webnovel

7

"Jadi lo ngajak berantem pas gue udah sembuh?"Ucap archer

"Saya jadi tahu mengapa Komandan Aaron sampai tak tahan dengan sikap anda saat telfon tadi malam.."

"Seharusnya lo juga sadar setelah telfon tadi malem karena keputusan gue mutlak buat jalanin persidangan tertutup.."Ucap archer

"Memangnya ini negara anda?!"Ucap alex kesal

" ini juga bukan negara kalian..ngapain kalian maksa gue buat sidang terbuka.. Kalo bukan karena gue masih ngehargain lo semua.. Gue ga bakalan mau jadi saksi persidangan.. "

"Anda—"

"Kenapa? Lo pada punya telinga buat denger kan? DENGER BAIK-BAIK YA.. Negara KALIAN ini ga sesederhana itu buat maksain kehendak.. Ini negara tempat manusia berakal dan berpikiran tinggal yang punya hak buat berpendapat dan didenger pendapatnya bukan tempat hewan tak berakal tinggal.."Ucap archer.

Melihat tatapan archer berubah menjadi dingin, Mors langsung menghentikan gamenya dan menatap mereka sinis.

"Keluar kalo ga mau nerima permintaan kita.."Ucap mors dingin dan cuek.

Semuanya keluar terkecuali alex.

"Termasuk lo.."Ucap Mors melirik alex.

"Kalian emang ga bisa dibilangin baik-baik yah.. Kalian itu masih remaja dan ga tau seberapa pentingnya persidangan ini.. Lagian bukan kalian yang mau dipenjara.. Kalian Cuma harus ngomong yang sebenernya.. Apa susahnya?.. Sidang ini terbuka agar ga semua media bisa sembarangan ngomong tentang kejadian kemarin.. Gaakan ada gosip menyimpang..dan—"

"Lo bilang gue masih remaja dan gatau apa-apa?"Ucap archer menunduk dan dengan nada dingin

"Bukannya kalian harus bersyukur karena kalian sekarang gapapa?? Apa ga bisa kalian ngomong yang sebenernya aja tentang kejadian kemarin dan kalian bisa pulang tenang.. Gara gara kalian mahkamah ribut dan berantakan.."Ucapan alex dipotong oleh sindiran archer.

"Terus yang kalian peduliin cuma reputasi negara?"Sindir archer

"Apa?"Ucap alex kaget

"seharusnya kalian nerima permintaan gue.. Karena dengan sidang pembunuhan harl oleh aaron yang terbuka.. Negara lain termasuk negara musuh bakalan lebih gencar ngalahin negara ini.. Karena apa? Negara ini kacau berantakan.. Keluarga kerajaan mati kebunuh sama tentara yang udah ngabdi 20 tahun lamanya.. Pemerintahan keliatan ga bener di mata mereka.. Dan lo tau? Gosip yang lo omongin itu bukan ga bakalan ada kalo sidang dijadiin terbuka.. Tapi malah makin ada.."Ucap archer dingin dan sinis. Lalu ia kembali mengatur ekspresinya menjadi santai dan kembali tiduran di kasurnya.

"Sidang tertutup atau ngga sama sekali.."Ucap Mors kembali pada gamenya.

Alex terdiam dan perlahan keluar dari ruangan dengan kebingungan melanda.

Ia sangat paham apa yang dibicarakan archer. Tapi yang membuatnya heran.. Bagaimana anak yang berumur 18 tahun bisa memikirkan hal sejauh itu. Ia bahkan tak terfikir tentang itu.

"Ada apa, Doktor?"

"..."

Semua orang saling menatap bingung.

"Sidang jadikan tertutup."Ucap alex segera sadar dan pergi kembali ke mahkamah.

Sidang dimulai..

"Kasus 5225, Pembunuhan Prof.Dr. Harl Luiza.. Terdakwa Komandan Aaron Eldric, Sersan Dary Arsenio, Sersan Reymond Fidelyo.. Kejadian bisa dijelaskan terlebih dulu oleh pihak terdakwa.."

"Menurut komandan Eldric, Sersan Arsenio, dan Sersan Fidelyo.. Cerita dimulai ketika mereka diperintahkan untuk menjaga Tuan Luiza yang akan bertemu dengan Archer dan temannya, Mors.. Mereka menunggu perintah Tuan luiza untuk menyerbu archer dan mors dikarenakan pembunuhan kepada 35 orang di malam sebelumnya oleh keduanya.."

Semua orang kembali dikejutkan dengan kasus baru dibaliknya.

"Diduga archer dan mors merupakan killer yang mempunyai penyakit kejiwaan dan membunuh 35 orang dengan sadis yang salah satunya merupakan pembisnis negri bernama Ryan Clint..---"

"Tunggu! Kenapa kamu.."Ucap Aaron hendak menghentikan pernyataan dari pengacara yang ia sewa.

"Tuan.. Jika anda ingin keluar dari kasus ini ikuti saja permainannya.. Jika anda ingin saya membicarakan yang sebenernya anda pasti tidak bisa kabur dari kasus ini.. Apa anda tidak tahu? Semua bukti mengarah pada anda.. Pernyataan saya ini saja hanya akan memguramgi hukuman yang akan anda dapatkan.."Jawab pengacara itu

"Tapi—"

Di rumah sakit..

Ruangan tempat dimana archer dan mors dirawat suara tawa menggema. Ternyata tak hanya archer dan mors yang tengah tertawa namun bahkan bersama para perwakilan persidangan dan wartawan pun tertawa.

Dari awal, Archer dan Mors memang sudah bosan mendengar perbincangan saat sidang. Karena mereka tak ada di sana langsung jadi mereka tak merasa ketegangan. Justru malah rasa bosan yang terus menerus menyerang mereka.

"Kenapa si orang pengadilan itu kalo ngomong berbelit kek benalu?"Ucap archer lirih.

"gimana bisa lo baru tau, ini alesan gue kenapa nolak cewe anaknya hakim?"

Archer menengok mors perlahan.

"Gue jadi penasaran kenapa dia nembak lo.. Dia bego ya.."

"Lo ga tau gue ganteng ya?"Ucap Mors percaya diri dengan wajah datar

"(menahan tawa).. Siapapun disini juga tau kalo gue lebih ganteng..coba yang disini angkat tangan kalo gue lebih ganteng.."

Hampir semua mengangkat tangan. Yaa semua tau kalau keduanya bagai sebuah patung sempurna. Namun jika mengenai ketampanan lebih siapa. Ya itu archer entah kenapa.

"Tapi gue lebih pinter dari lo.."Ucap Mors

"Oh ya? Coba tes.. Kita bakalan tes lewat tebak-tebakan.. Jadi iq kita ga jadi masalah.. Oke kita cari.. Ini ketemu.. Karena kita bersaing... Lo aja yang bacain.."Ucap arhes menunjuk sang perwakilan pengadilan.

"Sebuah kapal selam ngangkut orang 1000. Kapal itu tenggelam. Kenapa?" Ucap sang perwakilan tadi membacakan pelan.

Mereka terdiam berfikir.

"Per orangnya punya berat badan 100 kg.."Ucap Mors

"Salah" ucap pembaca yang terlihat menahan tawa.

"Gila lo? Mana ada..GUE JAWAB! Ini pati bener.. Soalnya dia nabrak karang makanya tenggelem"Ucap Archer

"Salah"

"Lo tau darimana nabrak.. Kan ceritanya langsung tenggelem?"Ucap Mors

"Kan ini soal pinter-pinteran.. Coba donk berfikir diluar otak" Ucap Arhes.

"(Mengangguk paham).. Soalnya kapal itu ditenggelamin"Ucap Mors

Krik krik krik

"Yaa ngga sesederhana itulah.."Ucap Arhes

"Jawabannya karena itu adalah kapal selam.. Jadi wajar kalo kapal itu tenggelem.."Ucap Pembaca itu.

Ketika sudah melihat jawabannya keduanya terdiam.

Archer yang kesal langsung membuang hpnya sembarang tempat.

"SUSAH SUSAH GUE MIKIR.. TERNYATA KAPAL SELAM.. Apa-apaan.."Ucap arhes kesal.

"Ah.. Udahlah gue keliatan bego nya.."Ucap Mors

"Gimana kalo kita maen aja..Maen game biasa..."Ucap Archer

"Oke siapa takut.."Ucap Mors

Lalu keduanya maen game dan saking serunya mereka tidak sadar kalau dari vidcall di pengadilan tengah memandangi mereka kesal karena mereka tidak memperhatikan.

"Tuan muda Archer , tuan muda Mors.. Tolong dengarkan pernyataan daari pihak terdakwa.."Ucap Alex.

Archer dan Mors yang saat itu tengah bermain game di ponsel mereka langsung mengangkat kepala.

"Gue serasa kepergok guru pas main game di kelas sejarah.."Lirih Mors dengan muka datar.

Archer yang tidak berkata apa-apa kini menahan tawa dengan pengucapan mors yang sangat lucu dan sangat amat benar seperti yang ia rasakan.

"Ekhem.. Lanjut"Ucap archer yang masih menahan tawa'nya.

Ketika semua sudah melajutkan persidangan, Entah dorongan darimana Archer mundur dari kamera...

"Huahahahahhahaha..."Tawa ledakan archer membuat semua juga tertawa. Mereka juga merasakan hal yang sama seperti archer dan mors ketika ketauan sedang main sendiri di tengah sidang berlangsung. Mors yang tak tahan juga keluar dari kamera dan menahan tawanya dengan masuk ke kamar mandi.

"ARCHER VALANTINO ORLANDO!"

Archer yang merasa namanya dipanggil kembali ke kamera.

"Ya? Ada yang manggil?"Ucap archer santai.

"Apa saya perlu memperjelas lagi kepada anda?.. Jangan membuat keributan saat sidang berlangsung karena bagaimanapun juga ini adalah sidang penentuan untuk komandan dan para sersan.."Ucap Alex

"Alex.. Gue ga mau buang waktu gue dengan dengerin PEMBOHONGAN PUBLIK kaya tadi.. Jadi.. Daripada gue pusing dengernya mending gue ngabisin waktu dengan maen ama temen gue.. "

"Apa maksud anda soal pembohongan publik?"Ucap pengacara terdakwa.

"Gimana kalo gue langsung nanya sama hakim agung.. Karena gue ga mau berbelit.. Sebutkan pasal negara ** tahun **** .."

".. Barang siapa yang melakukan penyebaran, penjelasan, atau pernyataan palsu saat persidangan berlangsung maka akan dijatuhi hukuman 5 tahun penjara atau denda sebesar 50 miliyar.."

"Gue ga tau asalnya kenapa pake ada sidang segala padahal semua udah jelas.. Ya kan? Komandan aaron eldric?"Ucap Archer menatap nyalang sang komandan yang sekarang memakai pakaian penjara.

"Kamu!! Kamu udah bohongin saya.. Kamu lah yang seharusnya ada disini sebagai terdakwa.. Kamulah yang seharusnya---"

~ Tertayang rekaman cctv hotel Heaven III~

Terlihat semuanya mulai dari archer yang menolak untuk menjadi guard bagi nona savana. Lalu berakhir dengan datangnya para tentara dan polisi yang menodong pada archer. Lalu meloncat pada saat dimana mereka menembaki archer dan mors saat keduanya mau mengeluarkan pistol mereka. Lalu kemudian langsung saat archer dan mors yang tumbang.

~selesai~

"Tidak! Itu tidak benar!"

"Komandan.. Tolong dengarkan penjelasan saksi dulu.."

"Gue ga suka boong jadi.. Gue ga mungkin donk ngasih video palsu.. "

"Kejadiannya sebenernya bermulai dari keluarga luiza yang meminta kami sebagai pembunuh bayaran untuk melakukan penyelamatan pada nona savana yang diculik oleh pengusaha bernama Ryan Clint untuk pembalasan dendam atas pengkhianatan nona Fransa, Saudara sepupu nona savana yang tengah kabur sudah 10 tahun lamanya.. Kami melakukannya.. Kami juga melaporkan kepada pihak polisi namun.. Polisi terlalu lama sehingga kami hampir mati oleh 35 orang itu.."Ucap Mors setelah kembali dari kamar mandi.

" Jadi kami berusaha membela diri dan berhasil merebut pistol Desert Eagle Mark XIX dari para penjual manusia itu.. Karena mereka tak bisa ditenangkan maka kami menembak ke 35nya.. Lalu pergi karena terlalu lama menunggu polisi... Keesokkan harinya.. Kami dikabarkan untuk bertemu dengan Tuan harl. Kami menemuinya dan beliau meminta kami untuk menjadi bodyguard nona savana.. "Lanjut Mors

"kami menolaknya karena kami juga masih memiliki uang cukup untuk kami berdua.. Tak perlu sampai menjadi bodyguard..kami menolaknya lalu tiba tiba.. Para tentara masuk dan bilang kalau kami melakukan pembunuhan.. Padahal ke 35 itu meninggal bukan karena tertembak tapi karena di bom. Kami tak memilikinya.. Dan anehnya ada peluru milik para polisi.. Didalam tubuh mereka.. Yang artinya—"Lanjut Mors.

"Mors.. Udahlah jangan mbahas yang itu.. Fokus aja kasus ini.. Mana mau mereka nangkep polisi.. Nangkep tentara aja pake berbelit kek ga mau tu tentara masuk penjara.. Kenapa? Lo pada takut negara ga ada yang njaga kalo dia masuk penjara?"Ucap archer menyindir.

"Intinya.. Kami dipojokkan oleh tuan luiza. Dan juga ditodong oleh banyak polisi dan tentara.. Kami awalnya mau melawan dengan menggunakan pistol yang kami dapat dari kejadian sebelumnya.. Tapi kami malah ditembak duluan oleh para polisi dan tentara itu.."Ucap mors menyelesaikan dialognya.

Tanpa basa-basi, ia segera meraih air minum dan meminumnya. Ia terlalu banyak bicara.

"Tidak .. Itu tidak benar!"

"kalo lo mau tau kenapa ini semua ngarah ke lo adalah ini!"Ucap archer memperlihatkan sebuah peluru khas pistol Glock meyer 22 yang hanyalah komandan dan 2 sersannya yang memakai senjata itu.

"Dari petugas yang meriksa tempat kejadian pun bilang.. Ga ada sama sekali yang liat peluru dari pistol gue.. Dan semua yang ada di badan polisi serta badan gue ama mors juga Harl luiza.. Adalah Pistol lo bertiga.. Selain itu.. Peluru gue dan mors beda ama punya lo.. Jadi? Ga perlu diomong lagi kan?"Ucap archer memasang senyum kemenangan.

"Kalian pasti mengganti peluru kalian saat akan menembak..."Sangkal Sang pengacara terdakwa

"Kapan?"

Pengacara itu terdiam. Semua yang ada disana juga terdiam.

"Jawab pertanyaan gue kalo gue emang salah ngasih keterangan.. Kapan gue ganti peluru?? Saat mau ditembak? Emang bisa? Emang lo bisa ngganti peluru secepet itu? Gue aja belum ngeluarin pistol tapi mereka udah nembak duluan.. Kapan gue tanya?!"Ucap archer memojokkan pengacara itu.

"Komandan.. Alesan gue ga nyari pengacara buat sidang kali ini... Adalah karena gue saksi.. Dan selain itu.. Kalo gue bisa ngelakuin semuanya kenapa gue butuh pengacara? Kenapa? Karena mereka terlalu banyak yang suka membalikkan fakta dan malah bikin jebakan buat diri sendiri.. Yaa mereka si gapapa.. Lah yang kena malah yang make dia.."Ucap archer menatap sinis pengacara itu.

"Dan kalo mau ngomongin soal kejiwaan gue dan mors... Kita baru aja dapet pemeriksaan karena gue tahu banget lo pasti mikirnya gue kayak gitu.. Dan lo liat sendiri hasilnya.."

~Terdapat kertas berisi hasil pemeriksaan. Yang menyatakan bahwa kejiwaan archer dan mors 100% sehat dan bahkan lebih sehat. Terlihatlah juga mereka mendapat perawatan intensif karena peluru glock itu menyambar bagian-bagian dalam tubuh mereka~

"Kalo bukan karena daya tahan tubuh kita yang bagus.. Mungkin kita bakalan koma berbulan-bulan.."Komentar mors.

"Oh iya.. Hampir aja lupa.. Kalo kalian tanya alesan komandan nglakuin itu, sebenernya bukan apa-apa.. Dan gue juga gamau lo kelamaan di penjara.. Komandan Cuma salah nembak karena taunya tuan harl itu gue.. Dan kenapa mau nembak gue?? Bukannya itu udah jelas yah? Karena tuan harl yang merintahin.."

"Oke.. Selesai kan peran gue disini.. Keputusan ada ditangan hakim jadi.. Gue laper mo makan.."Ucap archer mematikan kamera itu.

Terjadi keheningan dalam beberapa menit.

Soal kasus yang archer sama mors mbunuh 35 orang itu. Ryan terbukti bersalah dan buat mbales kebaikan archer ama mors, dari george dan clara udah siap jadi saksi. Itupun karena archer sama mors juga ngirim bukti soal tujuan ryan nyulik savana lewat rekaman suara ryan pas lagi sama archer.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Waiting for the next part

Next chapter