Tiga jam lebih penggeledahan asrama itu dilakukan, dengan hasil berupa nihilnya barang bukti di titik-titik utama, bahkan seluruh ruangan di asrama. Semua petugas telah kembali ke Jakarta, kecuali satu orang; Andreas. Haikal mehanannya untuk berbicara lebih lanjut, sekalian menjamunya makan malam karena memang sudah jauh lewat jam kerjanya di kepolisian.
Kecanggungan benar-benar terasa di meja makan asrama. Hening, padahal cukup banyak orang disana; Haikal, Andreas, Adri, Jerry, Iqbaal, Saheera, dan Dhaiva. Hanya denting sendok, garpu dan piring yang terdengar. Biasanya Haikal tidak sekaku itu soal aturan bersuara saat makan, kali ini hanya benar-benar kaku rasanya, ditambah pembawaan Andreas yang masih sama sejak dulu mereka bertemu, sedingin es tanpa ramah tamah.
Namun Jerry yang sejak awal sudah kesal kepada para petugas dan media itu akhirnya buka suara, "Proses hukum ini akan seberapa lagi, Pak Andreas?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com