejut melihatmu, tolong jangan dipikirkan."

"Ti--tidak, Anda tidak perlu meminta maaf. Ini salah Saya karena mengejutkan Anda."

"A--apa yang Kau katakan, Kau sudah memanggilku jadi seharusnya Aku tidak terkejut karena itu. Ju--justru karena Kau memanggilku itu karena Kau tidak mau mengejutkan ku kan?"

'Astaga cara bicara ku …'

Edward menyesali cara bicaranya, ia bisa berbicara dengan lancar kepada Ink Owl bahkan meminta bantuan juga tanpa ragu. Tapi saat berhadapan dengan scintia, lebih tepatnya saat berhadapan dengan perempuan, semuanya berubah menjadi sebaliknya.

'Dia sepertinya menjadi orang yang paling dekat dengan Raja Iblis. Aku tidak boleh seperti ini terus, bagaimana jika Scintia membenciku dan berkhianat? Tapi itu tidak mungkin–. Ah tidak, itu mungkin saja, jalan cerita game Aester World bisa saja berubah,' Edward menyadari kemungkinan itu berdasarkan informasi situasu yang dikatakan oleh Ink Owl, semuanya bisa berubah 'Aaaaaah apa yang harus kulakukan? Sejak awal Aku sudah membentaknya, Aku benar-benar bodoh … Hmm, dari awal?' Edward menoleh kearahnya cepat dengan ekspresi bingung "Scintia, apa Kau mendengar ku berbicara saat Kau di luar kamar ku?"

"Eh? Tidak paduka. Setelah Anda … Menyuruh Saya keluar, Saya tidak mendengar apapun dari kamar Anda."

Jeda itu begitu menusuk Edward, ia semakin bersalah karena tahu Scintia masih memikirkan hal itu. Tetapi ia bersyukur karena Scintia tidak mendengar pembicaraan dirinya dengan Developer.

"Begitu …," Edward membalas dengan perasaan canggung.

"Anda selalu menjadi yang pertama ya, Nona Scintia."

Seorang lelaki muncul di depan singgasananya memakai zirah berat berwarna hitam juga helm besi yang menutupi wajahnya, kedua pedang besar tergantung dibelakang punggungnya. Edward melihat layar statu orang itu, Astaroth, itulah namanya. Salah satu Jenderal pasukan Iblis, ialah yang mengawasi kota di selatan Kekaisaran Iblis. Edward bisa mengetahui itu karena tertukis jelas pada layar informasi personal, memiliki layar terpisah seperti layar skill dan sihir.

"Saya hanya kebetulan berada di dekat ruang singgasana, Tuan Astaroth," Scintia menanggapinya dengan ramah, ia juga tersenyum manis kepada Astaroth.

"Begitukah? Tapi sebenarnya itu karena Anda mencari paduka kan?"

'Dia mengejeknya?' Edward menyimpulkan begitu dari nada bicara Astaroth, meski itu membuat dirinya malu tapi Edward memilih untuk diam. Karena dengan mendengarkan mereka berbicara, Edward berniat mencari informasi hubungan Raja Iblis dengan pengikutnya.

"Apa yang Anda katakan … Tuan As-ta-roth."

"Hii!"

'Eh!?'

Scintia masih tersenyum, tapi aura gelap keluar dari dirinya. Sosok Scintia yang manis dan lembut dalam sekejap langsung menghilang, pria besar dengan zirah full plate itu juga langsung dibuat gemetar sampai mengambil langkah kebelakang.

"Ma--maafkan Saya, Saya hanya bercanda!"

"Hmm?"

Senyum Scintia semakin melebar, senyumannya tidak normal sampai ujung bibirnya mendekat ke telinga.

'Apa-apaan itu! Seram!'

"S--scintia, sudah."

"Ah," Aura gelap itu menghilang "Maafkan Saya paduka," Ia berbicara dengan lembut kepadanya, membungkuk tampak menyesal.

'Oh iya, Aku bisa melihat informasi personal Scintia.'

Edward baru ingat akan hal itu, ia bodoh sampai harus mencari informasi tentang Scintia dari pembicaraanya. Edward membuka layar status Scintia kemudian membuka layar informasi personal milik Scintia 'Maaf Scintia, Aku tau ini pelanggaran privasi, tapi Aku tidak memiliki pilihan lain,' Edward merasa bersalah dengan apa yang ia lakukan.

Tampilan layar informasi personal Scintia muncul. Terlalu banyak, informasi personal Scintia sangat banyak sampai memuat 3 paragraf.

'Aku tidak mungkin membaca semuanya. Mungkin hanya hal penting tentang pekerjaanya saja,' Edward mencari setiap kata yang berkaitan tentang Kekaisaran Iblis dan Raja Iblis 'Hmm … Scintia diselamatkan oleh Raja Iblis, sejak saat itu Scintia memberikan dirinya kepada Raja Iblis, kesetiaan, perasaan, masa depan dan kehidupannya, ia berikan kepada … Raja Iblis!?'

Edward menutup layar, melihat jelas wajah Scintia yang sedang tersenyum kepadanya, begitu tulus dan lembut. Setelah membaca itu, degup jantung Edward menjadi sangat cepat dari biasanya. Rasa penyesalan itu datang di akhir, mengingat kalimat itu Edward tidak menyangkalnya, ia benar-benar menyesal mencari informasi seseorang menggunakan kemampuannya.

"Ah-Ahem! Astaroth, kudengar wilayah bagian selatan sedang mengalami masalah ya?" Edward mengalihkan pikirannya dengan bertanya.

"Eh? Ah benar paduka, banyak sayuran yang mengalami kegagalan panen pada musim ini terhempas badai dan juga ada yang terendam oleh banjir besar. Maafkan Saya karena menyampaikan hal ini, tetapi untuk beberapa bulan kedepan harga sayuran sepertinya akan naik."

"Ah, Ink Owl sudah memberitahu ku tentang hal itu."

"Maafkan Saya, paduka tapi Saya sudah melakukan berbagai pencegahan agar harga sayuran tidak naik terlalu tinggi."

"Be--begitu, Aku akan mendengarkan mu nanti."

Edward mengakhiri percakapan mereka, jika dilanjutkan ia tahu ia tidak akan bisa memberikan respon apapun. Karena permasalahan itu bukan permasalah yang bisa dihadapi oleh orang sepertinya.

Satu persatu para Jenderal para iblis muncul, mereka maju sampai ke tangga kursi singgasana kemudian tanpa ragu sedikitpun berlutut dihadapan Edward. Ia hanya terdiam melihat itu, tidak bisa berkata apa-apa disaat 10 boss yang ia lawan di game itu kini berlutut dihadapannya.

To be continue

Next chapter