webnovel

Malam Pertama di Alam Liar IV  

Sekonyong - konyong Saladhina Olivia pun meraih tangan Vivadhi Ranata, yang kemudian ditarik oleh sang gadis dan dimasukkannya tangan lelaki ke dalam celana dalamnya yang telah menjadi begitu basah dan lengket menempel dengan selangkangannya.

Dengan perlahan - lahan, Vivadhi Ranata mengelus - elus rambut - rambut halus yang tumbuh di lembah suci milik Saladhina Olivia.

Sebuah wilayah sakral yang belum pernah terjamah oleh pria mana pun seumur hidup sang gadis.

"Wah, lumayan lebat juga hutannya, tapi enak dan halus untuk diraba." Demikian batin sang lelaki sambil menjelajahi area paling pribadi milik sang gadis.

Dari sekian banyak wanita yang pernah dia telanjangi, baru kali ini lah Vivadhi Ranata melihat pubis (rambut vagina) yang demikian halus namun tetap lebat dan dengan sangat rapi tumbuh di area erotis sang wanita.

Lebat, halus, dan mulus.

Dan warna rambutnya yang hitam kecoklatan tersebut begitu kontras berpadu dengan warna kulitnya yang putih pualam.

Sebuah perpaduan yang bukan main sungguh sangat menggoda mata setiap insan yang melihatnya.

Dengan lembut Vivadhi Ranata mengelus-elus rambut halus di lembah keramat sang gadis.

Sesekali dengan nakal, sang lelaki tersenyum sambil menggelitik-gelitik rambut-rambut halus milik sang gadis sambil menelusuri lembah selangkangannya yang masih becek basah total tersebut.

Permainan tangan nakal sang lelaki dengan mudah membuat lembah perawan yang sudah basah kuyup tersebut menjadi semakin becek karena air nikmat sang gadis kembali keluar mengucur dari mata air pribadinya.

Saladhina Olivia sendiri, yang sudah semakin tidak sabaran membantu Vivadhi Ranata dengan menekan-nekan tangan sang lelaki yang berada di permukaan daerah pribadinya.

"Euuhh.., eeuuhh... Aaahhhhh...", desah Saladhina Olivia sambil tubuhnya menggelinjang dengan penuh nikmat, menari - nari dengan begitu moleknya mengumbar hasrat yang telah bergelora di dalam hati sanubari sang gadis.

Lalu, dengan tak sabar, Saladhina Olivia sendiri menurunkan celana dalam yang sudah di bertengger di pahanya yang putih dan mulus tersebut.

Maka kini telanjang bulatlah sang gadis tanpa ada sehelai kain pun yang menutupi keindahan tubuhnya.

Sungguh sebuah pemandangan yang sangat indah!

Tubuh Saladhina Olivia begitu luar biasa, sangat molek menggoda!

Dengan kulit yang berwarna putih mulus bagaikan pualam yang telah dipoles dan lekak lekuk yang begitu menggoda setiap insan yang melihat sang gadis, tubuh molek penuh keindahan tersebut kini terpamerkan dengan segala pesona kecantikannya tanpa ada yang tersembunyikan dari pandangan mata Vivadhi Ranata.

Buah dada Saladhina Olivia yang putih susu dan terlihat begitu ranum menggoda dengan kedua ujung putingnya yang berwarna merah muda serta terlihat sudah begitu mengeras bagaikan dua butir permen manis di atas sepasang gundukan kue mochi hangat.

Sementara pantatnya yang bulat menggoda serta pinggangnya yang meliuk dengan indah berpadu sempurna dengan pinggulnya yang ramping membentuk figur jam pasir yang sangat menawan hati, benar – benar sangat cocok lah jika tubuh indah nan sexy ini mengenakan busana penari yang semakin memamerkan setiap keindahan lekak – lekuk tubuhnya.

Bahkan Vivadhi Ranata mulai berpikir, dengan tubuh gemulai miliknya yang begitu indah dan seksi ini, bukan kah jika Saladhina Olivia menari maka akan sanggup menyerang mental siapa pun yang menonton tarian sang gadis?

Vivadhi Ranata mendekati sang gadis yang sedang berdiri telanjang bugil sambil memandangi sang lelaki dengan tatapan mata "lapar" "butuh" dan "penuh pengharapan".

Dengan penuh cinta, sang lelaki membelai pinggul dan pinggang sang gadis dengan tangan kiri dan kanannya secara bersamaan di kedua sisi.

Dengan kedua belah tangannya, Vivadhi Ranata menyusuri tepian tubuh Saladhina Olivia dengan lekak - lekuknya yang begitu indah.

Hingga akhirnya kedua telapak tangan sang lelaki pun berlabuh di sepasang gundukan empuk penuh pesona yang berada di bagian bawah belakang tubuh Saladhina Olivia.

Paras wajah sang gadis yang begitu cantik menggoda terlihat semakin merangsang dengan rona merah padam yang semakin berpendar tatkala kedua belah pantat Saladhina Olivia menerima remasan – remasan penuh keintiman dari tangan – tangan nakal Vivadhi Ranata.

Lalu setelah puas meremas, menguleni dan mempermainkan kedua belah pantat sang gadis hingga membuat Saladhina Olivia kembali mengalami orgasme ringan, Vivadhi Ranata memeluk dan menahan tubuh indah sang gadis yang terjatuh lunglai ke dalam dekapan tubuhya yang perkasa.

Tangan Vivadhi Ranata menyangga lekukan pinggul Saladhina Olivia yang kedua kakinya sudah lemas tak berdaya setelah sang gadis kembali mengalami orgasme setelah kedua belah pantatnya dipermainkan dengan penuh hasrat oleh sang lelaki.

Batang tombak pusaka Vivadhi Ranata pun semakin keras berdiri dan menegang melihat semua hal tersebut dan mengantisipasi "tugas lanjutannya".

Vivadhi Ranata dengan nakal menggosok-gosokkan ujung batang tombak pusakanya ke pinggul sang gadis, sambil dengan perlahan - lahan menciumi sekujur lehernya, pipi dan bibir Saladhina Olivia.

Lalu dengan gerakan memutar kedua tangannya kembali bergerak menuju ke pantatnya yang indah.

Vivadhi Ranata meremas-remas kedua bulatan pantat Saladhina Olivia, sambil menggesek-gesekkan ujung tombaknya yang semakin lama semakin bergerak ke bawah menuju selangkangan sang gadis.

Tubuh Saladhina Olivia serasa mengeluarkan aroma yang sangat harum sekali.

Aroma harum yang sangat khas bagaikan feromon unik yang hanya dimiliki oleh Saladhina Olivia seorang.

Aroma harum semerbak yang membuat sang lelaki menjadi semakin terangsang dan batang tombak pusakanya yang telah tegang semakin liar bergerak-gerak menghantam – hantam selangkangan sang gadis....

Saladhina Olivia mendesah dengan penuh hasrat.

Sang gadis terlihat sudah tak sabar lagi untuk menahan gelora gairah hasrat nafsu birahi yang telah mengguyur segenap jiwa dan raganya....

Dalam pikiran sang gadis sudah tidak ada lagi hal yang dipedulikan oleh dirinya selain sang lelaki yang saat ini sedang menikmati tubuhnya dalam pelukannya yang begitu perkasa....

Permainan panas yang telah dilakukan oleh Vivadhi Ranata semakin memantapkan hati sang gadis bahwa lelaki ini lah jodohnya yang sempurna yang akan mampu memberikan dirinya kebahagiaan sejati seorang wanita yang selama ini telah didamba – dambakan oleh Saladhina Olivia yang selama 30 tahun telah mencurahkan segalanya dalam kultivasi....

Next chapter