webnovel

TERBIASA

Author: Altwp
LGBT+
Completed · 137.4K Views
  • 38 Chs
    Content
  • ratings
  • NO.200+
    SUPPORT
Synopsis

Dua pemuda dewasa akhirnya saling jatuh cinta, karna selalu bersama dalam ikatan pekerjaan. Namun, salah satu dari mereka sudah bertunangan. Bisakah mereka berasama?

Tags
2 tags
Chapter 1Satu

Karya pertama, up ulang.

===

Gemuruh suara tepuk tangan meramaikan gedung disuatu perusahaan. Tepuk tangan yang ditujukan kepada Eza, atas pengangkatanya menjadi seorang manajer di bagian pemasaran.

Eza memang karyawan berbakat, ia mempunyai banyak prestasi dibidang marketing. Semua orang di dalam gedung, memberikan ucapan selamat kepada Eza, senyum bahagia pun selalu terpancar pada bibir Eza.

"Selamat Eza," ucap Direktur utama di perusahaan itu seraya menjabat tangan Eza.

"Terimakasih Pak," jawab Eza. Bibirnya tidak berhenti menerbitkan senyum.

"Kamu berhak mendapatkanya, jaga baik-baik keprcayaan perusahaan yang sudah diberikan sama kamu, tetep lakukan yang terbaik. Ohiya, jangan sombong harus tetap rendah hati," pesan direktur.

"Baik pak, saya akan berusaha semaksimal mungkin, memberikan yang terbaik buat perusahaan," jawab Eza.

Salah satu teman akrab Eza bernama Tias, menghampiri dengan gayanya yang lincah dan energik.

"Selamat ya su."

'Su' adalah panggilan akrab Tias kepada Eza, meski panggilan itu aneh, tapi Eza tidak pernah marah. Eza juga kadang memanggil Tias dengan sebutan Su.

"Ngomong-ngomong bakal ada perayaan pesta gak ni? tuh temen-temen tadi pada nanyak, masak iya ngak ada pesta atau minimal teraktir kek," ucap Tias penuh harap.

Pak direktur hanya tersenyum, melihat tingkah anak buahnya. Ia memang sudah paham dengan sikap Tias.

"Yaudah, nanti makan siang di rumah makan favorit kita yaa, kasih tau yang lain," ucap Eza mengabulkan permintaan sahabat terbaiknya.

"Yes!" Girang Tias, "gitu dong dari tadi, yaudah aku sampein sama temen-temen dulu," Tias berlalu dari hadapan Eza dan direktur utama, yang sedang tersenyum nyengir sambil menggeleng-gelengkan kepala mereka.

Setelah Tias sudah menjauh dari pandangan, terlihat pak direktur menoleh ke arah Eza. "Za, sekali lagi selamat, mohon maaf bapak nggak bisa temani kamu sampai acara selesai. Bapak masih ada meeting sama beberapa investor."

"Tidak apa-apa pak, sekali lagi terima kasih," jawab Eza sambil meraih telapak tangan pak direktur, untuk berjabatan.

Selepas kepergian pak direktur, Eza kembali berbaur bersama teman-temannya. Ucapan selamat masih terus berdatangan menghampiri Eza.

Meski sudah terlihat lelah, namun rasa bahagia menghilangkan semua itu. Senyum ramah masih terpancar dari bibirnya merahnya.

Sementara itu di pinggir terotoar jalan kota, udara terasa sangat panas dan bising karna suara kendaraan. Terlihat Arga sedang berjalan sambil membawa map yang berisi surat lamaran pekerjaan. Udarah panas membuat keringat menetes di pelipisnya. Sesekali Arga mengusap keringatnya menggunakan punggung tangan.

Arga nampak terlihat sangat lelah, sudah banyak perusahaan ia datangi, namun belum juga ia dapatkan lowongan pekerjaan.

Rasa lelah membuat perutnya menjadi terasa lapar, terdengar suara cacing berteriak di dalam perutnya yang rata sedang demon meminta jatah makan.

Langkahnya lambat karna lantaran ia sudah hampir kehabisan tenaganya.

Arga takut membelajakan uang sakunya untuk membeli makan, karena bekal yang Arga bawa tidak lebih dari cukup.

Sementara itu, Eza sedang berjalan sambil merundukan kepala, lantaran Ia terlalu sibuk membaca dan membalas pesan yang masuk ke HP-nya. Begitu banyak ucapan selamat atas promosinya. Ucapan selamat dari tunanganya juga membuat jalannya menjadi tidak fokus.

Brug!

Tanpa sengaja, lengan Eza menyenggol lengan sorang pria yang sedang membawa map di tangannya.

Senggolan yang kuat membuat map yang berisi berkas-berkas, jatu berserakan ke jalanan.

"Ups, sorry...!" Ucap Eza.

Lantaran merasa bersalah, Eza berjongkok membantu memungut berkas-berkas milik pria yang ia tabrak barusan.

"Nggak papa," jawab pria itu sambil merapihkan kembali berkas-berkas yang berserakan.

Dari berkas yang berserakan itu, Eza melihat selembar kertas yang ditulis menggunakan tulisan tangan. Dari tulisan itu Eza merasa yakin jika kertas itu berisi tentang lamaran pekerjaan.

"Lagi nyari kerja mas?" Tanya Eza sambil memberikan berkas yang sudah ia susun rapih.

Pria itu tersenyum simpul seraya menerima berkas-berkas miliknya. "Iya ni," jawab pria itu. Punggung tangannya mengusap peluh di bagian pelipisnya, mulut meringis lantaran ia merasa kelelahan. "Susah nyari kerja di kota, apa lagi nggak ada pengalaman, terus cuma lulusan SMA," keluh pria itu.

Eza tertegun, ia menatap intens wajah pria yang terlihat sangat lelah itu. Rasa iba tiba-tiba muncul di hatinya. Suara cacing yang terdengar dari perut pria itu juga membuat ia mengerutkan kening, menatap kasihan pada pria yang belum ia ketahui namanya itu.

Eza dan pria itu kembali berdiri, setelah semua urusan berkas yang berserakan sudah selesai dikumpulkan.

"Kalo gitu saya permisi mas, trima kasih sudah dibantu beresin." Pria itu berlalu meninggalkan Eza yang sedang melamun. Entah apa yang ia pikirkan.

"Eh... mas, tunggu!" Panggil Eza setelah ia menyadari jika pria yang ia tabrak barusan sudah berjalan beberapa langkah dari hadapannya.

Eza berjalan cepat mendekati pria yang sudah berhenti, lantaran dipanggil olehnya.

"Ada apa mas?" Tanya pria itu.

"Gini, Kebetulaan saya lagi ditunggu sama temen-temen di restoran, gimana kalo mas ikut saya. Masnya kan lagi nyari kerja, siapa tau nanti saya bisa bantu, kita ngobrol aja sekalian mas ikut kita makan siang. Gimana?" Ujar Eza setelah ia sudah berhadapan dengan pria itu.

Pria itu tidak menjawab, ia terdiam sambil berpikir tentang tawaran yang di berikan kepada Eza barusan.

Karena tidak sabar menunggu pria itu berpikir, selain itu Eza juga sudah ditunggu sama Tias dan teman-temannya di restoran yang sudah dijanjikan. Tanpa pikir panjang Eza meraih tangan kekar milik pria itu, menyeretnya supaya ikut bersamanya. "Udah jangan kelamaan mikir, keburu gosong." ucap Eza setengah memaksa. "Siapa tau nanti kita jodoh."

"Jodoh?" Kata jodoh membuat pria itu mengerutkan keningnya.

"Eh maksud saya, sapa tau nanti ada kerjaan yang berjodoh sama mas," ralat Eza.

"Owh..." ucap pria itu, kemudian ia tersenyum nyengir.

Lantaran merasa sangat lapar, pria itu hanya pasrah mengikuti tarikan tangan Eza. Ia hanya berharap bisa menemukan pekerjaan dari orang yang juga belum diketahui siapa namanya itu. Rejeki anak sholeh.

Semantara Eza sendiri terlalu percaya diri, ia sudah berani menggandeng tangan sementara ia sendiri belum sempat menanyakan siapa nama pria yang sedang ia gandeng itu.

====

Tbc

You May Also Like

Menikah dengan Mantan

WARNING 21+ (ADA KALIMAT KASAR DAN ADEGAN DEWASA YANG BELUM CUKUP UMUR TAPI MASIH NAKAL, JANGAN TERLALU MENDALAMI KARENA INI HANYA CERITA.) KEHIDUPAN NYATA TIDAK SEINDAH KISAH DI NOVEL. Volume 1 Pertemuan dan Perjuangan : (Bab 1-100) Ananta Putri Sidqia gadis berparas cantik 25 tahun yang harus hidup sebatang kara akibat kecelakaan mobil yang di alaminya bersama keluarganya. Suatu hari dia melamar pekerjaan di perusahaan elit yang bergerak di bidang industri meuble yang cukup besar. Dia akhirnya di terima kerja di perusahaan itu sebagai OG. Semua berjalan manis hingga tidak sengaja dia bertemu kembali dengan sang mantan kekasih saat dia masih duduk di bangku kelas sepuluh SMA. Mantannya yang menghilang tanpa kabar setelah di nyatakan lulus. Apa yang akan terjadi pada Qia sapaan si gadis itu ketika tiba-tiba saja sang mantan berlutut di hadapannya dan mengeluarkan kotak beludru yang di dalamnya terdapat cincin berlian. Menerima atau menolak? Volume 2 After Marriage: (Bab 101 - belum di ketehaui) Kenan Melviano Pradipa sang mantan dari Ananta Putri Sidqia yang ternyata hanya memanfaatkan Qia untuk bisa kembali bersama dengan kekasihnya tanpa takut ketahuan oleh orang lain ataupun sang kakek yang menolak kekasihnya. Apa yang akan terjadi ketika Qia mengetahui jika Kenan memiliki hubungan dengan seseorang di belakangnya. Orang yang tidak pernah ada dalam benak Qia bahwa Kenan akan menajalin hubungan dengan orang itu. Orang itu adalah Raka Mahardika, seorang pria yang wajahnya tampan seperti oppa-oppa korea dan Qia sudah menganggap Raka sebagai Kakaknya sendiri. Akankah Qia bertahan dengan pernikahannya bersama Kenan supaya Kenan bisa kembali ke kodratnya mencintai seorang wanita. Ataukah Qia akan pergi dari kehidupan Kenan dan tidak pernah mau kembali lagi karena telah di kecewakan begitu dalam oleh Kenan?

Chi_Hyo_Ki95 · LGBT+
4.9
269 Chs

Mimpi

PENGUMUMAN! Buku 1 TAMAT [Berlanjut ke Buku 2 dengan Judul MIMPI: Takdir Yang Hadir] Catatan: Buku ini akan dibagi jadi 3/trilogi. Buku 1: MIMPI (Isi 202 bab) Buku 2: MIMPI: Takdir Yang Hadir (Segera!) Buku 3: MIMPI: Akhir Sebuah Takdir (Belum) . . SINOPSIS: Renji Isamu. Pria 29 Tahun. Biseksual. Novelis BL selebriti nomor 1 Di Jepang. Tampan, berdompet tebal, professional, namun sebenarnya tidak bahagia. Renji terbiasa melakukan one night stand. Dengan lelaki. Dengan perempuan. Dengan teman. Dengan pelacur. Baginya semua sama saja. Di masa lalu Renji tidak seperti itu. Hanya saja kekecewaan yang mendalam telah merubahnya. Karena sang ayah membenci dirinya yang bisa mencintai laki-laki juga, Renji terpisah dari Veer dan keluarganya dari Jerman. Dia lalu melarikan diri ... Dan kemudian hidup seorang diri di Jepang. Di Jepang Renji jatuh cinta lagi dengan Jean. Seorang gadis. Tapi, lagi-lagi dia jatuh patah. Dan saat dia akan serius dengan Haru, seorang lelaki, kenyataan telah menamparnya keras-keras. Dua kali gagal pernikahan. Renji tidak ingin menjalani kehidupan romansa dan persetan dengan segalanya. Namun, pada suatu hari Renji bertemu dengan Ginnan Takahashi. Seorang gigolo. Pelacur pria di sebuah bar 24 Jam. Mereka bertemu tanpa sengaja. Mereka saling menatap tanpa rencana. Dan mereka jatuh cinta dengan begitu banyak cerita. . . . NB: Biseksual adalah kecenderungan bisa mencintai laki-laki maupun perempuan sekaligus. . . IG: @mimpi_work (CEK DAN FOLLOW. BERISI VISUAL PARA TOKOH DAN SETTING DI DALAM NOVEL)

Om_Rengginnang · LGBT+
5.0
220 Chs