Brian dengan keras kepala, emosi, dan kekuatan hantamannya yang begitu kuat otomatis meremukkan Ardan yang tak sedikit pun membuat perlawanan.
"Lo pikir gue takut sama lo, eh?! Buat habisin lo sekarang juga, nggak jadi pertimbangan yang sulit bagi gue."
Situasi yang makin panas dengan makian kasar Brian, suara mengerikan dari kulit beradu yang sama sekali tak simbang.
Nino yang merasa tak perlu untuk meredam emosi sang adik, karena fokus sepenuhnya hanya pada Arka yang masih terus menangis.
Ting tong
Sampai sebuah bel pintu yang berbunyi mengintrupsi semua orang. Mereka yang saling pandang dengan perasaan was-was, khawatir jika petugas hotel mendapati sumber kegaduhan yang terjadi.
Zaki yang setelahnya mengambil tindakan, tak di sangka bahkan orang lain akan mengetahui lokasi yang telah mereka rencanakan untuk menjebak Ardan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com