webnovel

Ujian Akhir Solidaritas

Tak ada hal lain yang dilakukan Dhaiva begitu mendapatkan kesempatan menemui Nalesha selain memeluk kekasihnya itu. Sementara Adri, Haikal, Iqbaal, Kama, dan Klarisa paham, menunggu diluar guna memberi ruang untuk mereka berdua. Terus seperti itu Dhaiva memeluk erat Nalesha, tanpa balasan pelukan hangat seperti biasa dari Nalesha. Tidak, bukan karena tangan Nalesha yang terborgol atau apa, Nalesha hanya tak bereaksi, meski mendengar penuh Dhaiva yang kembali menangis di bahunya.

Dhaiva melepas pelukannya kemudian, "Gimana ceritanya bisa begini, Lesha?" tanyanya, menggiring Nalesha duduk di bangku terdekat ruang kunjungan tahanan itu.

Nalesha, pandangannya kosong menatap lantai yang agak kusam. Matanya cekung tak ada semangat, pakaiannya yang belum diganti sejak kemarin itu lusuh, benar-benar menyedihkan di mata Dhaiva.

"Lesh ..."

Nalesha menggeleng pelan, meski matanya masih tak berani menatap Dhaiva, "Mungkin ... memang sepantasnya begini. Aku memang salah," ujarnya lirih.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter