webnovel

Bab11. Roh Beladiri

Han Xiao merapihkan pakaiannya, kini dia mengganti kaos oblongnya dengan sebuah jubah bangsawan berwarna merah dengan motif pedang, sebenarnya jubah ini sangat merepotkan untuknya tapi karena acara pertemuan yang diadakan sore ini dia harus memakainya. Kaisar Yang Qian menegurnya karena memakai kaos oblong saat pertemuan yang tadi siang diadakan.

"Huh sangat merepotkan memakai jubah ini," gerutu Han Xiao.

"Kau bisa melepasnya setelah pertemuan ini." Bi Jiao membantu membenarkan Jubah Han Xiao.

Setelah jubahnya benar Han Xiao menatap Bi Jiao lalu memegang tangannya yang mulus, Bi Jiao terkejut dengan hal tersebut hingga membuat lehernya memerah.

"Hey aku tak akan melakukan apa-apa hanya ingin memeriksa Roh Beladiri milikmu," ucap Han Xiao.

Bi Jiao kembali tenang dan merasakan Qi yang mengalir ke setiap jalur meridiannya. Setelah beberapa saat Han Xiao menarik Qi miliknya dan tangannya.

"Kau memiliki Roh Beladiri api dan air, sangat jarang yang memiliki Roh Beladiri yang saling bertolak seperti ini," ujar Han Xiao sedikit terkejut.

"Itu gara-gara kau bodoh!" protes Bi Jiao.

"Aku?" Han Xiao menunjuk hidungnya dengan bingung.

"Ya kau! Setelah kejadian di Hutan Kegelapan entah kenapa Roh Beladiri milikku berubah. Roh Beladiri miliku asalnya berelemen Air dan Kayu."

Han Xiao tertegun mendapatkan jawaban tersebut.

Selain Dantian, Seorang Kultivator harus memiliki Roh Beladiri, biasanya ketika seseorang memiliki Dantian maka dirinya akan memilikinya. Roh Beladiri inilah yang menjadi kunci serta pembeda antara Kultivator dan manusia biasa.

Roh Beladiri akan aktif pada saat seseorang memasuki Alam Perak pertama, namun baru dapat digunakan saat Kultivator mencapai Alam Perak kedua. Pada saat mencapai Alam Perak kedua maka Roh Beladiri seorang Kultivator bisa menyerap Qi dari Dantian dan mengubah Qi menjadi sebuah elemen.

Roh Beladiri terbagi beberapa bagian yaitu Elementum Air, Api, Tanah, Baja dan Kayu. Roh Beladiri Senjata yang bervariasi seperti Pedang, Tombak, Golok, Kapak dan lainnya, juga ada Roh Beladiri Binatang yang bisa memberikan kekuatan tambahan saat melakukan perubahan tubuh.

Ada pula Roh Beladiri langka seperti Roh Beladiri Waktu, Roh Beladiri Ruang, Roh Beladiri Suara, Roh Beladiri Guntur, Roh Beladiri Bayangan serta masih banyak lagim

Ada beberapa orang bisa lahir dengan Roh Beladiri khusus, Bing Xing adalah salah satunya dengan Roh Beladiri elemen es yang mengubah Dantiannya menjadi berelemen es, tetapi tidak semua Kultivator yang ingin menggunakan sihir elemen es harus memiliki Roh Beladiri berelemen es, selama Roh Beladiri mereka mengandung elemen air, mereka bisa melakukannya walau tidak sekuat mereka yang dengan Roh Beladiri elemen es.

Biasanya Kultivator memiliki satu elemen dalam Roh Beladiri. Roh Beladiri yang paling bagus adalah yang memiliki dua elemen seperti milik Bi Jiao. Karena sangat jarang Kultivator memiliki dua Roh Beladiri atau biasa disebut Roh Beladiri kembar.

Dalam dunia Kultivator, memiliki banyak Ilmu Sihir memang terlihat mengagumkan tetapi kenyataan tidak semudah itu karena waktu yang dimiliki setiap orang terbatas dan lebih baik menguasai satu sihir yang kuat daripada sepuluh sihir biasa. Itu sebabnya lebih baik fokus pada satu elemen dan menguasai sedalam mungkin elemen tersebut.

untuk menggunakan Sihir seorang Kultivator harus menguasai mudra atau segel tangan. Setiap sihir memiliki kombinasi mantra tangan yang berbeda namun semuanya berakar pada 9 mudra tangan. Yaitu Rin, Kyo, To, Sha, Kai, Retsu, Zai, Jin dan Zen.

Rin merupakan unsur Power, Kyo mewakili Energy, To menunjukan Harmony, Sha digunakan sebagai Healing, Kai untuk Intuition, Retsu sebagai Awareness, Zai adalah Dimension, Jin sendiri Creation dan terakhir Zen yang merupakan Absolute.

Semua sihir menggunakan kombinasi dari kesembilan mudra tangan ini, semakin kuat sihir semakin rumit kombinasinya namun sebagian besar sihir selalu berakhir dengan mantra Jin.

Selain itu Sembilan mudra tangan ini juga berfungsi dalam praktik, misalnya ketika tubuh terluka biasanya seorang Kultivator akan memulihkan diri dengan bermeditasi sambil tangannya membentuk mudra tangan Sha dengan demikian Qi dalam tubuhnya akan bekerja untuk menyembuhkan luka-lukanya.

"Apakah Klan Bj memberimu ilmu sihir yang cocok?" tanya Han Xiao.

"Sesuai pernyataanmu, sangat sulit mencari ilmu sihir yang cocok untukku karena memiliki Roh Beladiri yang berlawanan." Bi Jiao tersenyum kecut.

Klan Bi memfokuskan dalam ilmu sihir elemen air, jadi ketika Bi Jiao memiliki Roh Beladiri yang berlawanan mereka sulit mencari ilmu sihir Api yang setara dengan ilmu sihir Klan yang tinggi. Jika Bi Jiao ingin mengendalikan kedua elemen maka Air dan Api harus seimbang tidak agar tidak saling menelan.

Han Xiao menyentuh dahi Bi Jiao mengirimkan panduan ilmu sihir padanya, "Ini ilnu sihir yang cocok untukmu."

Bi Jiao mencerna ingatan yang dia dapatkan, setelah mencerna semuanya dia menatap Han Xiao dengan tidak percaya, "i...ini bagaimana kau memberiku ilmu sihir tingkat tinggi ini!"

Han Xiao melakukan mudra tangan untuk sihir yang diakhiri oleh mudra To dan Jin. Seketika api dan air muncul di tangannya, kedua elemen ini membentuk Yin dan Yang memperlihatkan bahwa kedua elemen itu seimbang.

Setelah mencerna ingatan yang didapat dari Harimau Suci. Han Xiao dan Ne Zha mendapatkan banyak pengetahuan tentang Ilmu Sihir, teknik Kultivasi, teknik bertarung dan masih banyak lagi.

"Sudah kubilang jika kau mengikutiku aku akan memberimu keuntungan besar." Han Xiao tersenyum.

Bi Jiao berhambur memeluk Han Xiao lalu menciumnya dengan lembut, setelah puas dia melepaskan ciumannya, "Terimakasih."

"Ya, sudahlah ayo nanti para orang tua di luar mengoceh lagi karena kita datang terlambat."

Pertemuan kali ini adalah pertemuan untuk Kekaisaran Yang, Klan Bi dan Istana Falcon Utara.

Han Xiao dan Bi Jiao berjalan menuju aula utama, di aula sudah ada Kaisar Yang Qian dan Patriark Klan Bi..

Patriark Klan Bi, Bi Nianzu sangat senang saat melihat Bi Jiao yang berjalan bersama Han Xiao, walaupun Klan Bi besar itu masih bukan apa-apa dimata Kekaisaran Yang, jadi saat melihat kedekatan Han Xiao dengan anaknya dia sangat senang.

Di meja lain seorang gadis dengan dingin melihat kedatangan Han Xiao dan Bi Jiao yang bersama.

"Han'er sudah datang." Kaisar Yang Qian tersenyum. "Mari kita mulai pertemuan kali ini."

Han Xiao menyatukan tangannya untuk memberi hormat lalu duduk di kursi samping Kaisar Yang Qian.

"Sebelumnya aku ingin berterimakasih atas pertolongan Nona Muda Bi dan Nona Muda Bing sudah menolong anakku yang sedang mengalami musibah di Hutan Kegelapan." Kaisar Yang Qian tersenyum menatap Bi Jiao dan Bing Xing.

"Yang mulia terlalu sungkan," jawab Bing Xing sebenarnya dia tidak tahan dengan kebohongan ini.

"Kami berada di spanduk yang sama, jadi sebuah keseharusan saling membantu, " ucap Patriark Nianzu.

"Baik, oh ya kemana Patriark Donghai?" orang yang dimaksud Kaisar Yang Qian adalah Patriark Istana Falcon Utara Bing Donghai.

Bing Xing bangkit untuk memberi salam, "Maaf untuk Patriark tidak bisa datang karena sedang dalam meditasi tertutup, jadi Grand Elder kami yang datang."

Selesai mengatakan hal tersebut seorang wanita cantik yang memiliki hawa dingin di tubuhnya datang ke aula lalu memberi hormat pada Kaisar Yang Qian.

"Maaf atas keterlambatan hamba Yang Mulia," ucap wanita itu.

"Grand Elder Jinghua, selamat datang kami maklumi hal itu karena jarak Istana Falcon Utara dan kota Woaven sangat jauh." Kaisar Yang Qian tersenyum.

Wanita itu membungkuk lalu duduk di samping Bing Ruomei.

"Karena semua sudah di sini kita akan segera menuju point." Han Xiao angkat suara seraya tersenyum. Sejujurnya dia sudah bosan dengan pertemuan ini dan juga tidak nyaman memakai jubah tersebut.

Kaisar Yang Qian menatap Han Xiao lalu mengedarkan pandangannya, memang yang di tunggu semuanya sudah datang jadi dia segera mengangkat suaranya, "Kita ada di sini hari ini untuk Pertarungan Keajaiban."

Ketika membicarakan tentang Pertarungan Keajaiaban semua yang hadir menjadi serius ini bukanlah tentang pertarungan sederhana, tapi melibatkan para jenius dan keajaiban di tiga kekaisaran.

"Maksud Yang Mulia, kita akan beraliansi?" tanya Bing Xing, dia adalah gadis yang pintar jadi saat pertama membicarakan hal tersebut dia sudah tahu.

"Ya, anggap saja ini tanda terimakasih atas menolong putraku Han Xiao."

Grand Elder Jinghua masih tenang seolah ini terjadi sesuai harapannya, tapi berbeda dengan Bi Nianzu yang sangat senang beraliansi dengan kekaisaran.

"Kami akan melakukan yang terbaik Yang Mulia." Bi Nianzu memberi hormat pada Kaisar Yang Qian.

"Kami juga." Bing Jinghua juga bangkit dan memberi hormat.

Kaisar Yang Qian mengangguk lalu tersenyum karena ini memang sesuai dengan yang dia harapkan, "Kalian akan berada dengan tim Han Xiao."

Perkataan Kaisar Yang Qian membuat hening aula dan dipenuhi kebingungan.

"Yang Mulia, apakah anda tidak salah? Bukan maksudku meremehkan tapi Tuan Muda Han, bukankah tidak memiliki kultivasi?" tanya Bing Jinghua bingung.

Bing Xing hanya memiringkan kepalanya dia berpikir bahwa berada di tim Han Xiao dirinya tidak akan membantu banyak dengan kekuatan Han Xiao yang besar, belum lagi Ne Zha yang tidak bisa diukur oleh nalar, tidak mereka berdua tidak bisa diukur oleh nalar.

Bi Nianzu juga bingung, "Bukankah Yang Mulia mencari tim untuk Tuan Muda Qianfan?"

"Tidak, aku mengundang kalian untuk menjadi tim Han'er. Untuk Fan'er dia sudah memiliki timnya sendiri," jawab Kaisar Yang Qian.

"Ayah–" Han Xiao hendak memprotes namun dengan gerakan santai Kaisar Yang Qian, Istana Takdir miliknya keluar dan membuat terkejut Bing Jinghua, Bi Nianzu bahkan Bing Xing jenius dia terkejut melihat empat Istana Takdir, belum lagi dia melihat bayangan samar Istana kelima.

Bi Jiao yang cukup mengenal Han Xiao cukup tenang karena ini dalam harapannya, jika Han Xiao Cultivator biasa bagaimana mungkin dia bisa menghabisi Kera Giok Petir dengan mudah? Belum lagi Binatang Iblis bahkan dia menekan seluruh pemburu bintang lima!

Bing Xing terkejut karena dia mengetahui bahwa Han Xiao memiliki tingkat praktik Alam Emas kedua sudah memiliki empat Istana Takdir beserta bayangan kelima.

"Tapi dia masih kurang untuk melawan Qianfan yang memiliki lima Istana Takdir dan tingkat praktik Alam Emas keenam," batin Bing Xing tetapi dia tidak tahu mengapa selalu percaya pada Han Xiao.

Han Xiao dengan kesal menarik kembali Istana Takdir ke dalam meridian Neigong nya.

"Kurasa sudah cukup untuk pertemuan ini," ujar Han Xiao lalu pergi meninggalkan aula.

Kaisar Yang Qian sudah menduga Han Xiao pasti akan seperti itu, tapi cepat atau lambat dunia akan tahu bahwa Han Xiao sudah memiliki kultivasi yang cukup untuk disebut jenius.

Bi Jiao menatap punggung Han Xiao yang perlahan menjauh dari aula pertemuan, "Kenapa dia tidak ingin kultivasinya diketahui?" batin Bi Jiao.

"Baik, dua bulan lagi akan ada pemilihan untuk empat kursi lagi." Kaisar Yang Qian menyatakan niatnya.

"Ayah! Cukup aku, Ne Zha, Xing, dan Jiao saja aku tak butuh orang lain lagi untuk timku," suara Han Xiao terdengar dari kejauhan.

Bing Xing hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah kekanakan Han Xiao, sementara Bi Jiao mulai memerah karena merasa dibutuhkan oleh Han Xiao.

Kaisar Yang Qian menghela napas pelan dan mengatakan apa yang Han Xiao inginkan pada Patriark Nianzu dan Grand Elder Jinghua.

"Tapi Yang Mulia, tim untuk Pertarungan Keajaiban duel membutuhkan setidaknya enam atau tujuh orang," ujar Grand Elder Jinghua.

"Aku akan mengurus hal tersebut."

Dengan itu pertemuan ini berakhir walaupun berujung dengan Han Xiao yang memprotes.

***

"Jika kau marah, marahlah padaku jangan meninggalkan Klan."

Ne Zha menatap bosan Patriark Hong yang dari semalam mengoceh untuk membujuknya agar tidak pergi dari Klan.

"Baiklah aku tidak akan pergi," balas Ne Zha.

Patriach Hong sangat senang mendengar jawaban Ne Zha karena jika Klan memiliki murid berbakat seperti Ne Zha, kemajuan Klan akan sangat jelas tetapi perkataan Ne Zha berikutnya membuatnya bingung.

"Aku tak akan mewakili Klan dalam Pertarungan Keajaiban."

"Mengapa? Dengan kekuatanmu kau bisa memimpin tim sendiri."

"Aku sudah memiliki tim."

"Siapa timmu?" heran Patriach Hong.

"Aku timnya," suara cempreng dan bersemangat datang dari dalam kamar Ne Zha.

Patriach Hong menatap Ne Zha dengan tajam, dia tahu bahwa Ne Zha sering menyembunyikan wanita di kamarnya, "Bodoh apa yang kau lakukan? Su Lihwa ada di sini dan kau membawa wanita lain?!"

Ne Zha tersenyum kecut atas pemikiran Patriark Hong, memang dia menyembunyikan Xia Shiva di kediamannya tapi itu hanya untuk menyembuhkannya bukan yang aneh-aneh seperti yang ada di pikiran Patriark Hong.

Xia Shiva keluar dari kamar Ne Zha dan menemui Patriark Hong.

"Patriark Hong, aku adalah tim Ne Zha dan ada juga Su Lihwa itu," tutur Xia Shiva.

Patriach Hong mengerutkan dahinya karena dia mengenal gadis ceria dan cempreng itu, "kau... Xia Shiva? Putri dari Kerajaan Xia?"

Kerajaan Xia adalah salah satu kerajaan dibawah kekuasaan Kekaisaran Yang.

Xia Shiva mengangguk, "Ya itu aku."

Next chapter