"Maksud kamu?" tanya Virna dengan kening berkerut.
"Melakukan perubahan, perlu energi yang tidak sedikit, sedangkan aku sekarang tidak begitu banyak memiliki energi. Aku khawatir, jika aku berubah wujud, maka aku kesulitan untuk berubah ke wujud yang seperti sekarang, itu maksudku."
"Begitu, kah? Jadi, sekarang aku harus benar-benar mengontrol diri jangan sampai aku sakit hati, kecewa atau marah sama kamu, gitu?"
"Iya."
"Berat banget jadi aku," keluh Virna.
"Jadi, tidak mau berjuang?"
"Kamunya juga harus bikin aku nggak buat kesalahan, dong! Kalau kamunya bisa jaga perasaan aku, nggak mungkin aku jadi marah atau semacamnya!"
Pangeran Jeelian mengangguk mendengar apa yang diucapkan oleh Virna.
"Kita, sama-sama berjuang," sahut Pangeran Jeelian, lalu merunduk dan tahu-tahu mengecup bibir Virna hingga membuat Virna jadi merona.
Gadis itu melepaskan diri dari cengkraman kedua tangan Pangeran Jeelian, dan membalikkan tubuhnya untuk ke kamar mengambil tas miliknya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com