webnovel

18 mei

Jane_Mahendra · LGBT+
Not enough ratings
5 Chs

a week to get started

Kami melanjutkan chating di whatsapp .Balasannya cepat aku senang karena tak ada rasa menunggu yang dia berikan .

Dia menawarkan untuk menemani aku di vidio call kalau aku sudah sampai di tempat kerjaku.

ya hari itu tanggal 7 mei 2018 pertama kali kami chating dan vidio call.

Hari pertama kami selalu berkabar itu menjadi hari dimana hari yang sangat menyenangkan bagi kami dan hari terburuk untuk Ribby ,

ya malam itu Ribby berkata,

" Kalau nanti lama bales aku lagi beresin rumah ya, soalnya mamih mau pulang " .Balasnya.

Beberapa jam ku tinggalkan tanpa berkabar karena hari itu tempat kerjaku ramai sekali, sesekali aku check ponselku untuk memberi kabar.

Ada rasa ,

' kabarin dia dulu ah ,takut dia nunggu '. batinku sembari berjalan gontai setengah mabuk menuju loker mencari ponselku. Ku kabari sesekali,

' supaya dia ngga merasa kesepian ' . Lanjutku.

Akhirnya jam sudah menunjukan pukul 02.30 pagi waktunya aku pulang. Dengan semangat aku memberi kabar bahwa aku sudah di jalan menuju kost ku.

Sesampainya di kost, aku bermanja manja kepada Ibuku yang kali itu ia sedang berlibur di Malang.

ya Mamah memang sudah terbiasa melihatku pulang kerja, aku tau dia sedih dengan pekerjaan yang ku pilih tapi aku percaya proses tidak akan mengkhianati hasil. Segera ku ceritakan hal hal seru di tempat kerjaku sembari aku membersihkan mukaku dan mengganti pakaian.

" Aku udah di kost " .ku kirimkan textnya ,pikirku mungkin Ribby sudah tidur duluan karena lama menungguku pulang. Tak lama dia membalas text ku,

" mau vc ? " katanya dengan singkat .

lalu kami melanjutkan mengobrol di Vidio call, matanya sembab, saat ku tanyakan bagaimana kabar neneknya yang baru pulang dari RS dia hanya tersenyum sambil bergelinang air mata,

" mau lihat mami ? "Tanyanya sambil tersenyum

Ku balas dengan menganggukkan kepala.

Betapa terkejutnya aku, sedih. Aku merasakan kesedihanya, Sesekali ku ajak bicara mengalihkannya memecahkan lamunannya.

Hari dimana Ribby dekat denganku menjadi hari dimana Neneknya meninggalkan Ribby.

Pagi pun berlalu ,aku tertidur melepas rasa lelahku oleh rasa mabuk semalam ,rasanya aku tidak mau tidur ingin terus mengobrol dengannya setiap waktu walaupun kami hanya bisa berkabar lewat text whatsapp dan mengobrol di vidio call. Tapi aku menikmatinya.

Hari ini keadaanku sangat mabuk, sesampainya di kost yang aku ingat ,langsung memberi kabar lewat vidiocall aku lupa apa kita sempat mengobrol atau tidak ,aku ketiduran.

Aku terbangun karena mendengar suara yang sangat ku kenal memanggilku.

" Jane... " .

aku terbangun mencari suara itu,

' ponselku, apa ada telpon ? ' .Gumam ku

Aku tak banyak bicara saat melihat layar ponselku.

Vidiocall yang sudah berlangsung beberapa jam ini, artinya saat aku ketiduran vidio call ini tetap terhubung. Suara yang memecahkan kekosonganku itu berasal darinya.

Dia tersenyum ,dan berkata

" Kamu udah bangun? Kamu ngga apa apa kan? " .Katanya tersenyum dengan nada khawatir.

Rasanya baru kali ini aku di perlakukan seperti ini, dia menungguku, menyibukkan diri agar tidak tertidur untuk memastikan aku baik baik saja.

" Kamu belum tidur ? Vidio callnya belum dimatiin ?" .Tanyaku gemetar menahan air mata.

" Belum ,aku khawatir " . Katanya sambil tersenyum lagi.

Tak kuat menahan tangis ,ku matikan vidio callnya dan segera mengirimkan text di whatsapp,

" maaf, aku nangis malu ". Kataku

" Kenapa nangis? ". Jawabnya kebingungan

" Seneng, pertama kali dapat perlakuan seperti ini, dan sedih tiba tiba saja rindu, sayangnya kita jauh " .ku kirimkan balasan sambil menangis.

Dia bilang dia punya cara sendiri, dengan imajinasinya.

" kamu tutup mata ya, barengan tutup mata ". Katanya. " ini tanganku lagi usap usap kepala kamu ,kerasa ngga ?" . " hmm kalau kamu percaya sekarang tangan aku anget banget nih karena usap kepala kamu ". lanjutnya

Aku mengikuti alur imajinasinya, awalnya sulit membayangkan orang yang belum kutemui langsung.

Aku coba tutup mata...

' gelap tak terlihat siapapun..

masih gelap... ' .Gumam ku

Tiba tiba saja aku bisa memainkan imajinasiku.

' yaaa, akhirnya ketemu '

' sekarang aku bisa meluk kamu '. Batinku yang masih menutup mata dan asyik berimajinasi bersamanya. Rasanya hangat seperti di peluk sungguhan. Dia mengenalkan ku permainan baru ini hampir semua yang ada padanya membuatku semakin menyukainya.

Saat ku terbangun selalu ada text darinya atau beberapa panggilan vidio tidak terjawab

Sampai kembali tidur pun ponselku tidak pernah berhenti jadi perantara kami untuk melepas rindu.

Sampai beberapa teman di tempatku berkerja berkata,

" nanti kalo punya anak namanya vidio call aja ya " kata nya mengajakku bercanda.

Habisnya, Ribby selalu membuat aku penasaran selalu membuat aku berdebar membuat aku nyaman, untuk masa pendekatan ku kali ini rasanya aneh, ya sepertinya aku sudah gila.