webnovel

Pamer Istri Dua

dan bergaun gamis sedang mengangkang menyibak bibir vaginanya ku kirim tanpa menutup wajah istriku.

"wow.. makasih hen, seksi, cantik banget, makasih gak disensor wajahnya...", balas pak chan.

"gak pengen punya istri lagi atau jajan pak ?", tanyaku dengan polos kepadanya.

"blom ada yang cocok hen, kalo "JAJAN", wah OGAH lah penyakitan nanti, mending COLI aja sendiri, selama ini ya coli aja....", jelas pak chan.

usai dari kamar mandi aku melihat Whatsapp ku lagi dan kudapati pesan dari pak chandra yang mengirimkan gambar yang membuat ku terhenyak dengan dada berdebar terpancing birahiku. ku lihat poto istriku yang kukirimkan tadi terpampang di layar komputer namun dengan terlihat jelas kontol pak chan yang di tempelkan ke vagina istriku.

"istrimu cantik dan seksi banget hen...", text komentar pak chan di bawah poto itu. aku menelan ludah dengan sedikit gemetar karena menahan gelora birahiku membayangkan istriku disetubuhi pak chandra, aku menekan tombol send dan terkirim poto istriku dari ponselku.

"wah enak banget kalo di doggi dari belakang hen....", balas text pak chan dibawah poto istriku yang menungging di sertai kontol pak chan di dekatnya.

"istrimu lagi tidur hen...?". text dari pak chan lagi, aku tak menjawab dengan kata-kata hanya mengirim poto yang baru saja kuambil, yaitu poto istriku yang sedang terlelap dengan tubuh telanjang di sampingku.

"wow...abis dienjot hen...?", tanyanya dan aku hanya membalas dengan icon "senyum" kepadanya.

"wah telat dong aku... enak kali ya enjot istrimu bareng-bareng... gantian gitu hen... he he he..", balas pak chan yang sudah mengetahui keinginan dan fantasiku 3s dari forum, membuat birahiku meledak di dadaku, terbayang aku dan dia menggilir istriku bersama-sama.

beberapa saat tak ada jawaban dari pak chan aku hendak kembali tidur saat ponselku bergetar dan mendapati text WA dari pak chandra. sebuah video dikirimkannya membuatku kembali terhenyak dengan birahiku yang tersulut melihat poto istriku yang terpampang di depan layar komputer sementara dihadapannya tangan pak chan yang sedang mengocok hingga menyemburkan spermanya.

"maaf hen, kalo gak berkenan...", text dari pak chan di bawahnya.

"gpp pak, malah saya suka...", balasku beberapa saat kemudian pak chan membalasnya.

"saya tau kamu pasti suka hen...

:D

".text pak.

-

"uuh... tri... kamu cantik banget...", bisiku sambil ku tatap poto istri hendra yang terpampang di layar komputerku, wajahnya yang cantik, berkerudung dengan gamis yang tersingkap memperlihatkan selangkangannya yang mulus dengan bulu jembut yang tercukur rapih, sungguh pemandangan indah yang begitu kontras. aku memperbesar pada pada poto tri yang sedang mengangkang lebar sehingga terlihat jelas bibir memeknya yang masih mulus dan terlihat rapat seperti masih perawan, gumamku. sungguh langka mendapatkan wanita seperti ini. cantik, alim berkerudung, memiliki tubuh putih nan mulus, memeknya mungil dan rapat masih mulus. sungguh beruntung aku bisa melihat tubuh telanjangnya walau hanya dari poto wanita secantik ini, apalagi ia sudah bersuami, gumamku.

"aku harus bisa mencicipi tubuhnya", bisik hatiku sambil tanganku mengocok kontolku dan mataku terus tertuju pada layar komputerku.

minggu pagi, aku terbangun dengan malas oleh suara ponselku, karena semalam sudah 4 kali aku crot mengocok kontolku sendiri sambil menikmati poto-poto tri, istri hendra.

"wah...", gumamku saat membaca pesan WA dari hendra dengan mataku yang terbelalak, hilang rasa kantukku.

"pak chan, udah bangun ?, mau liat gak rekaman istriku mandi tadi...". bunyi text pesan dari hendra, aku langsung membalas "ya" dengan cepat. tak lama aku mendownload dan menjalankan video dengan gambar yang terlihat dimulai merekam sambil berjalan menuju kamar mandi. terlihat tangan kiri hendra yang membuka pintu kamar mandi yang tak terkunci.

"iiih papaah... pake rekam segala...", terdengar suara istrinya dengan tubuh telanjang nan putih mulusnya terlihat basah membelakanginya.

"hadap kesini dong sayang...", terdengar suara hendra yang kemudian istrinya sambil tersenyum membalikan tubuhnya yang membuat birahiku terbangun lagi pagi ini. tubuh telanjang tri terlihat indah berlenggak-lenggok memerkan keindahannya di hadapan kamera.

"nah gitu biar keliatan... ", ujar hendra sementara terlihat tri sambil tertawa memperlihatkan kedua buah dadanya yang

ranum.

"ini tetek... ha ha ha...", ujar tri sambil tertawa kedua tangannya menggoyang-goyangkan kedua buah dadanya.

"memang indah sekali masih terlihat kencang....", gumamku.

"bawahnya sayang...", ujar hendra sambil mengarahkan kameranya kebawah, terlihat bulu jembut tri yang rapih menghias indah begitu menggairahkan.

"ini memek aku...", ucap tri sambil tertawa renyah sambil merenggangkan kedua kakinya. aku sudah kembali mengocok kontolku, melihat jembut tri sangat menggiurkan itu.

"coba nungging sayang...", terdengar suara hendra menyuruh istrinya dan nampaklah sembulan indah bokong tri yang seksi. terlihat dengan jelas lubang anusnya dan lubang memeknya yang kemerahan.

"uh seksi banget sayang...", ujar hendra.

"pengen di sodok kontol....", terdengar suara manja tri yang membuatku terkesima sambil ku kocok kontolku semakin cepat.

"pengen di sodok kontol siapa sayang...?", terdengar suara hendra yang juga membuat napsuku semakin meledak hebat.

"kontol papah lah... emang kontol siapa lagi....", sahut suara tri sambil menengok kebelakang.

"kamu maunya di sodok kontol siapa lagi selain punya aku, sayang...? he he he...".

"ah enggak mau kontol orang lain...". jawab tri sambil kedua tangannya menyibak lebih lebar belahan bokongnya dan kamera semakin dekat merekam.

"kalo 2 kontol kan enak, sayang he he he...". ujar hendra lagi.

"iih papah... masa memek istrinya rela disodok kontol cowok lain...hi hi hi".

namun tiba-tiba aku tak lagi dapat menahan orgasmeku bersamaan dengan selesainya video hendra tadi. spermaku menyembur kemana-mana.

"sering sih saya nawarin... sambil berfantasi bareng istri....", jawab hendra sedikit berbisik sambil menyantap makan siang bersamaku di kantin kantor.

"ya kalo aku nanya serius, dia gak mau...", ujarnya lagi.

"tapi kamu serius hen, boleh seandainya istrimu mau....?", tanyaku dan hendra hanya mengangguk membuatku terpana dan dada berdebar dengan napsuku yang menggelegar di dadaku. terbayang kecantikan istrinya, kemulusan tubuh istrinya, bulu di vaginanya yang cantik bisa aku jamah, aku sentuh, aku elus, aku nikmati, bahkan terbayang memasukan kontolku yang selama menduda tak merasakan nikmatnya dan kehangatan jepitan vagina.

Next chapter