webnovel

Amplop Hitam

Krei bangun dari tidurnya dan sadar bahwa dia baru saja mengalami hal yang tidak menyenangkan. Selain itu, dia menyadari bahwa akademi yang pernah dia cari sebelumnya adalah sungguhan.

Krei tidak pernah menemukan letak ataupun informasi rahasia mengenai ISA kecuali yang disebarkan secara sengaja. Selain itu adalah informasi palsu dan rekayasa. Dapat menyembunyikan informasi secara mendetail tanpa jejak adalah hal yang sangat sulit untuk dilakukan. Dan untuk melakukan itu pasti terdapat teknologi yang sangat canggih.

Krei sangat penasaran dengan teknologi dan sistem apa yang digunakan oleh ISA. Tapi hanya ada satu cara untuk mengetahuinya, yaitu menerima tawaran Alan untuk bersekolah di ISA.

Suara Ayah terdengar dari balik pintu kamarnya. "Krei?", sambil mengetuk pintu kamar Krei.

"Masuk lah, Ayah" jawab Krei.

Ayah Krei masuk dengan membawa gelas dan sebuah amplo hitam. "Minumlah ini. Sebelum naik keatas wajahmu terlihat buruk. Apa perutmu sakit?" tanya Ayah.

"Ah, iya sedikit. Terima kasih." Jawab Krei.

Krei dan Ayahnya sangat jarang berbicara hingga memberikan dan menerima pertolongan diantara mereka berdua terasa sangat canggung.

Krei meminum coklat hangat yang diberikan ayahnya.

"Ayah, apa itu?" tanya Krei menunjuk pada amplop besar yang dibawa Ayah-nya.

Ayahnya menarik nafas panjang dan memberikanya pada Krei. Krei merasa ada yang aneh dengan reaksi ayahnya, namun dia ingin melihat apa isi dari amplop hitam itu.

Krei membuka amplop itu dan terkejut dengan setelah membukanya. Cahaya yang sangat terang keluar hingga Krei menjatuhkan amplop itu ke lantai.

Ketika amplop itu terjatuh, itu mengeluarkan proyeksi hologram sosok seorang wanita.

"Halo Krei. Perkenalkan saya, saya Penelope. Administrator dari Ingeniosus Snilldech Academy. Selamat atas diterimanya anda di ISA. Sebelum anda berangkat ke lokasi, saya akan memberikan seluruh informasi mengenai ISA. Anda dapat bebas menanyakan pertanyaan pada saya." Kata Penelope.

Krei masih terkejut dengan adanya proyeksi hologram yang terlihat hampir sempurna di depan matanya. Dia sangat terkesima dengan teknologi itu. Setelah dia mengamati itu, sosok Penelope menghadap kepada Ayah Krei.

Penelope berkata, "Senang melihatmu lagi Mr. Torvas." Dia membungkukkan kepalanya.

Krei pikir itu hanyalah komunikasi 1 arah, sampai dia menyadari bahwa amplop itu adalah alat komunikasi 2 arah. Dan Krei bertanya-tanya mengapa administrator ISA mengenal Ayahnya. Mungkin inilah sebabnya Ayahnya merasa tidak terkejut sama sekali sejak datangnya Alan dan Jae Ho.

"Sebentar. Apa maksudnya diterima?" tanya Krei. Lalu Krei menatap pada Ayahnya.

Next chapter