Pagi hari yang cukup tenang Han Xiao bangun dari tidurnya, dia mengedarkan pandangannya.
Sesaat dia tersenyum canggung atas apa yang ada di hadapannya, ranjangnya sangat kacau dengan sedikit lembab dia menggaruk kepalanya yang tidak gatal seraya memperhatikan Bi Jiao yang sedang tertidur pulas tertutupi selimut tanpa pakaian.
"Ah sial, penyakit ini entah dari dunia sebelumnya dan dunia ini aku tak bisa menahannya," batin Han Xiao. "Hm, dan lebih buruk lagi di dunia ini."
Yang dia sebut penyakit adalah kebiasaan buruknya yang tidak bisa jauh dari kesenangan dengan wanita.
"Aku harus mencari udara segar, semenjak datang ke kota Woaven aku hanya tinggal di rumah dan berkultivasi."
Dengan itu Han Xiao turun dari ranjang dan menghampiri lemari besar di sudut ruangan. Dia menatap kesal pada banyaknya jubah bangsawan di lemari tersebut, dengan mengacak-acak dia mencari pakaian yang cocok untuk seleranya tapi tak ada juga.
"Huft..." Han Xiao menghela napas sebelum berteriak. "Yang Feng!!!"
Bi Jiao tidak terganggu dengan teriakan Han Xiao, dia masih tertidur dengan anggun. Tidak butuh waktu lama untuk Yang Feng datang ke kamar Han Xiao.
"Ada apa Saudara Han?"
"Aku ingin kaos apakah tidak ada? Aku tidak suka memakai jubah ini, sangat merepotkan."
Yang Feng merenung sejenak sebelum pergi keluar dari kamar Han Xiao, sambil menunggu Yang Feng. Han Xiao pergi untuk membersihkan tubuhnya yang lengket karena olahraga semalam.
"Saudara Han! Pakaianmu aku simpan di meja!" seru Yang Feng diluar kamar mandi.
"Terimakasih Saudara Feng!" teriak Han Xiao seraya membersihkan tubuhnya.
Yang Feng hendak pergi namun saat dia melihat ranjang yang berantakan lalu menyadari bahwa Bi Jiao sedang tertidur pulas di sana. Yang Feng dengan lembut menggelengkan kepalanya lalu pergi keluar ruangan.
Han Xiao sudah membersihkan tubuhnya lalu memakai kaos oblong yang dibawa oleh Yang Feng, dia sangat nyaman menggunakan kaos tersebut, sejenak melirik Bi Jiao lagi lalu meninggalkan kamarnya.
"En, aku harus kemana?" pikir Han Xiao saat dia sampai di pintu depan rumah.
Dia menghampiri penjaga di sampingnya, Han Xiao menepuk pundak penjaga tersebut. Penjaga itu terkejut lalu dengan cepat membungkuk memberi hormat diikuti oleh penjaga di sisi lain.
"Aku mau bertanya, tempat mana yang ramai dikunjungi saat ini?" tanya Han Xiao.
"Hormat tuan muda Han. Anda bisa menuju pasar kota, disana sangat ramai," jawab penjaga itu dengan hormat.
"Ah baiklah terimakasih, aku akan kesana sekarang."
"Apakah anda butuh prajurit untuk pelindung?" tawar penjaga itu.
Han Xiao tersenyum dan menggeleng lalu dengan itu dia berjalan menuju pasar kota.
***
Jalanan di kota sangat ramai dan hidup, beberapa pedagang berteriak untuk mempromosikan dagangan mereka mulai dari pedagang sayuran, pakaian, hingga peralatan untuk rumah tangga.
Han Xiao dengan santai berjalan di pasar kota yang ramai itu, dia sangat menikmati keramaian ini dengan sebuah permen apel di tangannya. Perhatiannya tertuju pada sebuah bangunan besar yang berada di luar pasar, dia dengan penasaran menghampiri bangunan tersebut.
Berjalan dengan santai Han Xiao sampai di bangunan tersebut ada sebuah papan besar dengan ukiran tertulis 'Paviliun Surga Harta Karun' dia masuk ke dalam bangunan tersebut.
"Selamat datang di Paviliun Surga Harta Karun, tuan muda apa barang yang anda butuhkan?" seorang gadis menghampiri Han Xiao dengan ramah.
Han Xiao menatap gadis itu lalu mengedarkan pandangannya dan melihat ada sekelompok gadis yang memakai pakaian sana dengan gadis yang menyapanya, hanya saja kelompok itu memandang Han Xiao dengan berbeda atau bahkan dengan pandangan merendahkan karena pakaiannya yang biasa saja.
Han Xiao menyeringai lalu bertanya pada gadis tersebut, "Aku ingin membeli beberapa sumber daya untuk menempa senjata."
Gadis itu mengangguk lalu membawa Han Xiao ke suatu tempat yang tak jauh dari posisinya sekarang.
"Huh paling dia hanya membeli material biasa." Salah satu gadis di kelompok itu berkomentar.
"Yah, Suyin gadis yang naif, pemuda biasa saja dia layani." Gadis lainnya berkomentar.
"Memangnya dia bisa dapat pelanggan yang kaya? Sekalipun ada itu hanya akan jadi bagian kita." Gadis dengan alis yang seperti pedang berkata dengan sarkastik.
Berbagai komentar dilemparkan karena Han Xiao yang terlihat biasa saja, tapi dia tidak peduli dan hanya mengikuti gadis yang mereka sebut dengan nama Suyin. Hanya ada seringai di ujung mulut Han Xiao.
"Ah wanita, tidak di duniaku dulu dan dunia ini tetap saja suka bergosip," batin Han Xiao tertawa kecil.
Dia berjalan hingga sampai di hadapan sebuah meja yang cukup besar dengan berbagai material untuk membuat senjata. Han Xiao memperhatikan material tersebut satu persatu dia melihat ada Mineral Hitam sebuah besi berwarna hitam pekat dengan aura yang dingin.
"Ehm. Surga Harta Karun ini apakah cukup bodoh? Baja Naga mereka sebut Mineral Hitam?" Han Xiao mengerutkan alisnya.
Saat melihat Han Xiao yang tertarik pada Mineral Hitam yang tampak biasa tersebut para gadis di belakang diam-diam memandangnya dengan jijik. Tapi berbeda dengan gadis yang melayaninya dia menjelaskan fungsi dan manfaat Mineral Hitam pada Han Xiao dengan sangat sabar.
Dengan senang hati Han Xiao memborong Mineral Hitam tersebut, "berapa harganya?"
"Hanya sepuluh Koin Kristal perpotongnya," jawab gadis itu dengan tenang.
"Ada berapa banyak?"
"Cukup banyak tuan muda, karena komposisinya yang sangat berat untuk senjata sangat jarang yang membelinya."
Han Xiao mengaggukkan kepalanya, memang benar Baja Naga sangat berat jika belum dimurnikan dengan benar.
"Aku ingin semua," ucap Han Xiao tenang.
Seketika kelompok gadis tadi tersedak napas mereka saat mendengar ucapan enteng Han Xiao, meskipun Mineral Hitam murah tapi dia membeli semua itu bukanlah hal yang bisa dilakukan dengan santai seperti itu.
"Tuan muda, kami memiliki dua ribu potong Mineral Hitam," jawab gadis itu dengan ragu.
"Ya sudah itu bagus, ambil semua dua ribu Mineral Hitam itu," ujar Han Xiao.
Gadis itu sejenak merenung sebelum menatap Han Xiao, mengetahui keraguannya Han Xiao melemparkan Cincin Spasial pada gadis itu.
"Di dalam itu ada dua puluh ribu Koin Kristal, ambil uangnya dan simpan Mineral Hitam ke dalam," kata Han Xiao lalu berjalan lagi menuju lantai dua.
Gadis itu bangun dari lamunannya lalu bergegas menuju gudang penyimpanan untuk mengambil pesanan Han Xiao.
Para gadis yang melihat kejadian itu dengan cepat berbondong menuju Han Xiao, sekarang mereka mengetahui bahwa Han Xiao pasti bukanlah Kultivator sembarangan karena Kultivator yang memiliki Cincin Spasial pribadi bahkan melemparkannya dengan mudah itu pasti dari sekte atau kekuatan yang besar.
"Tuan muda apa yang anda butuhkan?" tanya gadis yang tadi menghinanya.
"Tuan muda, apakah anda membutuhkan pill?"
"Tuan muda apakah anda membutuhkan Alat Roh? Aku memiliki rekomendasi yang baik."
"Tuan muda apakah anda membutuhkan teknik untuk kultivasi atau jurus? Aku tau yang terbaik."
Berbondong pertanyaan dari para gadis itu menghujani Han Xiao, dia paham bahwa pelanggan seperti dirinya sangat berharga karena setiap pelanggan membeli barang para pelayan ini akan mendapatkan keuntungan setidaknya lima persen dari barang yang terjual.
Han Xiao hanya menyeringai melihat kelakuan para gadis ini dan melanjutkan langkahnya menuju lantai dua, tempat Alat Roh dan teknik beladiri.
Suyin dengan cepat menyiapkan Mineral Hitam ke dalam Cincin Spasial milik Han Xiao, saat dia mencari Han Xiao di lantai dua dia terkejut dengan apa yang dilihatnya, para gadis seniornya berbondong berebutan Han Xiao tapi dia melihat bahwa Han Xiao hanya acuh tak acuh kepada para gadis tersebut.
Dengan mengumpulkan nyalinya dia menghampiri Han Xiao dan memberikan Cincin Spasial kepada Han Xiao, "Tuan muda, semua Black Iron ada di sini."
Han Xiao mengangguk dan tersenyum pada Suyin dia menyukai gadis lugu dan jujur tersebut daripada gadis yang lainnya.
"Oke aku ingin melihat beberapa Alat Roh," ujar Han Xiao.
Suyin hanya mengangguk lalu memimpin jalan untuk Han Xiao, "Tuan muda, Alat Roh tingkat apa yang anda inginkan," tanya Suyin.
Han Xiao merenung sebelum menjawab, "Apakah ada Alat Roh berbentuk kaos seperti ini?" Han Xiao menunjuk kaos oblongnya.
Sejenak Suyin menatap heran Han Xiao, biasanya para Kultivator akan mencari Alat Roh dengan bentuk jubah yang gagah tapi pemuda di hadapannya ini justru mencari kaos biasa.
"Ada tuan, tapi Alat Roh ini hanya berada di perak menengah," jelas Suyin.
"Bawakan saja, apakah tidak ada yang lebih tinggi? Tak apa tidak seperti kaos ini hanya saja yang terlihat sangat simpel dan nyaman dilihat."
Suyin menatap aneh pada Han Xiao sebelum membawanya menuju tempat Alat Roh pakaian, dia mengambil kaos oblong dengan warna hitam dan memberikannya pada Han Xiao.
"Tidak buruk walaupun Perak kelas menengah," komentar Han Xiao.
Dia hanya membutuhkan kaos yang tidak akan robek saat pertarungan karena dia sudah berulang kali mengganti kaos oblong nya yang robek karena pertarungan, tentu saja berbeda dengan kaos Alat Roh ini walaupun Alat Roh tingkat meengah itu cukup untuk menahan gelombang kejut dari pertarungan sehingga tidak mudah sobek.
"Aku membawa semua," ucapan Han Xiao lagi-lagi membuat Suyin terkejut.
"Tuan muda, Alat Roh ini berharga tiga ratus Koin Kristal." Suyin bertanya-tanya dalam hatinya tentang identitas Han Xiao yang seenaknya membeli barang tanpa memikirkan harga.
"Ada berapa semuanya?" alih-alih menjawab Han Xiao kembali bertanya.
"Alat Roh ini, kami memiliki seratus," jawab Suyin.
"Dia tidak mungkin membeli sebanyak itukan?" batin Suyin bergetar, dia sudah melihat banyak orang kaya tapi tidak ada yang membeli seperti Han Xiao yang tidak mengedipkan mata saat melempar banyak Koin Kristal.
"Ya bawa saja semua." Han Xiao memberikan Cincin Spasial lainnya.
Hati kelompok gadis tadi semakin menggila saat melihat Han Xiao memberikan Cincin Spadial yang berbeda, Suyin di sisi lain senang tapi dia juga bingung.
"Sebentar tuan muda aku akan memanggil kepala paviliun untuk mengurus ini karena aku tidak yakin," kata Suyin dengan ragu.
"Tidak usah, kau bawa saja Alat Roh itu lalu ambil Koin Kristal nya, aku tak punya banyak waktu," bantah Han Xiao.
Suyin dengan ragu mengambil Alat Roh kaos tersebut lalu memberikannya pada Han Xiao.
Setelah menerima kaos tersebut di dalam Cincin Spasial nya. Han Xiao terus memborong setiap barang yang menarik perhatiannya ini membuat rahang kelompok gadis tersebur jatuh ke lantai.
Han Xiao merasa sudah cukup lalu berjalan menuju keluar dari gedung dipimpin oleh Suyin.
Saat sampai di pintu Han Xiao membalikan tubuhnya dan menatap Suyin yang membungkuk memberi hormat.
"Aku senang dengan pelayananmu," ucap Han Xiao. "Ini sebagai uang tip."
Han Xiao memberikan Tas Spasial tingkat rendah untuk Suyin yang sudah dia simpan sesuatu di dalamnya setelah itu dia memberikannya pada Suyin, dengan penasaran Suyin melihat isi Tas Spasial nya. Dia terkejut melihat apa yang Han Xiao berikan padanya.
"Tuan muda i...ini!" seru Suyin tak percaya.
"Itu hanya hadiah kecil, selamat tinggal." Han Xiao tertawa kecil lalu melambaikan tangannya.
Saat Han Xiao sudah sedikit menjauh Suyin dengan penasaran berteriak pada Han Xiao, "Tuan muda, jika boleh tau siapa namamu?"
Han Xiao berhenti berjalan tanpa membalikan tubuhnya, "Han Xiao."
Suyin seperti tidak asing mendengar nama tersebut, dia berkata pada gadis lain di dalam Paviliun Surga Harta karun, "Suier-jie nama tuan muda itu sangat tidak asing."
"Siapa nama tuan muda kaya itu?" gadis bernama Suier ini tampak sangat dekat dengan Suyin.
"Han Xiao."
Seketika Suier membeku dia menatap tak percaya punggung Han Xiao yang perlahan menghilang, "Suyin! Hanya aja satu nama Han Xiao! Yaitu putra angkat Kaisar!"
Suyin akhirnya teringat sesuatu dia menelan ludahnya, pantas saja Han Xiao membeli barang seperti membeli gandum dia bahkan tidak berpikir dua kali saat memborong setiap barang. Dan paling menguntungkan adalah dia tidak bersikap seperti gadis pelayan yang lain.
"Tapi kenapa dia keluar tidak dengan pengawal?"
"Suyin kau memang sangat kekurangan informasi, tuan muda Han ini sangat suka pergi sendiri jika tidak ada sahabatnya. Ne Zha," jawab Suier.
Suyin mengangguk tanda mengerti, Han Xiao tidak tahu bahwa tindakannya itu menjadi perhatian dari manager dari Paviliun Surga Harta karun saat Suyin melapor.
"Apa!!! Dia membeli Alat Roh Emas jelas tinggi seperti membeli tahu?!" kepala Pavilion Surga Harta Karun kota Woaven. Cao Lindao berteriak terkejut.
Suyin di sisi lain mengangguk pada Kepala Pavilion Lindao.
"Putra Kaisar memang sangat tidak biasa." Manager Lindao tersenyum kecut. "Jika dia datang lagi langsung lapor padaku, biar aku yang menemaninya."
Lagi-lagi Suyin mengangguk tanda paham.
Di sisi lain Han Xiao masih berjalan santai di pasar, hingga dia sampai di tempat yang tidak asing baginya karena dia pernah melewati jalan ini saat menuju pusat kota dengan kereta Yang Feng saat pertama kali dia ke kota ini.
"Hmm... Ramai sekali di sana, ada apa?" Han Xiao bergumam saat melihat banyak yang berkumpul menuju sebuah kedai.
Dengan penasaran Han Xiao menghampiri kedai yang cukup jauh dari jaraknya sekarang, dia dengan susah payah menerobos banyaknya pria yang berkumpul di jalanan ini.
Saat selesai menerobos dia melihat seorang gadis yang tengah menunduk.