webnovel

8

Srekk..

"Akhh.. Kenapa si idup gue ga ada yang jalan lancaar.. Ngapain coba idup kalo ga bisa kaya.."

"Jadi lo pengin mati?"

"Iya kalo bisa.."

DEG!!

Lelaki dengan baju jas kantoran dan berantakan itu seketika merinding dan baru mengetahui bahwa ia menjawabnya dengan sesantai itu.ia perlahan mengamati sekitarnya.

"Hahaha.. Paling gue nglindur.."

"Lo ga tidur"

DEG!!

Badannya kembali diselimuti ketakutan mendengar suara semengerikan itu.

"Si-siapa lo?!! Lo hantu ya?!"

"(Terkekeh).. Mungkin.."

Lelaki itu segera berlari meninggalkan tempat itu namun larinya seakan ada yang menyamai dan bahkan lebih cepat darinya. Ia hanya berdo'a bisa sampai ke rumahnya daripada bertemu dengan hantu itu.akhirnya ia sampai didepan pintu rumahnya..

Daerah itu sangat sepi karena sudah tengah malam. Baru saja tangannya mau meraih pintu namun tiba tiba sebuah pisau berukir 2 ular python dan saatu naga menancap ditangan kanannya itu. Darah segar mengalir ke lantai.

"AAAAAA!!!!AKHH!!!"

Sebuah bayangan hitam nampak dibelakang lelaki itu.

"Lo pengin mati kan? Lo berhadapan ama orang yang tepat.. Kenalin gue malaikat pencabut nyawa lo, Archer!"

"Gak! Gue gak mau mati sama lo!!! Biarin gue pergi.. Gue mohon.."

Lelaki yang bahkan tingginya hampir sama dengan lelaki kantoran bernama Archer itu memiringkan kepalanya. Ia tersenyum tipis. Senyuman yang sangat mengerikan dimata orang lain.

"Lo mau ga gue kasih pekerjaan..? Bunuh istri lo yang ada didalem..Bawa jasadnya didepan gue.. Nyawa lo bakalan aman"Ucap archer sambil menggesek-gesekkan pisau yang berukiran sama ditangannya yang terbungkus sarung tangan hitam berlambang mata tajam serigala.

"Hh..Hh.. Tapi.."

"Lakuin sekarang."Ucap archer tanpa bantahan.

"Iya..gue bakalan lakuin.."Ucap lelaki itu merangkak ketakutan masuk kerumah dengan pintu terbuka. Archer memasuki rumah itu. Menunggu lelaki tadi tepat ditengah pintu.

"Maafin aku, Lisaa !!"Ucap lelaki itu menusuk perut istrinya sendiri dengan air mata berderai derai.

"Akhh..Mass..Kenapa.."Ucap istrinya sebelum akhirnya mati tak berdaya.

"Lisaaaa"Ucap lelaki itu memeluk istrinya yang sudah mati itu.

Archer yang melihatnya bukan tersenyum ataupun bersedih apalagi bersalah, Ia menatap keduanya dengan enggan.

"AKU UDAH NGELAKUIN YANG LO MAU..LO PUASS??"

Archer masih dengan dingin menatap lelaki itu yang menangis sejadi jadinya.

"Apa.. Sepenting itu DIA bagi lo?"Ucap Archer mengasah pisaunya.

"Jelas dia penting.. Dia cahaya hidup—"

"Terus buat apa lo bunuh dia yang lo bilang cahaya kehidupan lo?"

Lelaki itu terdiam. Ia perlahan mengerti maksud archer.

"Gue cuma nyuruh..bahkan ga maksa.. Padahal lo bisa tuh setelah dapet pisau gue buat mbunuh gue tanpa ngikutin perintah gue.. Apalagi.. Gue bukan siapa-siapa lo.."Ucap archer menatap dingin lelaki yang membeku mendengar kata-katanya.

"Lisaa.."Lirih lelaki itu.

"Hidup yaa.. Hidup bahkan lebih indah kalo lo punya yang selalu ada.. Tapi.. Lo malah bilang kalo hidup tanpa kaya itu ga berarti.. Itu artinya.. Definisi hidup lo itu..CUMA SEBUAH ANGAN!"Ucap archer melempar pisaunya dan tepat mengenai dahi lelaki itu.

"Arghh .. Akhh.." Lelaki itu tumbang.

Archer hanya terlihat dingin menatap kedua suami istri itu.

"Manusia ga tau diuntung.."Ucap archer pergi dari sana.

Paginya..

Berita bermunculan dikota tentang pembantaian seorang suami kepada istrinya dan tidak ada yang menyaksikannya. Seluruh badan forensik kota pun tak menemukan adanya orang lain. Masih dengan keterangan suami yang stres karena baru dipecat dan frustasi lalu membunuh istrinya yang tengah tertidur. Dan karena menyesal, ia memutuskan untuk bunuh diri.

"Lo kan?"Ucap mors yang tengah menonton tv.

"Iya.."Ucap Archer yang baru saja selesai ganti baju setelah mandi tadi.

"Udah? (Archer selesai memakai bajunya) Ayo!"Ucap Mors.

Keduanya pergi ke markas Mot untuk menemui Bento dan yaa sekalian makan pagi karena sudah lama mereka tidak ikut makan pagi bersama para anggota mot. Mereka memakai Motor mereka masing masing. Archer dengan motor NCR Leggera 1200 Titanium'nya dan Mors dengan motor Aprilia RSV 1000R Mille'nya. Kedua motor tercepat didunia.

Kali ini mereka tidak perlu mengatur lampu lalu lintas karena yaa.. Untuk apa lagian. Saat itu kenapa sampai mengatur lalu lintas karena Archer sangat lapar saat itu.. Makanya sampai membuat lampu hijau selalu menyala ketika Archer lewat dengan motornya.

Saat lampu merah menyala..

Archer dan Mors menghentikan motor mereka. Mereka hanya menunggu dengan sabar. Hingga Archer baru menyadari mobil disebelahnya Mobil 4 x 4 vision asli rusia.

Begitu melihat siapa yang mengendarainya, Itu adalah keluarga Luiza. Lebih tepatnya George, Clara, dan tentunya Savine.

"Pantes aja.."Ucap Archer menegakkan badannya kembali.

"Apa?"

Archer melirik mobil sebelahnya.

"Luiza?"

"Hm..Ayo!"Ucap Archer begitu melihat lampu hijau mau menyala.

Mors mengiyakan dan bersiap kembali untuk mengendarai motornya.

Sedangkan savana..

Ia menggerutu selama perjalanan. Karena kejadian 2 bulan kemarin, Ia jadi lebih dijaga seperti sekarang ini.

"Ayah.. Nanti aku mau ada ekskul dulu.. Gausah jemput yah.. Temen aku ada ko—"

"Ngga, sayang.. Nanti kamu kenapa-napa gimana.. "Ucap george

"Iyaa.. Mamah gamau kejadian 2 bulan kemaren itu keulang sayang.."Ucap clara

"Ck.. Ya mamah tau sendiri itukan kejadian udah 2 bulan kemaren.. Udah lama."Ucap savana

"Tapi sayang..."Ucap clara

"Pokoknya savana pengen sendiri pulangnya.."Ucap savana

"SAVANA! DENGERIN PAPAH! KEMAREN ITU UDAH CUKUP PARAH SAMPE PAPAH NGEHUBUNGIN PSYCO—hh.."Ucap george penuh emosi

"Psycopath ha?!.. Aku udah tau kok.. Kejadian sebenernya dan semua itu.. Aku udah tau.. Archer yang cuma keliatan anak orang kaya itu ternyata killer kan?.."Ucap savana

"SAVANA CUKUP! JANGAN BIKIN AYAH SEMAKIN PUSING!!"Ucap george membuat savana diam kesal.

Cittt..

Savana segera keluar dari mobil dan membanting pintu mobil.

"Pah.. Mah.. Aku pulang telat.."Ucap savana masuk ke sekolahnya.

"Hhh.."Helaan nafas george.

"Sayang.. Kasian kan savana kamu bentak gitu.."Ucap clara mengelus punggung george.

"hh.. Aku gatau lagi, clar.. Aku capek.."

"Yaudah.. Gimana kalo hari ini libur dulu yah.. Kita putar balik aja kerumah.. Kamu istirahat.."Ucap clara yang diangguki george.

Sesampainya..

Archer dan Mors turun dari motornya.

"Kapten?"

"Iya gue kenapa?"

"Gapapa.."Lirih Leo memilih untuk diam. Dia terkejut setelah sekian lama Archer baru datang ke markas di waktu makan siang

Archer dan Mors dengan santai mengabaikan nya dan masuk kedalam. Kehadiran mereka langsung meyita perhatian seluruh anggota Mot. Seketika seluruh orang disana terdiam senyap.

Next chapter