***
srek.., pisau tajam itu melayang kemana mana. membelah tubuh Manusia hingga Manusia itu benar benar berhenti bernafas. kelas yang semula berisik itu. kini benar benar hening. semuanya menahan nafas dan memucat. kelas yang selalu menertawakan kei. kini benar benar hening dan lautan darah dapat dilihat di mana mana.
***
"berhenti!!!!", ... crat. potongan tubuh manusia segar tergeletak dimana mana. satou tidak berhenti. ia berjalan dengan tenang, setelah membunuh satu anak. ia akan berjalan menuju anak lainnya dan membunuh tanpa belas kasihan. semua anak ketakutan. mereka semakin memucat dan tidak dapat berpikir apapun. satou sangat sadis dan brutal.
***
"kenapa kau seperti ini?, apa karena kei?!. dia itu banci?!", satou menarik rambutnya tanpa belas kasihan menatap dengan tatapan datar dan gelap dari kedua manik mata merahnya. anak itu merinding bergidik ngeri. bagaimana pun ia masih kecil, tapi satou sama sekali tidak peduli.
.
.
.
.
.
mereka semua bersalah karena membuat kei seperti ini. mereka bersalah karena membiarkan kei di bully sehingga separah ini dan tidak ada seorangpun yang menghentikannya. ini tidak jauh lebih buruk dan sakit dibanding kei yang selalu di lukai setiap hari. setiap berada di tempat ini.
.
.
.
.
.
"kei bukanlah banci. dia manis, tidak seperti dirimu" seru satou. ia tidak terima kalau kei di ejek seperti ini. dan seketika itu juga pisau itu menusuk lehernya hingga darah mengucur dari mulutnya. satou melepaskan cepat dan mudah pisau tajam itu. kemudian ia menjatuhkan anak SD itu ke lantai.
***
ia mendekati gadis di depannya dan gadis itu ketakutan dan menghalangi dengan panik dengan kedua tangannya. satou mengerakkan pisaunya, dan kedua tangan itu langsung terpotong begitu mudahnya. anak itu berteriak histeris, ia langsung memucat ketakutan ketika melihat darah mengucur deras dari sana. satou tidak berhenti.
.
.
.
.
srek..
.
.
.
.
pisau itu menembus kening nya. hingga darah mengucur pelan dari sana. anak itu terdiam dan satou menarik nya membiarkan darah segar berwarna merah mengalir dari pisau tajam itu. entah sudah berapa banyak nyawa anak anak yang dia bunuh kali ini.
***
sudah total beberapa anak yang terbunuh dalam waktu yang begitu cepat. tinggal beberapa anak lagi. 5 orang .., satu orang di sana. dibawah meja. satu lagi meringkuk ketakutan disana. dua orang lagi. aneh, menghilang?. tidak. satou membalikkan tubuhnya. ia tetap tenang.
dua anak itu masih bisa bergerak setelah anak lain begitu terpengaruh. mereka kuat. satou menyipitkan kedua matanya menatap datar dan kosong kesana. satu tangan nya masih memegang pisau tajam yang sudah berlumuran darah. kedua tangannya berada di samping tubuhnya.
anak itu menarik rambut kei. satu anak lainnya ikut menahan kei dengan memegang lehernya. ia mengarahkan satu pisau kecil disana. satou terdiam tepat beberapa langkah sebelum ia berada di dekat kei. dia tetap diam, entah apa yang ia pikirkan. tidak ada yang tau. matanya menatap tajam dan mengerikan ke arah mereka berdua.
tapi anak itu tetap bersikeras. ia memegang kei yang anehnya hanya diam. sama sekali tidak takut. padahal, orang di depannya sudah banyak membunuh. ada begitu banyak potongan tubuh manusia tergeletak bahkan ada yang Anggota tubuh nya dapat terlihat jelas. ia menatap penuh gelisah dan takut. tidak. ia harus hidup.
meksipun harus mengorbankan orang lain. lagipula ini kei loh. kei banci yang selalu saja tersenyum dengan begitu menjijikan. anak itu menatap kesana, ia sudah biasa melukai kei. jadi tidak akan ada masalah. dia juga punya pisau yang sama. tunggu kenapa terus maju, ia tidak takut. kenapa... wajahnya masih saja seperti itu. ia tidak takut?!.
***
deg
***
deg
**
semakin dekat. tanpa berkata apapun. sama seperti biasa. seperti saat ia membunuh anak anak lain tanpa belas kasihan dengan mudah. wajahnya yang kosong tapi begitu cantik. seperti malaikat yang kini bercipratan darah, memenuhi sebagian wajah nya yang mengerikan. dan bajunya. dekat. ia mendekat. kenapa ia takut?!. jika ia dekat lagi. ia tinggal menusuk kei!.
dengan gemetar. kei masih diam. satu anak mencabut kasar rambut kei sedikit gemetar saat remaja cantik itu semakin mendekat. anak itu melihat ke arah kei, ia menunduk. betapa terkejutnya saat ia melihat seringai disana. seringai yang tidak pernah ia lihat dari kei. seringai yang sangat kelam seolah mengejek dirinya. apa..apaan ini?. kenapa malah ia merasa takut pada kei?!.
pikiran berkecamuk. hingga ia tidak sadar kalau satou sudah ada di depannya. saat ia menoleh dengan keringat dingin. remaja pembunuh berdarah dingin itu ada tepat di depan. menatapnya dengan tatapan kosong. tenang. kau harus tenang. anak itu, mengarahkan mata pisaunya semakin dekat hingga tercipta luka kecil disana.
"jika kau diam disana!. kei tidak akan mati!" ancamnya. ia ketakutan dan gemetar. ia tidak pernah membunuh seseorang. ia merasa terancam dan terpuruk hingga dipaksa melakukan ini. ia harus hidup, bagaimana pun juga!. sosok itu terpaku. ia masih diam saja.
***
bagus.., sekarang.. tinggal.
***
eh.., tidak ada pergerakkan padahal. ia masih diam disana. dan tiba tiba ada suara teriakan bersama rasa sakit di salah satu matanya. "AAAAKH!", teriak nya. ia bisa merasakan rasa sakit luar biasa. setelah itu semua nya mengelap. tangannya bergetar tapi masih berusaha tetap bertahan. anak lainnya sudah gemetar dan terjatuh seketika.
satou dengan cepat menusuk salah satu matanya dengan mata pisaunya. tanpa belas kasih dan tanpa siapapun yang tau. wajahnya kosong dan pucat dengan wajah manis dan rambut panjang tergerai cantik. membiarkan darah merah itu bercipratan. ia berteriak keras, setelah menusuk mata itu. ia langsung menariknya dalam satu tarikan menyebabkan ia berteriak lebih keras.
"AKKKHHHHH!!!" teriaknya lagi. ia sontak melepaskan kei saat dirasa matanya mengelap. tidak ada. satou dengan sadis dan cepat menarik pisau itu tanpa mempedulikan ia kesakitan. langsung saja urat syaraf yang menghubungkan antar mata itu tertarik bersamaan bola mata itu. lubang itu langsung hitam seketika dan warna darah mengalir di pipinya. itu sakit. tapi satou sama sekali tidak peduli. ia jatuh, berguling guling menahan rasa sakit itu .
"Uuh..u..h" satou menoleh ke Samping. tampak anak itu yang tadi menarik rambut kei terduduk di sana. menunduk ketakutan. ia memucat. tidak mampu bergerak. dengan cepat, satou menusuk bagian puncak kepala dan seketika anak itu mati. ia terjatuh di penuhi darah setelah satou mencabut pisau itu. darah mengucur dan kedua matanya juga ikut mengeluarkan darah. telinga nya juga.
***
lagi lagi bau amis. masih ada satu orang lagi. satou mendekat. melihat anak itu mengeliat. setelah sebelumnya ia berani hendak menggunakan kei sebagai korban. satou tidak sebodoh itu. ia pintar. terutama lawannya kali ini adalah anak anak. meskipun begitu satou tidak akan kenal usia. ia akan membunuh dengan sadis dan terencana.
sebelum ia membunuh. tiba tiba kei menghentikan tangannya. ia tersenyum menyeringai menatap ke arah anak berambut pirang itu. satou menuruti kei. ia diam. melirik dengan tatapan kosong ke arah kei. kei tersenyum, ia menengadahkan kepalanya yang sedari tadi menunduk. berwajah remeh.
ia senang melihat orang yang selalu membully nya dengan kejam kini terbaring kesakitan. dengan bola mata hilang dan rasa sakit yang jauh melebihi rasa sakitnya selama ini. ia menangis dan memucat. biasanya ia akan tersenyum mengejek dan akan selalu menyiksa kei. setiap harinya. kali ini kei yang akan menyiksa nya.
kei tersenyum. wajah manisnya menunjuk sebuah seringai dan wajah kejam yang selama ini ia sembunyikan membuat anak itu merinding. dia masih memiliki satu mata dan satu matanya sudah sakit bukan main. darah terus mengalir dan perasaan saat matanya ditarik begitu saja masih begitu terasa. ia menatap merinding ke arah satou dan kei. mereka benar benar pasangan yang aneh dan unik. dan mengerikan.
tatapan dingin dan kejam kei yang sama sekali tidak disangka di balik wajah manisnya dan ia masih anak anak. dan tatapan kosong, di sertai tanpa ekspresi satou yang begitu cantik. dengan cipratan darah di wajahnya. ia menatap kosong tetapi ia tetap begitu cantik. satou diam saat kei menyuruh nya. dan kei.. ia menyeringai tajam ke arah nya.
"ke..kei?"
"hei?, ada apa. apa kau merasa enak hm... kehilangan mata?" tanya kei dengan nada yang sama sekali tidak disangka. ia mengejek dan kedua matanya menyipit melihat kearah nya.
"ma.. maafkan aku kei.. aku" disaat begini. ini yang selalu dilakukan manusia. melakukan semua hal agar dirinya bisa selamat. mendadak mereka berubah begitu baik. itu menjijikan.
"tidak!, apa kau tau hm?. kau harus mati tau?. satou...cabut bola matanya dan cabut bibirnya dari wajahnya itu.., biarkan ia mati perlahan tertusuk" seru kei menatapnya dengan kedua mata mengelap dan penuh kebencian. nada suaranya yang sangat dingin dan kelam. seolah ia sudah hidup sebagai manusia paling kejam. raut wajahnya dan caranya menatap ke arah diri nya.
***
satou mendekat dan membuat gadis itu ketakutan. ia mundur. mengabaikan rasa sakit yang masih berbekas di matanya. satou mendekat dengan pisau di tangannya. anak itu ketakutan. ia sangat ketakutan. ia melihat ke arah kei. tapi kei malah menatapnya dengan wajah kosong. ia diam disana. dengan jaket seperti biasa dan duduk disana seperti menikmati. apa apaan ini?!.
satou terus mendekat dengan wajah datar. ia tampak mengerikan dengan wajah cantiknya. gadis itu terus mundur. satou menjadi tidak sabar. ia langsung menarik rambut panjangnya dan mencengkram puncak kepala kecilnya. membuat pergerakan nya terhenti. satou menatap dengan wajah sangat kosong seperti biasa. kali ini lebih kosong dan dingin. lebih mencengkam.
ia mengangkat dengan mudah tubuh gadis itu hingga kakinya tidak lagi mencapai lantai. satou mendekatkan wajahnya paksa. ia menutup kedua matanya kesakitan. satou mengarahkan pisaunya tanpa berkata apapun dan gadis itu menutup rapat rapat seolah tau. satou melirik kearah lain.
***
srek!
***
ia langsung menusuk salah satu pundak gadis itu hingga ia terkejut dan membuka kedua matanya paksa. langsung saja satou mencabut pisaunya dan kini gantian mengarahkan satu tangannya ke arah mata gadis. gadis itu berteriak saat ia jatuh dan matanya di sentuh langsung oleh satou. satou menekan mata itu, dan satu tangannya yang masih bersih. ia tusuk telapak tangannya hingga tetap di tempat.
sakit sekali. satou melaksanakan apa yang di katakan kei. kei yang ingin. ia akan lakukan apapun. meksipun tidak mengunakan alat berupa pisau melainkan tangan langsung. satou tampak sudah terbiasa. ia mengabaikan teriakan kesakitan anak itu dan terus menekan dan mencongkel mata itu hingga ia berhasil memegang inti dari saraf itu. dengan sekali tarikan dengan wajah kosong. tak berekspresi.
***
srek..., CRAT!..
***
gadis itu terkesiap. rasa sakit kali ini lebih luar biasa menyerang. matanya tidak ada. semua nya gelap. ia tidak dapat melihat apapun. gadis itu meraba raba. ia terjatuh dan terus meraba raba. satou menatap dengan datar. melempar bola mata itu begitu saja ke lantai. dan menatap kosong. tenang. seperti yang ia lakukan sedari tadi adalah sesuatu yang biasa. dengan tenang sekali lagi satou menarik rambutnya. kali ini lebih mudah. anak itu histeris.
satou menatap datar. ia memang sama sekali tidak punya perasaan. bahkan saat ia membunuh seseorang atau melihat ia menderita seperti ini. ia tetap tidak merasakan apapun. apapun.. kosong dan..hampa. hanya kei. hanya kei. ia melakukan ini untuk kei saja.
satou mengambil pisau nya itu. mengukir luka dibibir nya. setelah cukup longgar ia langsung mengikis nya dan mencabut bibir itu tanpa kesulitan. disana kei sudah terkekeh. satou memiringkan kepala. hatinya seketika melembut melihat kei tertawa karena perbuatannya. kei menyeringai dan sambil tertawa puas karena dirinya.
satou mengangguk semangat. dengan cepat satou mengarahkan wajahnya ke arah gadis itu. seketika wajahnya menjadi kosong kembali. sangat berbeda dibanding saat ia melihat atau bersama kei. belum selesai. satou meletakkan gadis itu sedikit ke atas. kemudian menaruh beberapa serpihan kaca yang tadi sempat ia pecahkan saat akan menangkap satu anak.
setelah itu tanpa belas kasih. satou menjatuhkan badan anak itu.. perlahan bagian punggung nya menyentuh bagian tajam dan berantakan kaca. ia berteriak saat kaca itu perlahan menembus punggungnya dan cairan merah hangat keluar dari sana. ia terus menggeliat tanpa tau posisi kaca disana dan malah memperparah keadaan nya.
satou mengelap wajahnya yang penuh dengan darah melihat ke arah kei. kei menyeringai. ia tersenyum dan berdiri. ia mendekati satou dan memeluknya. satou terkejut dan hanya terpaku. ia tersenyum manis. bangga dengan hasil kerjanya. hatinya menghangat seketika. kei menyeringai dibalik itu menatap ke arah mayat anak itu disana yang sudah benar benar mati kehabisan darah.
***
menyenangkan..ini baru permulaan. kalian berdua khususnya akan mati.., selanjutnya... tidak akan dimaafkan.
***