Qiao Mu tidak pernah mengeluh meski ibu dan saudari tirinya selalu saja berusaha untuk menindasnya tanpa sepengetahuan sang ayah. Sejak kecil hingga tumbuh dewasa seperti sekarang, dia terus belajar untuk menghadapi penindasan tersebut, dan menerima kenyataan bahwa ibu kandungnya sendiri rela menjualnya. Ayahnya memang sangat menyayanginya, tapi dia cukup tahu diri bahwa keberadaannya saja sudah pasti menyulitkan sang ayah, sehingga dia pun tak pernah meminta sesuatu yang lebih. Namun ibu kandungnya sendiri seolah tak mau mengerti. Dia terus saja meminta ini dan itu hingga membuat Qiao Mu kesulitan. Gadis itu pun tak punya cara lain, dia bahkan rela mengambil resiko besar demi membantu ibu kandungnya. Karena hal itu pula lah, dia harus berhubungan kembali dengan sosok dari masa lalunya, Tuan muda Li. Seseorang yang tak seharusnya dia dekati mengingat pria itu memiliki hubungan kekerabatan dengan ibu tirinya, atau dengan kata lain, pria itu adalah paman tirinya. Entah akan berakhir seperti apa kelak dirinya di tangan ‘paman’nya ini, tapi dia tentu berharap Tuan muda Li ini akan terus membantunya sama seperti dulu, saat dia masih memanggil pria itu dengan sebutan kakak.
Semua penderitaan yang diberikan takdir padaku, ternyata adalah untuk membuatku bertemu denganmu yang menyayangi dan mencintaiku—Qiao Mu.
Sepuluh tahun lalu, gadis berusia 8 tahun berjalan mengikuti pemuda berusia 18 tahun dari belakang sambil berteriak, "Aku tak peduli apa itu cinta, aku akan tetap mencintaimu. Ketika aku besar nanti, aku pasti akan menikah denganmu!"
Saat bertemu kembali beberapa tahun kemudian, gadis yang dulunya penurut dan lincah itu sekarang tertawa seperti seekor rubah, "Paman, kamu ingin aku menikahimu? Apa kamu ingin menjadi orang tua yang doyan dengan daun muda?"
***
Bintang-bintang tampak bersinar terang di malam hari.
Di atas kapal pesiar mewah yang disinari gemerlap lampu berwarna emas nan megah.
Tepatnya, di dalam sebuah kabin kapal pesiar yang penuh dengan dekorasi cantik, ada ruangan luas yang di dalamnya terbagi menjadi beberapa bagian dengan desain yang sangat unik, memisahkan satu ruang pribadi ke satu ruang pribadi lainnya.
Ruangan itu bagaikan labirin.
Qiao Mu berjalan mengitari koridor yang sangat panjang itu, dia merasa sangat resah, dia sudah dua kali berputar-putar di sana.
Melihat dua pintu merah yang menunjukkan nomor kamar berbeda itu, dia tidak bisa ingat lagi dari pintu mana dia keluar tadi?
Hari ini adalah hari ulang tahun ke 18-nya, dia merayakannya bersama dengan beberapa teman sekolahnya, dan tadi dia dicekoki banyak sekali minuman keras, lalu sekarang …dia hanya pergi ke toilet sebentar, tapi dia sudah tersesat!
Qiao Mu merasa kepalanya semakin pusing, dia tidak bisa berputar-putar terus di sana. Akhirnya dia memutuskan untuk kembali ke toilet dan menunggu mereka datang mencarinya ke toilet.
Baru saja dia membalikkan badan, tapi dia malah menabrak seseorang.
Qiao Mu merasa pusing, tanpa sadar dia mencengkram baju bagian dada orang itu untuk menjaga keseimbangan tubuhnya.
"Lepaskan!" Terdengar sebuah suara nyaring.
Qiao Mu mencium sebuah aroma wangi dari hidungnya, dia mendongak dan bertemu pandang dengan sepasang mata tajam bagai elang.
Sepasang mata tajam itu berwarna hitam pekat, ada cahaya dingin yang terpancar dari dalamnya, terlihat sinis dan sangat dalam, seperti langit hitam yang amat luas tak berujung.
Qiao Mu tanpa sadar menghindari tatapannya, dia menyadari kalau wajah di depannya itu sangat tampan, bahkan sampai membuat orang kesulitan bernapas.
Fitur wajah orang di hadapannya itu terlihat sangat indah, alisnya tajam dan matanya dalam, bibir tipisnya sedikit mengkerut, terlihat sangat sempurna. Tubuh orang itu juga memancarkan aura yang sangat dingin, dia memiliki wibawa layaknya seorang bangsawan yang sangat melekat di tubuhnya.
Benar-benar sangat tampan … mengerikan!
Tapi, wajah itu terus berputar-putar di depan mata Qiao Mu.
Qiao Mu mengerutkan keningnya, lengannya melingkar di lehernya, seluruh tubuhnya bertumpu ke dada orang tersebut, dia cemberut dan berkata, "Jangan bergerak, kepalaku pusing."
Tatapan pria itu jatuh di wajah Qiao Mu, wajahnya yang bersih dan cantik tanpa cela seperti porselen itu bersemu merah.
Mata hitam pekat pria tersebut sedikit menyipit, mata yang sangat dalam seolah tidak berdasar itu memperlihatkan seberkas cahaya yang tak bisa diabaikan.
Sudut bibirnya sedikit terangkat, membuat wajahnya yang sempurna terlihat sedikit nakal, bibir tipisnya bergetar sejenak, kemudian berkata dengan nada sedikit sinis dan suara berat yang terdengar menawan, "Mau menggodaku, ya?"
Qiao Mu terkejut, belum sempat dia bereaksi, suara pria itu terdengar lagi di telinganya, "Aku tidak tertarik pada anak kecil."
Anak kecil …?
Qiao Mu pun menjadi kesal dan menggembungkan pipinya, "Hari ini adalah ulang tahunku yang ke-18!"
"Jadi?"
Tatapan mata pria itu terlihat penuh dengan hinaan, membuat Qiao Mu merasa tertantang. Dia lalu menyipitkan matanya dan tersenyum, kaki panjangnya terangkat melingkar di pinggang pria itu, posenya sangat menggoda, begitu juga wajahnya, "Jadi aku sudah dewasa, dan punya hak untuk menggodamu!"
Mata pria itu juga terlihat menyipit, wajah nakal itu terlihat sangat menggoda.
Qiao Mu mengangkat dagunya, dia tersenyum nakal.
Saat dia merasa bangga, dia merasakan kehangatan di kakinya, sebuah tangan besar berada di atas kakinya.
Tubuhnya pun terguncang seketika, dia pun membeku di tempat.
---
Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan.
Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya.
Terimakasih atas pengertian Anda.